Kelainan Genetika Pada Kehamilan
Sebelum hamil, cari tahu resiko kelaianan genetika Anda. Saya berencana untuk hamil. Bagaimana saya tahu bahwa saya berisiko memiliki janin dengan kelainan genetika? Coba jawab:
- Apakah keluarga Anda -atau keluarga suami- punya riwayat kelainan genetika, misalnya ada yang sakit thalassemia, diabetes melitus, kelainan jantung bawaan, atau retardasi mental?
- Apakah Anda pernah punya anak, tapi meninggal saat baru lahir atau di bulan pertama setelah lahir?
- Apakah Anda sudah punya anak yang menderita suatu jenis kelainan genetika?
- Pernahkah Anda mengalami keguguran berulang?
- Apakah kesehatan reproduksi Anda dan pasangan kurang baik, misalnya sulit hamil?
- Apakah sewaktu pertama kali hamil, usia Anda sudah lebih dari 35 tahun?
Mencegah. Anda bisa mencegah atau atau meminimalkan risiko mengandung bayi dengan kelainan genetika dengan:
- Lakukan pemeriksaan terhadap risiko untuk memiliki anak dengan kelainan genetika, berdasarkan usia calon ibu, riwayat kelainan genetika dalam keluarga, atau -bila ada- riwayat kehamilan sebelumnya.
- Tempuh program bayi tabung. Kelainan genetika pada bayi dapat diminimalkan melalui tes penapisan atau pre implantation genetic screening, sebelum embrio ditanamkan ke dalam rahim.
- Pengambilan contoh jaringan hasil konsepsi, dilakukan pada usia kehamilan 11-14 minggu.
- Amnionsenstesis atau pengambilan contoh cairan amnion, dilakukan pada usia kehamilan 14-16 minggu
- Teknik sitogentika atau FISH (fluorescence in situ hybridization), untuk mengetahui ada tidaknya rangkaian DNA tertentu pada kromosom X atau Y janin.
- Nuchal translucency, yaitu tes penapisan risiko Sindroma Down melalui analisa ketebalan jaringan cikal bakal bagian atas hidung janin.(me)
0 Response to "Kelainan Genetika Pada Kehamilan"
Post a Comment