Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Makan Sambil Jalan, Berdiri, Atau Bermain

Ketika makan, anak cenderung terus bergerak. Kebanyakan anak makan sambil jalan, lari-larian, berdiri, bahkan bermain. Padahal, kebiasaan ini tidak baik bagi perkembangan dan kesehatan anak. Lalu bagaimana cara menghentikan kebiasaan buruk ini? Simak ulasannya berikut ini.
Kebiasaan anak makan sambil berdiri, berjalan, atau bermain
Anak-anak memang aktif bergerak. Akibatnya, anak sering makan sambil jalan, berdiri, atau bermain. Banyak orangtua yang melarang kebiasaan anak tersebut sebagai bentuk disiplin kepada anak tentang cara bersikap (etika) ketika makan. Melatih etika makan sejak dini bisa memberikan kesempatan pada anak untuk belajar dan membiasakan diri.
Apalagi ketika anak harus dihadapkan dengan tempat makan seperti restoran. Anda tidak perlu pusing lagi mengingatkan anak untuk tidak berjalan-jalan atau bermain ketika makan karena anak bisa menyesuaikan kondisinya dan menjaga sikapnya.
Kenapa anak tidak boleh makan sambil jalan, berdiri, atau bermain?
Melarang anak makan sambil jalan, berdiri, berlarian, atau bermain juga lebih baik untuk kesehatan. Dilansir dari Live Strong, sebuah penelitian pada tahun 2007 dalam Journal of Academy of Nurition and Dietetics mengungkapkan bahwa makan sambil duduk lebih sedikit memakan kalori dibanding dengan makan sambil berdiri, berjalan, atau bermain.
Makan dengan posisi duduk membuat anak lebih memusatkan perhatian pada makanannya. Anak akan makan lebih santai dan memperhatikan kunyahannya. Fokus saat makan juga membuat anak tahu batasan ketika perutnya sudah kenyang atau belum, sehingga tidak menyebabkan makan berlebihan atau kekurangan.
Dilansir dari Healthline, makan dengan banyak gerakan seperti berjalan atau bermain membuat perut menjadi kosong lebih cepat. Hal ini disebabkan karena makanan, terutama karbohidrat, diolah secara cepat menjadi energi sehingga membuat lebih cepat merasa lapar. Berbeda dengan makan dengan posisi duduk, makanan akan dicerna lebih lama.
Bila makan sambil berdiri, berjalan, atau bermain, mendorong anak untuk terus makan dan kelebihan makan. Terlalu banyak makanan di perut bisa menyebabkan refluks asam lambung dengan gejala yaitu rasa terbakar di dada bagian tengah dan sakit perut.
Bagaimana cara membiasakan anak untuk makan sambil duduk?
Melatih anak untuk makan dengan tenang; tidak sambil berdiri, berjalan, atau bermain tidaklah mudah. Untuk itu, Anda perlu strategi supaya anak mau mengubah kebiasaannya itu dan makan sambil duduk manis. Tenang saja, beberapa tips berikut bisa Anda terapkan.
- Siapkan peralatan makan yang sesuai dengan usianya, terutama kursi. Untuk latihan awal, Anda bisa menggunakan kursi yang ukuran dan tingginya sesuai dengan tubuh dan meja makannya. Sebab, memberikan kursi yang lebih besar dari tubuhnya akan membuat anak cepat lelah dan tidak nyaman duduk.
- Siapkan makanan yang disukai oleh anak dan mudah untuk dimakan. Makanan yang disukai anak mendorongnya untuk makan sendiri dengan posisi duduk. Ketika anak makan sendiri, setiap sendokan tidak benar-benar penuh oleh makanan. Jadi, pilihlah menu yang mudah untuk dimakan oleh anak. Anda bahkan bisa melibatkan anak ketika berbelanja untuk memilih sayur atau buah yang akan dimakan.
- Jauhkan smartphone dan televisi saat makan. Menjauhkan anak Anda dari dua benda tersebut bisa membuatnya lebih fokus dengan makanannya.
- Usahakan selalu memberikan camilan di atas piring dan sediakan sendok, seperti puding atau kue. Anak tentu akan memakannya dengan posisi duduk. Ini berguna untuk membiasakan anak untuk duduk saat makan.
0 Response to "Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Makan Sambil Jalan, Berdiri, Atau Bermain"
Post a Comment