Apakah Bayi Boleh Makan Makanan Bersantan
Beragam jenis hidangan khas Indonesia terbuat dari santan. Maka, tak heran kalau makanan sehari-hari Anda di rumah banyak yang mengandung santan. Namun jika buah hati Anda masih bayi, sebaiknya jangan sembarangan memberikan makanan bersantan dulu. Ini dia alasan serta penjelasan lengkapnya.
Bolehkah bayi makan santan kelapa?
Selama bayi masih mendapatkan air susu ibu (ASI) secara eksklusif, sebaiknya bayi Anda tidak diberi makanan lain di samping ASI. Termasuk juga santan kelapa. Pasalnya, santan kelapa tidak bisa menggantikan nutrisi yang terkandung dalam ASI.
Sedangkan selama si buah hati masih menyapih, Anda juga tidak dianjurkan untuk memakai santan dalam makanan pendamping ASI (MP-ASI) bayi. Lebih baik Anda memperkenalkan sumber pangan lain yang lebih kaya akan nutrisi dibanding santan. Misalnya sayur dan buah-buahan segar.
Santan sendiri memang memiliki kandungan lemak jenuh yang bisa membantu tumbuh kembang bayi. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan makanan lain seperti ASI atau susu sapi, santan sangat rendah protein dan kalsium. Dua zat gizi ini sangat diperlukan oleh bayi Anda.
Selain itu, santan sangat tinggi kalori sehingga bayi akan cepat kenyang. Padahal, kebutuhan nutrisinya mungkin belum terpenuhi. Karena alasan-alasan tersebut, hindari memberikan makanan bersantan untuk bayi Anda.
Kapan bayi boleh makan makanan bersantan?
Bayi boleh mulai makan makanan bersantan setelah ia sudah lepas dari ASI sama sekali. Biasanya ini berarti ketika bayi sudah berusia di atas dua belas bulan. Bayi di usia ini sudah bisa makan dengan menu yang sama dengan Anda sekeluarga.
Jangan berikan santan terlalu banyak
Anda bisa memperkenalkan makanan bersantan secara pelan-pelan. Ingat, terlalu banyak makan apa pun efeknya pasti kurang baik buat bayi. Santan yang tinggi kadar lemak jenuhnya bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah serta membuat bayi rentan terserang penyakit jantung.
Kalau dibandingkan dengan secangkir susu sapi, santan mengandung lemak kira-kira sepuluh kali lipat lebih banyak. Secangkir susu sapi mengandung 8 gram lemak sedangkan secangkir santan kelapa mengandung 57 gram lemak.
Oleh karena itu, meski Anda boleh memperkenalkan makanan bersantan pada bayi Anda, pastikan kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi dengan seimbang dan sehat. Jangan sampai bayi terlalu banyak makan makanan bersantan dan jadi tidak mau mencoba jenis makanan lainnya.
Makanan bersantan untuk bayi
Bayi Anda mungkin belum bisa langsung hidangan bersantan dengan rasa yang tajam seperti sayur labu dan gulai. Jadi, Anda bisa memperkenalkan makanan yang lebih ringan dan lezat di lidah bayi. Simak contoh-contoh makanan bersantan untuk bayi berikut ini.
- Kolak pisang
- Nasi uduk
- Opor ayam
- Bubur kacang hijau dan ketan hitam
- Bubur sumsum
- Jenang mutiara
- Milkshake, tapi susu sapinya diganti dengan santan kelapa
0 Response to "Apakah Bayi Boleh Makan Makanan Bersantan"
Post a Comment