Amankah Terima Donor Darah dari Wanita yang Pernah Hamil




Sebelum melakukan donor darah, biasanya tim medis akan mengecek kondisi kesehatan Anda secara umum dengan mengukur tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung Anda. Umumnya hanya itu saja syarat untuk melakukan transfusi darah. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan jenis kelamin atau riwayat kehamilan juga menentukan apakah Anda merupakan kandidat yang baik untuk melakukan donor darah. Lho, kenapa begitu? Simak alasannya di bawah ini.


Donor darah dari wanita yang pernah hamil mungkin berisiko


Sebuah penelitian di Belanda menemukan bahwa donor darah dari seorang wanita yang pernah hamil dapat berisiko bagi pria. Penelitian yang dimuat dalam Journal of American Medical Association ini melaporkan bahwa sejumlah kecil laki-laki yang menerima donor darah dari wanita yang pernah hamil, 13 persen lebih rentan untuk meninggal lebih cepat daripada laki-laki yang menerima donor darah dari laki-laki lain selama masa penelitian tersebut.


Sedangkan wanita yang menerima darah dari wanita, baik dengan atau tanpa riwayat kehamilan, tidak berisiko terhadap kematian dibandingkan dengan wanita yang menerima darah dari transfusi pria.


Belum diketahui mengapa transfusi darah dari wanita yang telah hamil dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian penerima donor pria. Namun, para peneliti dalam studi ini menduga bahwa perubahan yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh wanita selama kehamilan bisa menjadi penyebabnya.



Jadi apakah wanita yang pernah hamil boleh melakukan donor darah?


Baru ada satu penelitian yang membahas kemungkinan bahaya donor darah dari wanita yang pernah hamil bagi pria. Bahkan, penelitian ini menimbulkan kontroversi. Jika benar jenis kelamin memengaruhi proses transfusi darah, maka diperlukan penjelasan lebih dalam mengapa hal ini bisa terjadi.


Di samping itu, penelitian ini juga hanya melibatkan sedikit peserta dari enam rumah sakit saja di Belanda. Ditambah lagi, para peneliti juga mengakui bahwa sepanjang penelitian berlangsung, ada sejumlah 44 persen wanita pemberi donor yang tidak diketahui riwayat kehamilannya. Ini berarti risiko kematian lebih cepat pada pria mungkin tidak berkaitan dengan donor darah yang diterimanya. Bisa saja sebenarnya darah dari wanita yang pernah atau tidak pernah hamil sama-sama tidak memengaruhi harapan hidup pria.


Kesimpulannya, penelitian ini baru riset awal saja. Hasilnya tidak bisa dijadikan acuan bagi petugas medis, orang yang melakukan donor darah, atau penerima donor darah untuk menentukan kriteria donor darah. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu untuk membuktikan apakah benar darah wanita yang pernah hamil berbahaya bagi pria.


Para ahli juga masih punya PR yaitu menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi sebelum benar-benar bisa menyatakan kalau ada risiko kematian lebih cepat pada pria jika menerima donor darah dari wanita yang pernah hamil.


Akan tetapi, perlu dicatat bahwa sampai saat ini, kriteria untuk melakukan donor darah tidak berubah. Wanita yang pernah hamil atau belum, selama kesehatannya tidak bermasalah, boleh melakukan donor darah. Pria juga tidak perlu khawatir untuk menerima donor darah dari wanita. Risiko kematian karena kekurangan darah masih lebih besar daripada risiko menerima darah dari wanita.


0 Response to "Amankah Terima Donor Darah dari Wanita yang Pernah Hamil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...