15 Bahaya Obesitas Bagi Ibu Hamil









Bahaya obesitas bagi ibu hamil banyak yang tidak diketahui oleh ibu hamil,
ibu yang sedang hamil memiliki pikiran bahwa gemuk saat hamil adalah syah-syah
saja. Akibatnya adalah ibu hamil yang memiliki kenaikan berat badan selama
kehamilan lebih dari angka berat badan normal menganggap hal wajar toh dia lagi
hamil. Padahal ibu hamil yang tidak memiliki kontrol yang bagus terhadap berat
badannya selama kehamilan rentan untuk mengalami komplikasi kehamilan.


Kenaikan Berat Badan yang Normal Selama Kehamilan


bahaya obesitas bagi ibu hamil


Untuk mengecek apakah berat badan selama kehamilan naik dengan normal atau
melonjak tajam ibu hamil bisa menggunakan acuan berupa jumlah kenaikan berat
badan yang normal selama kehamilan. Berat badan yang normal selama kehamilan
bisa menjadi tolak ukur apakah kenaikan berat badan yang dialaminya selama
kehamilan masih tergolong normal atau berlebihan. Jumlah kenaikan berat badan
yang normal saat hamil tergantung dengan BMI atau body mass index ibu hamil
tersebut.


Rumusnya adalah berat badan dalam satuan kilogram / [( tinggi badan meter )]
* [( tinggi badan meter )] Misalnya saja anda memiliki berat badan 85 kilogram
dan tinggi anda adalah 183 cm atau jika diubah dalam meter adalah 1,83. Sehingga
rumus perhitungannya adalah 85 / [( 1,83 )] * [( 1,83 )] = 25, xxxx. Sudah
ditemukan angka BMI untuk tubuh anda yaitu 25. Berikut ini berat badan yang
ideal sesuai dengan BMI yang anda miliki :




Kehamilan Tunggal


Kehamilan tunggal tentu berbeda dengan kehamilan kembar. Berkut ini berat
badan ideal sesuai dengan BMI pada kehamilan tunggal :



  • BMI ibu hamil yang kurang dari 18,5 kenaikan berat badan normal ibu hamil
    tersebut sebesar 12 kg sampai dengan 18 kg.
  • BMI ibu hamil 18,5 sampai dengan 24,9 kenaikan berat badan yang normal
    adalah 11 kg sampai dengan 15 kg.
  • BMI ibu hamil antara 25 sampai dengan 19,9 kenaikan berat badan normal
    selama kehamilan adalah 6 sampai dengan 11 kg.
  • BMI lebih dari 30 kenaikan berat badan yang normal sekitar 4 sampai dengan
    9 kg.


Kenaikan Berat Badan Normal Hamil
Kembar


Kenaikan berat badan hamil kembar tentu berbeda dengan kehamilan tunggal.
Berikut ini adalah kenaikan berat badan yang normal berdasarkan dengan BMI
nya:



  • BMI kurang dari 18,5 untuk menentukan kenaikan berat badan yang normal
    saat hamil kembar bisa melakukan konsultasi kepada dokter gizi. Hal itu
    dikarenakan untuk kehamilan kembar dengan BMI kurang dari 18,5 masih belum
    terdapat patokan angka berat badan yang pasti.
  • BMI antara 18,5 sampai dengan 24,9 memiliki kenaikan berat badan yang
    normal sekitar 16 kg sampai dengan 24 kg.
  • BMI antara 25 sampai dengan 19,9 memiliki kenaikan berat badan normal
    antara 14 kg sampai dengan 22 kg.
  • BMI lebih dari 30 memiliki kenaikan berat badan normal antara 11 kg sampai
    dengan 19 kg.


Obesitas selama kehamilan tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil saja, namun
juga bisa berbahaya terhadap janin yang ada di dalam kandungan. Diperlukan
pengetahuan berapa jumlah kenaikan berat badan yang ideal selama terjadinya
kehamilan. Berikut ini berbagai macam bahaya obesitas yang diderita oleh ibu
hamil :


1. Diabetes


Ibu hamil yang memiliki berat badan yang melonjak drastis bisa rentan untuk
terkena diabetes, terutama ibu hamil yang selama kehamilan suka mengkonsumsi
makanan dan minuman yang manis-manis. Diabetes tersebut bisa disebabkan karena
penumpukan kadar lemak di dalam tubuh ibu hamil sehingga bisa menyebabkan
penyerapan kadar gula di dalam tubuh menjadi menurun.


Akibatnya ibu hamil tersebut mengalami penumpukan kadar gula di dalam
tubuhnya dan menyebabkan ibu hamil tersebut terkena diabetes. Bidan atau petugas
medis akan menganjurkan untuk melakukan diet gula dan karbohidrat pada ibu hamil
yang mengalami obesitas tersebut.


2. Bayi Mengalami Obesitas


Jika ibu yang sedang hamil mengalami diabetes, besar kemungkinannya bayi yang
ada di dalam kandungan juga mengalami obesitas. Secara tidak langsung obesitas
yang diderita oleh ibu bisa berpengaruh kepada bayi.


3. Operasi Caesar


Ibu yang memiliki bayi dengan berat badan yang berlebihan tidak bisa
melahirkan secara normal sebab sempitnya jalan lahir pada bayi. Operasi caesar
atau pembedahan akan dilakukan oleh petugas medis untuk mengangkat bayi dari
dalam rahim sang ibu.


4. Keguguran


Ibu hamil muda yang gemuk dan mengalami obesitas rentan untuk terkena
keguguran, terutama ibu hamil dengan usia kandungan kurang lebih 20 minggu.


5. Diabetes Pada Bayi


Jika ibu hamil mengalami diabetes, akibatnya adalah bayi yang dikandung oleh
ibu akan mengalami diabetes juga. Hal itu dikarenakan faktor turunan atau
genetika dari ibunya. Gangguan kehamilan diabetes pada dasarnya akan diturunkan,
bahayanya jika saat hamil sudah mengalami diabetes. Diabetes itu bisa langsung
diturunkan kepada bayi yang ada di dalam kandungan sang ibu.


6. Cacat Tulang Belakang


Ibu hamil dengan obesitas bisa membuat bayi yang ada di dalam kandungannya
terkena kecacatan. Kecacatan tersebut misalnya saja adalah cacat pada tulang
belakang.


7. Cacat Otak


Bayi yang ada di dalam rahim ibu hamil dengan diabetes bisa terkena kecacatan
pada otak. Tidak hanya itu saja, kerusakan tabung syaraf di otak pun bisa
terjadi jika ibu hamil mengalami obesitas.


8. Bayi Tumbuh dengan Obesitas


Ibu hamil yang mengalami obesitas akan menumbuhkan anak dengan obesitas pula,
tidak heran jika anak nantinya akan tumbuh dengan tubuh yang gemuk. Sehingga
tidak hanya sejak dilahirkan saja bayi memiliki tubuh gemuk, namun bayi bisa
tumbuh dengan obesitas. Gemuk yang diderita oleh sang anak bisa menganggu
kesehatannya dan mengancam kesehatannya.


9. Sesak Nafas


Ibu hamil yang mengalami obesitas cenderung akan mengalami sesak nafas, tidak
heran jika ibu hamil yang memiliki kegemukan nafasnya akan terlihat ngos-ngosan.
Nafas cenderung terlihat lebih pendek dibandingkan dengan ibu hamil yang
memiliki berat badan ideal. Untuk berjalan dalam jangka dekat saja, ibu hamil
dengan obesitas akan terlihat lelah. Hal itu bisa diakibatkan oleh jaringan
lemak di dalam tubuh yang menghalangi dan menyempitkan saluran nafas di dalam
tubuh.


10. Jantung


Pemeriksaan jantung sangat penting bagi ibu hamil, sebab jika ibu hamil
mengalami jantung lemah atau penyakit jantung akan berbahaya ketika ibu hamil
mengalami persalinan. Lemak yang banyak dan menumpuk di dalam tubuh ibu hamil
bisa menyebabkan ibu hamil terkena penyakit jantung atau gangguan jantung.


11. Preeklamsia


Ibu hamil yang mengalami kegemukan atau obesitas sangat rentan untuk terkena
preeklamsia. Preekalmsia tidak boleh disepelekan hal itu karena bisa mengancam
nyawa sang ibu dan janin yang ada di dalam kandungan ibu. Preeklamsia bisa
dikarenakan kegemukan dan tekanan darah yang tinggi.


Bengkak merupakan tanda awal ibu hamil terkena preeklamsia. Biasanya kaki
bengkak saat hamil dan tangan saja, namun jika ibu hamil mengalami
preeklamsia dia akan mengalami pembengkakan pada kaki, tangan dan juga
wajahnya.


12. Infeksi


Ibu hamil yang memiliki obesitas sehabis persalinan bisa mengalami infeksi.
Infeksi itu diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah oleh lemak yang
dimilikinya. Penumpukan lemak yang berlipat-lipat di lapisan kulit ibu hamil
sangat memungkinkan bagi kuman berkembang biak sehingga infeksi pun tidak bisa
dihindarkan. Infeksi itu akan terjadi seusai ibu melahirkan.


13. Kecerdasan Rendah


Ibu hamil yang memiliki obesitas bisa membuat plasenta bayi mengalami
penyempitan. Padahal plasenta tersebut merupakan tempat atau perantara untuk
menyuplai oksigen ke dalam tubuh bayi. Penyempitan plasenta itu bisa disebabkan
oleh kandungan lemak di dalam tubuh ibu hamil tersebut. Cara membuat anak cerdas
sejak dalam kandungan bisa terhambat karena oksigen ke dalam otak bayi
yang menjadi rendah.


14. Bayi Kurang Konsentrasi


Kurangnya suplai oksigen ke otak bisa membuat bayi yang ada di dalam
kandungan ibu hamil jika dilahirkan kelak mengalami gangguan konsentrasi. Bayi
jika didepannya terdapat  benda atau mainan, bayi tersebut menjadi tidak
fokus dan tidak mau konsen menatap benda tersebut.


15. Gangguan Paru-Paru


Kurangnya suplai oksigen di dalam tubuh bayi bisa menyebabkan bayi yang ada
di dalam kandungan mengalami gangguan paru-paru. Gangguanm paru-paru itu bisa
menyebabkan bayi kesulitan bernafas dan mengalami sesak nafas. Ketika bayi
dilahirkan, bayi akan membutuhkan selang oksigen untuk membantu pernafasannya.
Hal itu diakibatkan oleh terganggunya fungsi paru-paru di dalam tubuh bayi.


Pencegahan Bahaya Obesitas Bagi Ibu Hamil


Mencegah itu lebih baik dibandingkan dengan mengobati. Mencegah bisa
digunakan untuk menghindari berbagai macam resiko kehamilan yang diakibatkan
oleh obesitas. Berikut ini cara mencegah obesitas selama kehamilan :


1. Melakukan Serangkaian Tes


Saat memasuki trimester awal proses kehamilan, ibu akan menjalani serangkaian
tes. Serangkaian tes itu sangat bermanfaat dan sebagai kontrol bagi ibu hamil.
Tes yang dilakukan itu berupa pemeriksaan gula darah, tekanan darah di dalam
tubuh ibu hamil dan juga mengukur berat badan ibu hamil. Pemeriksaan tersebut
akan diulang saat ibu hamil memasuki trimester akhir atau trimester 3.
Pemantauan terhadap janin yang ada di dalam kandungan pun diperlukan dari bulan
ke bulan.


2. Membatasi Kalori


Pencegahan ini menjadi kontraversi di dunia medis. Kalori dibutuhkan oleh
janin, namun kalori yang berlebihan bisa menyebabkan ibu hamil mengalami
obestas. Ditakutkan jika pengurangan kalori pada ibu hamil bisa menyebabkan
kekurangan gizi ibu hamil sehingga, janin yang ada di dalam kandungan pun ikut
kekurangan gizi. Bagi ibu hamil yang sedang melakukan pengurangan kalori
diharapkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan komposisi makanan yang
seimbang yaitu 4 sehat 5 sempurna.


3. Aktivitas Fisik


Selama hamil, jangan malas untuk melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik
berupa jalan pagi dan senam hamil sangat penting untuk cara menjaga kehamilan
agar tetap sehat dan kebugaran tubuh ibu hamil.


4. Pola Makan


Ibu hamil bisa mengatur pola makannya 4 sehat dan 5 sempurna agar janin yang
ada di dalam kandungannya tetap sehat.


Tips Mengatasi Obesitas Pada Ibu Hamil


Bagi ibu hamil yang memiliki peningkatan berat badan secara tajam setelah
kehamilan 20 minggu, diperlukan penanganan atau tips yang bisa digunakan untuk
mengatasi kegemukan. Berikut ini tips mengatasi obesitas yang dialami oleh
ibu yang sedang hamil :




Makan dengan Santai


Ibu yang mengalami obesitas diharapkan untuk menghindari makan secara
terburu-buru. Ibu hamil diharapkan untuk makan dengan santai dan mengunyah
dengan pelan. Jika ibu hamil mengunyah dan memakan makanan  dengan cepat,
hal itu bisa menyebabkan peningkatan gula darah di dalam tubuh semakin meningkat
dengan drastis.


Penyebabnya adalah ibu hamil yang mengkonsumsi karbohidrat, sari dari
karbohidrat itu bisa langsung terserap oleh usus dan masuk ke dalam sirkulasi
darah. Mengunyah makananan yang normal adalah sebanyak 32 kali kunyahan agar
sari dari karbohidrat menjadi berkurang dan lambung tidak menjadi terbebani oleh
makanan tersebut.



Hindari Makan 3 Jam Sebelum
Tidur


Ketika ibu hamil makan 3 jam sebelum tidur, makanan yang dimakan itu bisa
terserap dan tersimpan sebagai lemak di kulit. Hal tersebut bisa membuat tubuh
ibu hamil semakin gemuk dan melar.



Kurangi Asupan Gula


Ibu hamil pasti suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang serba manis,
sugesti ibu yang sedang hamil memang lebih suka mengkonsumsi makanan dan minuman
yang manis dibandingkan dengan makanan atau minuman yang rasanya tawar. Gula
berlebihan bisa membuat kadar gula di dalam tubuh ibu hamil meningkat dengan
tajam. Gula bisa menyebabkan obesitas dan juga menyebabkan ibu hamil terkena
diabetes.



Hindari Camilan


Saat hamil sebaiknya ibu hamil menghindari kebiasaan ngemil atau memakan
camilan. Alasannya adalah ibu hamil yang doyan ngemil akan menumpuk kalori dan
gula yang berlebihan di dalam tubuh. Camilan banyak mengandung kalori dan
mengandung banyak gula, selain itu gizi di dalam camilan itu cenderung sedikit
atau bahkan tidak ada samasekali.


Camilan juga ada yang mengandung kadar garam yang tinggi, pantangan makanan
ibu haml tidak boleh mengkonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan
alasannya adalah akan memicu meningkatnya tekanan darah di dalam tubuh ibu
hamil. Jika ibu hamil mengalami hipertensi, ibu hamil akan mengalami berbagai
macam komplikasi kehamilan.



Melakukan Aktivitas


Ibu hamil harus terbiasa untuk menggerakkan badan, hamil bukanlah saatnya
untuk bermalas-malasan di tempat tidur. Ibu hamil diharapkan untuk bisa
melakukan pekerjaan rumah yang ringan misal menyapu, mencuci piring dan juga
berjalan-jalan saat pagi hari.


Terbiasa melakukan aktivitas fisik tersebut bisa membuat ibu terhindar dari
kegemukan dan bisa menyegarkan badan. Efek dari aktivitas itu adalah badan ibu
hamil akan terasa lebih segar dan tidak lesu.



Olahraga


Olahraga juga merupakan kunci untuk mengatasi obesitas. Ibu hamil bisa
melakukan berbagai macam olahraga ringan yang dikhususkan oleh ibu hamil.
Olahraga itu misalnya saja adalah senam hamil, berenang atau sekedar jalan-jalan
pagi.



Banyak Minum Air Putih


Minum banyak air putih bisa mencegah ibu hamil terhindar dari dehidrasi,
dehidrasi bisa menyebabkan aliran darah dan oksigen di dalam tubuh menjadi
lancar. Di dalam tubuh yang memiliki aliran darah dan oksigen yang lancar bisa
membuat ibu hamil terhindar dari obesitas dan penumpukan lemak di dalam
tubunnya.



Makan Makanan Tinggi Serat


Ibu hamil yang memiliki berat badan berlebihan namun memiliki berat badan
bayi yang kurang bisa mengkonsumsi makanan yang tinggi serat. Makanan yang
tinggi serat ada di dalam sayuran dan buah-buahan. Selain membuat ibu hamil
kenyang lebih lama, serat tersebut tidak bisa membuat ibu hamil gemuk dan sari
dalam sayuran dan buah itu bisa mudah terserap oleh bayi.


Meskipun berat badan ibu hamil tidak meningkat, berat bayi yang ada di dalam
rahim bisa meningkat dan tidak kekurangan nutrisi. Serat juga bisa digunakan
untuk mencegah sembelit pada ibu hamil. Jika ibu hamil bisa lancar dalam
melakukan BAB, ibu hamil pun bisa melancarkan sistem pencernaannya. Pencernaan
yang lancar bisa menghindarkan ibu hamil dari kegemukan.



Konsultasi ke Dokter


Jika berat badan terus meningkat dan ibu hamil sudah melakukan berbagai macam
cara untuk menurunkan berat badan ibu hamil bisa berkonsultasi kepada dokter
terutama kepada dokter ahli gizi. Dokter tersebut akan menyarankan bagaimana
caranya untuk menurunkan berat badan selama kehamilan.



Makanan yang Harus dihindari Ibu Hamil


Obesitas tidak lepas dari faktor makanan dan juga pola makan. Ibu hamil harus
bisa mengatur pola makannya agar tidak terkena obesitas. Bagi ibu hamil yang
mengalami obesitas sebaiknya ibu hamil mengetahui makanan apa saja yang boleh
dan tidak boleh dikonsumsi. Berikut ini berbagai macam makanan yang tidak boleh
dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami obesitas :




Makanan Bersodium


Makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil yang mengalami obesitas adalah
makanan yang mengandung banyak sodium. Makanan yang mengandung banyak sodium
bisa menyebabkan ibu hamil terkena obesitas dan juga hipertensi. Mengkonsumsi
garam dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 2300 mg atau setara dengan satu
sendok teh.


Garam juga bisa menyebabkan ibu hamil terkena preeklamsia. Hindari makanan
berbahaya  olahan yang banyak mengandung garam misalnya saja sup yang
dikalengkan, makanan beku, camilan yang banyak mengandung garam dan MSG, daging
olahan dan juga ikan asin



Makanan dengan Gula Tinggi


Kandungan gula sering tidak disadari oleh ibu hamil, akibatnya makanan dengan
kandungan gula yang tinggi bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil. Meski makanan
tersebut tidak berasa manis, makanan tersebut mengandung gula yang tinggi.
Makanan yang mengandung gula tinggi dan sering tidak disadari oleh ibu hamil
adalah kentang goreng tepung, nasi, mie ayam dan berbagai macam makanan yang
menggunakan tepung.


Di dalam tepung mengandung gula yang tinggi, sehingga jika dikonsumsi terlalu
berlebihan bisa menyebabkan kegemukan serta bisa menyebabkan diabetes. Bijaklah
dalam mengkonsumsi makanan tersebut, jangan berlebihan namun jangan dhindari.
Sebab gula adalah sumber energi, kekurangan gula bisa membuat tubuh ibu hamil
terasa lemas. Yang harus diperhatikan pula adalah hindari gula tambahan pada
makanan dan gula buatan seperti fruktosa. Sebab gula tersebut tidak baik untuk
kesehatan tubuh.



Makanan Tinggi Lemak


Makanan dengan tinggi lemak tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, makanan
tinggi lemak bisa meningkatkan berat badan ibu hamil meningkat secara drastis.
Makanan tinggi lemak itu ada pada makanan cepat saji, es krim dan juga bakso.
Makanan itu banyak yang tidak disadari oleh ibu hamil jika mengandung lemak yang
tinggi.


Lemak bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan pada ibu hamil.
Misalnya saja kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, stroke, diabetes
bahkan jantung. Bijaklah dalam mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang
tinggi.



Jika ibu hamil mengalami kenaikan berat badan lberlebihan bisa dipastikan
bahwa ibu hamil telah mengalami obesitas. Oleh sebab itu ibu hamil perlu untuk
melakukan cara mengatasi obesitas dan menghindari berbagai macam makanan yang
menyebabkan obesitas. Jika tidak mau mengontrol berat badannya, ibu hamil bisa
terkena bahaya obesitas bagi ibu hamil.


Wanita sebelum hamil sudah memiliki tubuh gemuk juga rentan untuk
terkena komplikasi kehamilan sehingga bagi ibu hamil yang sudah obesitas sebelum
kehamilan harus pandai mengontrol berat badannya. Pihak medis akan menyarankan
untuk ibu tersebut berdiet tanpa mengurangi nutrisi yang masuk ke dalam tubuh
bayi yang dikandungnya, fungsi diet itu adalah menggemukkan bayi yang ada di
dalam kandungan namun tidak bisa menggemukkan tubuh ibu hamil. Diet yang lainnya
adalah diet untuk kedua belah pihak, hal itu dilakukan jika bayi di dalam rahim
sudah mencapai angka lebih dari 3 kg dan ibunya sudah mengalami kenaikan berat
badan lebih dari angka normal.

0 Response to "15 Bahaya Obesitas Bagi Ibu Hamil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...