Tes HIV Ini Caranya!

Tes HIV? Ini Caranya!

Tahukah Anda, pelaku hubungan seks bebas, pengguna narkoba (terutama yang memakai jarum suntik), ibu hamil yang berisiko tinggi menularkan HIV pada janinnya, pendonor darah atau organ tubuh/jaringan disarankan melakukan tes HIV unuk memastikan bahwa darah atau organ yang akan di transplantasi tidak terinfekso HIV.  

Jika Anda ingin melakukan tes HIV, Anda dianjurkan melakukan konseling dengan dokter atau konselor HIV sebelum dan sesudah melakukan tes HIV. Anda tak perlu khawatir sebab para konselor HIV akan menjaga kerahasiaan hasi tes sehingga hasil tes HIV tidak boleh diberikan kepada orang lain selain Anda.

Konselor juga akan membantu Anda dalam mengatasi stres atau ketakutan terhadap infeksi HIV, serta menemukan cara terbaik dalam memecahkan masalah tersebut. Anda pun akan dibantu untuk membuat keputusan dan melindungi orang lain supaya tidak ikut terinfeksi HIV.

Lalu sulitkah melakukan tes HIV?

Hal pertama yang dilakukan sebelum tes HIV adalah meminta persetujuan akan tes HIV tersebut. Jika telah setuju, maka akan dilakukan pengambilan darah. Nah, saat ini ada beberapa jenis tes HIV yaitu tes anti HIV, antigen P24, dan polymerase chain reaction (PCR). Di antara 3 jenis tes tersebut, tes anti HIV lazim digunakan untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Tes anti HIV ini juga paling mudah dan akurat dibandingkan jenis tes HIV lainnya. 

Tes anti HIV dilakukan dengan cara mendeteksi antibodi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan HIV. Antibodi HIV umumnya terbentuk sekitar 3 6  minggu setelah terinfeksi. Akan tetapi, pada seseorang dengan pembentukan antibodi yang lambat, antibodi HIV dapat terbentuk setelah 3 6 bulan terinfeksi. Oleh karena itu, tes anti HIV hendaknya dilakukan 3 6 bulan setelah melakukan tindakan yang dianggap berisiko tertular HIV. 

Bila Anda telah melakukan tindakan yang dianggap berisiko tertular HIV namun hasil tes anti HIV negatif, maka Anda dianjurkan untuk melakukan tes anti HIV kembali setelah rentang waktu 3 bulan. Periode waktu antara terjadinya infeksi HIV hingga terbentuknya antibodi HIV yang dapat dideteksi, disebut sebagai window period. Selama periode waktu ini, HIV dapat ditularkan pada orang lain meski antibodi HIV belum dapat dideteksi dalam darah.

Tes HIV seperti ini sangat disarankan untuk seseorang yang berisiko tinggi tertular HIV dan untuk mendeteksi infeksi HIV supaya mendapatkan perawatan dengan segera. Selain itu, tes HIV bisa menekan penyebaran virus HIV kepada orang lain. Yuk, lakukan tes HIV segera! (ADV) 

0 Response to "Tes HIV Ini Caranya!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...