Kekurangan Vitamin D

Vitamin sinar matahari merupakan vitamin D yang dibentuk oleh tubuh bila kulit terpapar sinar matahari. Selain dari sinar matahari, vitamin D secara alamiah terdapat dalam beberapa jenis makanan. Misalnya ikan, minyak hati ikan, kuning telur, susu yang telah ditambah zat besi, serta biji-bijian. 

Vitamin D berperan penting  pada kesehatan tulang sebab vitamin D membantu penyerapan kalsium  dalam makanan. Penelitian pun menunjukkan vitamin D berperan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes tipe 1 dan 2, intolerasi glukosa dan penyakit multiple sclerosis.

Kekurangan vitamin D selalu dihubungkan dengan penyakit rakitis di mana jaringan tulang tidak dapat memineralisasi tulang dengan baik sehingga tulang tidak kuat dan terjadi kelainan bentuk tulang. Kekurangan vitamin D ditandai rasa sakit pada tulang dan kelemahan otot. Namun gejala ini tidak selalu muncul dan bersifat subjektif.

Selain memengaruhi tulang, kekurangan vitamin D dapat menimbulkan gejala dan penyakit lain seperti:

1.    Meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
2.    Gangguan kemampuan kognitif pada usia lanjut.
3.    Penyakit asma pada anak-anak
4.    Kanker.

Kekurangan vitamin D dapat terjadi bila seseorang tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup atau menderita alergi susu. Beriku ini beberapa penyebab lain kekurangan vitamin D:


1. Asupan vitamin D yang rendah dalam makanan, terutama pada vegetarian yang menjalani dietnya dengan ketat. Hal ini disebabkan bahan makanan sumber vitamin D terutama berasal dari produk hewani seperti ikan, kuning telur, keju, susu, dan hati sapi.

2. Jarang terpapar sinar matahari.  Misalnya, sering berada di dalam rumah, tinggal di daerah kutub yang  dingin, orang-orang dengan tradisi tertentu yang memakai pelindung wajah serta pakaian panjang, dan lain-lain.

3. Berkulit gelap. Pigmen melanin pada orang yang berkulit gelap akan mengurangi kemampuan kulit untuk membentuk vitamin D dari paparan sinar matahari. 

4. Penurunan fungsi ginjal yang menyebabkan ginjal tidak mampu mengubah vitamin D menjadi senyawa aktif yang dapat dipakai tubuh. Dalam hal ini, lansia mempunyai risiko lebih tinggi untuk terjadinya defisiensi vitamin D karena penurunan fungsi ginjal.

5. Penyerapan vitamin D yang tidak adekuat. Hal ini terutama terjadi pada gangguan pencernaan seperti penyakit Crohn, cystic fibrosis, dan penyakit celiac.

6. Obesitas sebab sel-sel lemak yang berlebih akan menarik vitamin D dari sirkulasi darah.

Anda bisa mengetahui apakah Anda memiliki masalah kekurangan vitamin D dengan melakukan pemeriksaan darah dengan 25-hydroxy. Nah, pencegahan yang tepat untuk kekurangan vitamin D adalah pola makan yang benar dan selalu mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pemberian suplementasi vitamin D dapat diberikan pada kasus tertentu berdasarkan rekomendasi dan pengawasan dari dokter.


Di-review oleh dr. Jenni, M. Gizi, SpGK


0 Response to "Kekurangan Vitamin D"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...