3 Gangguan Pada Mulut yang Disebabkan Oleh Stres
Stres dapat ditemui pada siapa saja dan kapan saja. Gangguan kesehatan fisik akibat stres sudah dikenal sejak lama, namun dampaknya terhadap kesehatan mulut baru dikenal dalam beberapa tahun terakhir.
Bagaimana stres dapat mempengaruhi kesehatan mulut?
Stres adalah reaksi biologis terhadap gangguan fisik, emosi, maupun mental. Stres dapat memengaruhi daya tahan tubuh terhadap penyakit. Jenis stres yang dapat berdampak pada kesehatan mulut merupakan stres dalam jangka panjang yang telah gagal untuk dikendalikan.
Stres menyebabkan perubahan tubuh dalam mengatur beberapa komponen mulut seperti produksi air liur yang berperan sebagai sistem pertahanan rongga mulut. Stres juga meningkatkan risiko terjadinya lesi dan infeksi pada dinding mulut dan gusi. Hal ini juga ditemukan pada suatu studi yang menunjukkan bahwa stres dapat menjadi permulaan berkembangnya penyakit, serta memicu penurunan kesadaran untuk menjaga kesehatan mulut.
Masalah kesehatan mulut yang dapat dipicu oleh stres
Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat muncul saat seseorang sedang mengalami stres kronis:
1. Apthous stomatitis
Dikenal juga dengan istilah canker sore atau sariawan, merupakan masalah kesehatan yang sering muncul ketika seseorang sedang mengalami stres namun tidak diketahui pasti apa penyebabnya.
Suatu studi menunjukan bahwa stres akibat tekanan mental dan fisik dapat meningkatkan risiko munculnya sariawan secara berulang. Tekanan mental memiliki risiko yang lebih besar dalam memicu munculnya sariawan. Jika Anda mengalami masalah ini, hindari makanan asam dan pedas serta gunakan obat salep untuk sariawan.
2. Bruxism atau menggemeretakkan gigi
Ini adalah gangguan yang ditandai dengan perilaku menggesekkan dan menggemeretakkan gigi bagian atas dengan bagian bawah, yang dilakukan tanpa disadari. Hal ini dapat muncul sebagai gangguan tidur yang lebih mungkin dialami saat sedang stres, atau sebagai kebiasaan yang muncul ketika sedang cemas.
Bruxism memicu gerakan gigi berlebihan yang tidak normal dan merusak lapisan enamel gigi. Jika terjadi saat tidur, gangguan ini juga dapat menyebabkan sakit kepala ketika terbangun dari tidur.
Tidak hanya kerusakan gigi, gerakan gesekan tersebut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman akibat kerusakan persendian yang menghubungkan rahang bawah dengan tulang di dekat telinga atau temporomandibular joint disorder (TMJ). Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut, kebiasaan ini harus dihentikan dan atau menggunakan pelindung gigi terutama saat tidur malam.
3. Mulut kering
Mulut kering dapat terjadi ketika sedang mengalami stres kronis akibat tekanan mental. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat gangguan sistem imun yang disebabkan penyakit kronis seperti diabetes, serta efek samping obat depresi.
Stres kronis dapat mengganggu kerja sistem saraf pusat dan mengganggu kerja berbagai kelenjar salah satunya saliva. Air liur atau cairan saliva merupakan sistem pertahanan penting bagi rongga mulut, sehingga kondisi mulut kering dapat memicu komplikasi seperti kerusakan gigi dan gusi, lesi mulut, serta infeksi pada mulut akibat penurunan sistem imun. Pengendalian stress dan meminimalisir kekeringan pada mulut sangat perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Stres membuat orang kurang memperhatikan kesehatan mulut
Mengalami stres dapat mengubah perilaku seseorang, terutama untuk melakukan perawatan mulut dengan cara berkumur ataupun sikat gigi, hingga melewatkan jadwal pemeriksaan gigi. Kondisi lainnya yang dipicu stress seperti mulut kering dapat mempercepat kerusakan gigi dan gusi. Terlebih jika terjadi perubahan pola makan dengan asupan vitamin dan mineral yang sedikit namun tinggi gula, maka pengeroposan gigi dapat terjadi dengan sangat cepat.
Itulah sebabnya menjaga pola hidup sehat tetap perlu dilakukan. Hindari konsumsi makanan manis berlebih sebagai cara menghadapi stress, dan pilihlah aktivitas yang lebih sehat seperti berolah raga untuk mengurangi stres.
0 Response to "3 Gangguan Pada Mulut yang Disebabkan Oleh Stres"
Post a Comment