Penting! Kenali Sejak Dini Kehamilan Molar alias Kehamilan Anggur

Penting Kenali Sejak Dini Kehamilan Molar alias Kehamilan Anggur
Freepik/yanalya

Ketika sudah mulai membangun keluarga kecil pasti yang paling dinantikan yaitu kehadiran buah hati. Pasti sudah tidak sabar ya, Ma untuk mengendong Si kecil.

Namun ada beberapa kasus, dimana kehamilan tidak bisa berjalan lancar. Salah satunya terjadinya kehamilan molar atau yang biasa dikenal dengan sebutan kehamilan anggur.

Kehamilan molar bisa dikatakan sebagai komplikasi kehamilan yang cukup langka, ini terjadi ketika ada yang salah selama proses pembuahan.

Lebih tepatnya disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal, sehingga embrio tidak bisa berkembang dengan semestinya.

Untuk Mama yang belum mengenal jenis kehamilan ini. Yuk, cari tahu beberapa informasinya!

1. Jumlah kromosom tidak normal

1. Jumlah kromosom tidak normal
Freepik/freepic.diller

Dalam kehamilan normal, sel telur itu terdiri dari 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom dari Papa. U

ntuk complete molar pregnancy, sel telur tidak mengandung kromosom dari ibu dan hanya ada 23 kromosom paternal.

Dengan kata lain tidak ada janin atau kantung ketuban dalam kehamilan ini. Plasenta menjadi tidak normal dan berkembang cepat dengan adanya kista. Kista yang tumbuh secara berkelompok seperti anggur ketika terlihat di ultrasound.

Untuk partial molar pregnancy terjadi ketika jumlah kromosom keduanya tidak normal. Ada 23 kromosom dari ibu dan kromosom dari ayah mencapai dua kali lipat, sehingga membuat jumlah kromosom lebih dari 46.

Kromosom dari Papa bisa melebihi angka normal dikarenakan dua sperma memasuki sel telur atau sperma bereplikasi sendiri di dalam telur. Hal inilah yang menyebabkan kehamilan molar.

2. Kehamilan molar terjadi di beberapa negara

2. Kehamilan molar terjadi beberapa negara
Pixabay/GoranH

Untuk kehamilan molar sendiri biasanya paling umum ditemukan di negara-negara Asia seperti Filipina, Jepang dan Taiwan.

Namun lama kelamaan, kasus kehamilan molar ini semakin merata dan bisa dijumpai di setiap negara.

3. Faktor penyebab kehamilan molar

3. Faktor penyebab kehamilan molar
Pixabay/Pexels

Kehamilan molar dianggap disebabkan oleh masalah informasi genetik baik dari sperma atau sel telur.

Namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ini, seperti:

  • Memiliki gangguan ovulasi
  • Faktor usia yang hamil di atas 35 tahun
  • Pernah memiliki riwayat kehamilan molar sebelumnya

4. Pengobatan kehamilan molar

4. Pengobatan kehamilan molar
Pixabay/skeeze

Setelah ibu hamil didiagnosis mengalami kehamilan molar, ada prosedur yang bisa dilakukan seperti D & C (Dilatasi dan Kuretase) atau ERPC (Endonscopic Retrograde Cholangiopancreatography).

Ini merupakan jenis operasi evakuasi untuk mengangkat semua sel abnormal. Sampel dari jaringan yang dibuang akan diperiksa ke laboratorium.

Setelah kehamilan molar telah didiagnosis itu adalah prosedur standar untuk menawarkan D & C (dilatasi dan kuretase) atau ERPC (evakuasi produk konsepsi dipertahankan).

Ini adalah jenis operasi evakuasi untuk mengangkat semua sel abnormal.

5. Pemeriksaan setelah operasi

5. Pemeriksaan setelah operasi
Freepik/bearfotos

Setelah melakukan operasi, sampel dari jaringan yang dibuang akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Lalu akan dipantau terus kadar HCG (hormon kehamilan) dan memastikan tanda kalau tidak ada lagi jaringan abnormal yang tersisa.

Setidaknya enam bulan setelah kehamilan molar tetap harus dipantau, ini dikarenakan sel-sel kecil dari kehamilan molar dapat menyebar dan tumbuh dengan cepat hingga beberapa bulan setelah operasi.

6. Penyakit akibat kehamilan molar

6. Penyakit akibat kehamilan molar
Pixabay/jossuetrejo_oficial

Ibu hamil yang pernah mengalami kehamilan molar ternyata rentan membawa penyakit di dalam tubuhnya.

Kurang dari 15% dari mereka bisa mengembangkan PGTD (Persistent Gestational Trophoblastic Disease) atau yang sering dikenal dengan penyakit trofoblas persistent.

Penyebabnya karena masih ada sel-sel abnormal yang menetap, meskipun jaringan abnormal telah dihapus.

Jika ini terjadi, maka perlu dilakukan program kemoterapi dan harus dipantau untuk memastikan sel-sel tidak menyebar luas.

7. Proses kehamilan di masa depan

7. Proses kehamilan masa depan
Freepik

Ke depannya ibu yang pernah mengalami kehamilan molar tentu masih bisa hamil secara normal.

Kemungkinan kehamilan ini tetap bisa terjadi jika pengobatan seperti D & C atau ERPC sudah dilakukan.

Setelah pengobatan dan pemantauan kadar HCG, maka disarankan untuk menghindari terjadinya kehamilan selama enam bulan.

Untuk yang menjalani perawatan tambahan dengan obat-obatan, sebaiknya menunggu satu tahun dari akhir perawatan.

Nah, itu beberapa hal yang bisa Mama pahami tentang kehamilan molar.

Semoga berguna ya, Ma!

Related Posts

0 Response to "Penting! Kenali Sejak Dini Kehamilan Molar alias Kehamilan Anggur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...