7 Beda Hamil Anggur Dan Hamil Diluar Kandungan









beda hamil anggur dan hamil di liar kandungan


Masyarakat harus bisa membedakan mana yang hamil anggur dan mana yang hamil
di luar kandungan. Persepsi masyarakat tentang persamaan hamil anggur dan hamil
di luar kandungan
dikarenakan kesamaan tanda akan persamaan hamil anggur dan
hamil di luar kandungan tersebut. Misalnya saja ibu yang hamil anggur dan hamil
di luar kandungan akan sama-sama mengalami pendarahan dan nyeri di bagian
perut. Meski tanda dan gejala yang dialami termasuk sama namun hamil anggur
maupun hamil di luar kandungan memiliki perbedaan. Perbedaan itulah yang harus
diketahui oleh masyarakat. Berikut ini perbedaan antara hamil anggur dan
hamil di luar kandungan :


1. Bentuk Embrio


Hamil anggur dan hamil di luar kandungan memiliki bentuk embrio yang
berbeda. Hamil anggur memiliki bentuk embrio atau bakal janin yang berbentuk
seperti anggur, sedangkan hamil di luar kandungan. Bentuk embrionya sama dengan
kehamilan normal namun letaknya saja yang tidak berada di dalam rahim.


2. Letak Bakal Janin


Meski bakal janinnya tidak berkembang, hamil anggur letaknya tetap berada di
dalam rahim. Dia akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim sang ibu. Hamil di
luar kandungan tempat bakal janinnya berada di luar rahim tidak berada di dalam
rahim.


3. Penyebab


Penyebab hamil anggur dan hamil di luar kandungan tentunya berbeda. Hamil
anggur disebabkan oleh tidak adanya sel telur yang dibuahi atau tidak adanya
kromosom pada telur atau ovum yang dibuahi. Penyebab dari hamil di luar
kandungan adalah zigot tidak bisa menempel pada dinding rahim dan dia menempel
di jaringan rahim atau di luar rahim.


4. Jenisnya


Hamil di luar kandungan memiliki satu jenis saja atau satu macam, sedangkan
hamil anggur memiliki jenis yang berbeda. Jenis dari hamil anggur adalah sebagai
berikut ini :


Complete mole  Jenis hamil
anggur ini disebut hamil anggur klasik atau hamil yang seluruhnya bersifat
palsu. Orang yang dideteksi hamil anggur ini memang saat melakukan tes kehamilan
akan ada tanda ciri-ciri orang hamil. Perutnya pun juga seperti orang hamil
dikarenakan hamil anggur akan cepat berkembang dibandingkan dengan orang yang
hamil biasa. Padahal yang ada di dalam rahimnya adalah tumor jinak yang
bersarang di dalam perut.


Partiel mole  Jenis hamil
anggur tersebut merupakan kebalikan dari complete mole. Ibu memang awalnya
benar-benar mengandung dan janin di dalam tubuhnya memang ada. Namun
lama-kelamaan kehamilan tersebut berubah menjadi hamil anggur
dikarenakan perkembangan janin yang menjadi abnormal atau tidak
normal. Sehingga janin akan berhenti berkembang karena mengalami kecacatan.


5. Faktor Risiko yang Berbeda


Ibu yang mengalami hamil anggur dan hamil di luar kandungan memiliki faktor
risiko yang berbeda. Yang harus diingat secara garis besar adalah hamil di luar
kandungan bisa menyerang ibu atau wanita yang memiliki masalah dengan kesehatan
reproduksinya misal radang panggul, PMS, IMS dan masih banyak lagi lainnya.


Sedangkan faktor risiko dari ibu atau wanita yang mengalami hamil anggur
secara garis besar bisa menyerang wanita dengan usia kurang dari 20 tahun dan
lebih dari usia 34 tahun. Persamaan faktor risiko dari hamil anggur dan hami di
luar kandungan adalah wanita yang sama-sama memiliki riwayat hamil anggur dan
hamil ektopik sebelumnya bisa rentan terkena kehamilan abnormal itu kembali.


6. Rencana Kehamilan Setelah Kehamilan Abnormal


Beda hamil anggur dan hamil di luar kandungan adalah rencana kehamilan
setelah terjadinya kehamilan abnormal tersebut. Penanganan yang akan dialami
oleh ibu hamil tersebut akan berbeda. Ibu yang mengalami hamil anggur baik
dengan jenis complete mole maupun partiel mole setelah dilakukan penanganan
biasanya dokter menyuruh ibu tersebut untuk menunda kehamilan sampai rahimnya
benar-benar pulih.


Untuk kehamilan ektopik, ibu yang ingin berencana untuk hamil sebaiknya
melakukan konsultasi kepada dokter agar tidak mengalami kehamilan ektopik
kembali. Terutama ibu yang mengalami kehamilan ektopik terganggu dan sudah
menjalani pengangkatan saluran tuba.


7. Cara Mengatasi


Untuk mengatasi hamil anggur dan hamil di luar kandungan tentunya berbeda.
Jika hamil anggur, untuk mengatasi hamil anggur tersebut dengan menggunakan
obat-obatan untuk meluruhkan janin yang tidak berkembang atau tumor yang ada di
dalam kandungan. Sedangkan untuk hamil ektopik bisa juga menggunakan
obat-obatan.


Obat yang diberikan untuk hamil anggur dan hamil ektopik berbeda. Untuk
mengatasi hamil anggur yang sudah parah dan kehamilan ektopik
terganggu caranya berbeda. Jika hamil anggur mengatasinya dengan tindakan
kuret, hamil di luar kandungan harus menggunakan tindakan pembedahan atau
operasi.


8. Hamil Anggur Perlu Pemulihan Rahim


Hamil anggur yang dialami oleh ibu hamil perlu tindakan pemulihan rahim
sedangkan, hamil etktopik tidak perlu tindakan pemulihan rahim sebab lokasi
kehamilannya tidak berada di dalam rahim. Pihak medis biasanya akan meminta ibu
hamil anggur untuk menunda kehamilannya minimal tiga bulan sampai dengan enam
bulan setelah dilakukan tindakan kuret.


Alasannya adalah setelah tindakan kuret rahim perlu pemulihan untuk bisa
hamil kembali. Jika saran dokter tersebut diindahkan akibatnya adalah akan ada
hal-hal yang tidak diinginkan oleh ibu hamil tersebut.


9. Resiko Terberat


Ibu yang mengalami hamil anggur maupun hamil di luar kandungan bukan berarti
tanpa resiko. Kedua kehamilan abnormal tersebut sama-sama memiliki resiko
terberat. Untuk kehamilan anggur, resiko terberat dari kehamilan itu adalah
kanker rahim. Hal itu bisa terjadi pada ibu yang mengalami hamil anggur dan
tidak mau mengindahkan saran dokter. Misalnya saja sehabis di kuret dalam jangka
waktu satu bulan ibu tersebut hamil kembali, padahal rentang waktu untuk bisa
hamil kembali adalah 3 bulan.


Setelah persalinan, ibu hamil tersebut akan mengalami pendarahan hebat yang
bisa menjadi indikasi adanya penyakit kanker di dalam rahim ibu tersebut. Untuk
hamil di luar kandungan, resiko terberat adalah kematian. Kematian bisa terjadi
pada ibu hamil di luar kandungan yang terlambat diatasi.


10. Kemungkinan Hamil Kembali


Ibu yang mengalami hamil anggur masih bisa hamil kembali, asalkan ibu
tersebut menuruti nasehat dokter untuk memberikan jeda untuk kehamilannya. Ibu
yang mengalami kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan juga bisa hamil
kembali asalkan kehamilan ektopiknya belum menjadi terganggu. Jika sudah
terganggu kemungkinan hamil secara normal menurun menjadi 60 persen.


11. Penanganan Kehamilan Ektopik Mengangkat Sel Telur


Ibu yang mengalami kehamilan ektopik terutama yang sudah menjadi terganggu
dengan cara mengangkat sel telurnya. Hal itu dilakukan pada kehamilan ektopik
yang menempel di salah satu sisi ovarium atau kedua sisi ovarium. Jika sudah
terganggu dan mengalami pecah, ovarium ibu harus diangkat sehingga bisa
menurunkan angka kehamilan pada ibu tersebut. Sedangkan hamil anggur tidak
sampai mengangkat ovarium atau sel telur ibu.


12. Kehamilan Ektopik Menimbulkan Masalah Pada Jaringan
Rahim


Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan yang dialami bisa menyebabkan
orang tersebut mengalami masalah pada jaringan rahim. Misalnya saja jika
kehamilan ektopik menempel pada saluran tuba maka saluran tuba ibu tersebut akan
mengalami masalah. Meskipun tidak pecah, saluran tuba akan menurun fungsinya.
Secara tidak langsung saluran tuba tersebut telah terganggu karena gejala
kehamilan ektopik yang dialami oleh ibu.


Persamaan Hamil Anggur Dan Hamil Di Luar Kandungan


Meski beda hamil anggur dan juga hamil di luar kandungan (ektopik) memiliki
persamaan. Berikut ini persamaan antara hamil anggur dengan hamil di luar
kandungan yang harus diketahui :



  • Hamil Abnormal

Hamil anggur maupun hamil di luar kandungan adalah sama-sama kehamilan
abnormal atau kehamilan yang tidak normal sehingga perlu penanganan dengan
segera. Hamil yang tidak normal itu artinya hamil yang dialami tidak bisa
dipertahankan.



  • Janin Tidak Bisa Dipertahankan

Hamil anggur maupun hamil di luar kandungan, bakal janin yang ada sama-sama
tidak bisa dipertahankan. Jika sampai tidak dikeluarkan justru membahayakan
kesehatan ibu yang mengalaminya tersebut. Bakal janin harus segera dikeluarkan
melalui tindakan medis.



  • Gejala yang Sama

Hamil anggur dan hamil di luar kandungan sama-sama memiliki gejala yang sama.
Gejala itu misalnya saja flek bercak darah, anemia, muka pucat, nyeri
panggul dan masih banyak lagi lainnya. Gejala yang sama itulah yang sering
membuat masyarakat menganggap bahwa hamil anggur dan hamil di luar kandungan itu
adalah sama, padahal keduanya merupakan kehamilan yang berbeda.



  • Faktor Risiko

Hamil di luar kandungan dan hamil anggur akan memiliki faktor risiko yang
sama. Misalnya saja adalah wanita yang memiliki riwayat kehamilan anggur dan
kehamilan di luar kandungan sebelumnya. Wanita yang pernah mengalami kedua
kehamilan abnormal tersebut bisa terkena resiko untuk mengalami kehamilan
abnormal tersebut kembali.



  • Sama-Sama Mengalami Pendarahan Hebat

Ibu hamil anggur maupun ibu dengan kehamilan abnormal bisa terkena pendarahan
hebat. Pendarahan hebat itu bisa terjadi pada ibu hamil di luar kandungan dimana
saluran tubanya pecah dan menyebabkan pendarahan. Sedangkan pada hamil anggur,
pendarahan hebat akan terjadi saat janin yang tidak berkembang atau tumor
berusaha untuk terlepas dari rahim.



  • Tes Kehamilan Positif

Persamaan antara hamil anggur dan hamil di luar kandungan adalah tes
kehamilan yang menunjukkan tanda positif. Jika ibu hamil menggunakan alat
pendeteksi kehamilan di apotek, tanda kehamilan tersebut adalah
positif. Namun jika dicek di laboratorium rumah sakit, kadar HCG ibu yang
mengalami kedua kehamilan abnormal tersebut tidak menunjukkan kehamilan.



  • Cara Diagnosa yang Sama

Baik hamil anggur maupun hamil di luar kandungan ada yang menggunakan cara
diagnosa yang sama. Misalnya saja wanita yang mengalami hamil anggur akan
dilakukan cara diagnosa dengan manfaat USG kehamilan dan juga
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan itu juga akan dilakukan bagi ibu yang mengalami
hamil di luar kandungan.



  • Anemia

Ibu hamil yang mengalami pendarahan hebat baik itu penderita hamil anggur
maupun hamil di luar kandungan akan mengalami anemia. Anemia itu adalah
kekurangan darah merah di dalam tubuh ibu. Pendarahan yang hebat merupakan
penyebab dari ibu yang mengalami anemia tersebut.



  • Menimbulkan Trauma

Ibu yang sangat mengidam-idamkan keturunan tentu menginginkan bahwa kehamilan
yang dialaminya adalah kehamilan normal dan menghasilkan bayi, namun tidak semua
harapan bisa menjadi kenyataan.  Hamil anggur maupun hamil di luar
kandungan akan sama-sama memberikan dampak psikologis bagi ibu yang
mengalaminya. Trauma adalah salah satu dampak psikologis yang bisa terjadi pada
ibu yang mengalaminya. Dukungan dari orang sekitar termasuk suami, keluarga dan
juga sahabat sangat diperlukan.


Beda hamil anggur dan hamil di luar kandungan sering tidak
diperhatikan oleh masyarakat, mereka banyak yang menganggap bahwa hamil anggur
dan hamil di luar kandungan adalah sama. Alasannya adalah hamil anggur dan hamil
di luar kandungan janinnya sama-sama tidak bisa diselamatkan, serta diperlukan
tindakan medis untuk bisa mengeluarkan janin yang ada di dalam tubuh ibu hamil.
Hamil di luar kandungan dan juga hamil anggur tidak boleh disepelekan sebab bisa
menimbulkan kesehatan yang serius bagi ibu yang mengalami kehamilan
tersebut.

0 Response to "7 Beda Hamil Anggur Dan Hamil Diluar Kandungan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...