5 Tips Menjaga Kebersihan Dinding Rumah agar Rumah Tetap Sehat
Rumah merupakan lingkungan utama untuk keluarga termasuk si Kecil.
Jika belum banyak kegiatan di luar rumah, anak-anak bisa menghabiskan 8 hingga 20 jam setiap harinya di dalam rumah, sehingga keamanan rumah harus tetap diperhatikan secara menyeluruh.
Bukan hanya lantai rumah saja yang harus dibersihkan setiap hari, namun kebersihan dinding juga harus dijaga.
Ini dikarena dinding termasuk salah satu area atau medium penularan bakteri. Namun, banyak orang yang justru tidak peduli terhadap kebersihan dinding rumah.
Dari survey independen kepada orangtua, sebanyak 76% orangtua setuju bila dinding rumah dijadikan tumpuan ketika anaknya belajar berdiri atau berjalan dan 80% orangtua juga menyebutkan bahwa anak mereka kontak langsung dengan dinding ketika bermain. Meski demikian, 80% orangtua mengakui tidak memperhatikan kebersihan dinding layaknya lantai, ujar Jon Tan Hon Yiu selaku CEO Decorative Paints PT. Nipsea Paint and Chemicals (Nippon Paint Indonesia) saat ditemui (2/10) di Sekretariat PB Ikatan Dokter Indonesia.
Menurut dr. Ulul Albab, SpOG selaku Perwakian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ada berbaga bakteri di area dinding rumah seperti bakteri E. coli, MRSA hingga Staphylococcus.
Bakteri-bakteri inilah yang harus bertanggung jawab saat si Kecil terkena penyakit diare, iritasi kulit, demam bahkan infeksi saluran pernapasan.
Sebelum berbagai bakteri ini mengenai si Kecil, ada baiknya orangtua perlu mengurangi potensi terhadap penyebaran bakteri di dalam rumah termasuk pada dinding.
Demi memenuhi standar sebagai rumah sehat dan aman untuk si Kecil, berikut rangkuman tips dari Popmama.com dalam menjaga kebersihan dinding di rumah.
1. Membersihkan debu pada dinding rumah
Untuk Mama yang berencana membersihkan debu pada area dinding, ada baiknya menggunakan kain mikrofiber saat berkeinginan menyingkirkan berbagai debu.
Pastikan juga untuk mulai membersihkan kotoran hingga jaring laba-laba yang menempel pada dinding rumah.
Namun, sebelum berusaha membersihkan debu pada dinding, ada baiknya untuk menutup hiasan dinding agar tidak mudah kotor dan justru secara tidak sengaja hanya akan menempelkan debu ke tempat lain.
Dengan menutup barang-barang di sekitar dinding, ini juga akan membuat Mama semakin fokus terhadap bagian yang sedang terbuka yaitu dinding.
Bersihkan secara perlahan menggunakan kain agar debu-debu terhapus dari dinding rumah.
Jika area dinding cukup tinggi untuk diraih, gunakanlah kepala sapu yang diselimuti oleh kain agar bisa membersihkan atas dinding.
Cara ini cukup membantu saat ingin membersihkan jaring laba-laba di sudut dinding.
2. Periksa kembali kondisi dinding
Kondisi dinding yang mengalami kerusakan tentu berbeda-beda masalahnya.
Ada yang memang rusak karena coret-coretan si Kecil menggunakan pewarna, cat berkerut atau memudar, berjamur bahkan dinding terlihat sangat kusam.
Setelah mengetahui kondisi dinding yang sebenarnya, Mama baru bisa memprediksi apa saja yang perlu dilakukan terhadap dinding rumah.
Jika ada cat yang mengelupas, lakukan pengerokan cat dinding hingga lapisan cat lama terkelupas.
Setelah bersih dan permukaan dinding telah kering secara sempurna itu berarti bisa dilakukan pengecatan menggunakan cat baru.
Baca juga: 6 Tips Merapikan dan Membersihkan Rumah
3. Membersihkan dinding dengan air hangat
Membersihkan cat dinding di rumah bisa juga menggunakan air hangat dengan campuran sabun.
Jika ingin lebih bersih, tambahkan cuka putih sebanyak kurang lebih 240 ml ke dalam ember yang sudah berisikan air hangat.
Campuran dari bahan-bahan ini mampu membersihkan sisa dan noda yang tertinggal pada dinding rumah. Usahakan untuk tidak menambahkan produk pembersih yang mengandung alkohol.
Produk itu hanya akan merusak lapisan cat pada dinding dan justru meninggalkan noda cerah.
Harus pintar-pintar memilih produk sebelum membersihkan dinding rumah ya, Ma.
Baca juga: Tips Mudah Mengecat Ulang Tembok Rumah yang Terkelupas Akibat Cuaca
4. Membuat alternatif sabun cuci dinding sendiri
Jika tidak sempat membeli atau mendapatkan sabun cuci yang cocok saat ingin membersihkan area pada dinding. Sabun cuci untuk membersihkan dinding bisa dibuat sendiri di rumah.
Cobalah untuk mencampur satu cangkir berisi boraks dengan beberapa sendok cairan pencuci piring. Lalu aduk sampai rata dengan menambahkan air.
Sabun cuci yang sederhana ini tentu bisa dipergunakan kapan saja apalagi harganya tentu lebih murah dibandingkan pembersih lain di luaran sana.
Setelah itu aplikasikan sabun cuci yang terbuat dari bahan-bahan sederhana in ke area dinding rumah.
Penggunaan sabun cuci ini pun bisa dilakukan berulang kali hingga dinding rumah benar-benar bersih.
Baca juga: 7 Hal Penting Dalam Membersihkan Pajangan Rumah Berbahan Porselen
5. Berusaha memperbaiki kerusakan
Seiring berjalannya usia, kerusakan pada dinding secara cepat atau lambat pasti akan terjadi. Dinding yang semula bersih bisa tampak termakan usia.
Demi mencegah kerusakan dalam jangka panjang, ada baiknya untuk mulai memperbaiki area yang muncul kerusakan.
Hal ini harus segera diperbaiki karena bisa menyebar ke bagian-bagian lain yang sebenarnya masih bersih.
Lakukan pengecatan ulang untuk memperbaiki kerusakan pada dinding rumah.
Namun, sebelum itu berikan lapisan cat dasar pada permukaan dinding yang akan dicat ulang.
Pemilihan cat dasar ini bisa menggunakan bahan waterbase, sehingga mampu mengurangi berbagai serangan debu-debu lain pada dinding yang belum kering.
Dengan begitu, ini bisa mengurangi terjadinya potensi cat di dinding bergelembung dan mengelupas.
Penggunaan cat dasar ini juga membantu lapisan cat baru lebih meresap dan melengket sempurna di dinding rumah.
Semoga tips ini berguna dan semakin mengingatkan Mama agar tetap menjaga kebersihan dinding rumah.
0 Response to "5 Tips Menjaga Kebersihan Dinding Rumah agar Rumah Tetap Sehat"
Post a Comment