7 Cara Penanganan Bayi Kuning

loading...





Read Also




penanganan bayi kuning


Sebanyak 50 persen atau lebih bayi yang dilahirkan di dunia ini bisa terkena
sakit kuning. Kebanyakan penyakit kuning disebabkan oleh pigmen bayi bernama

bilirubin. Memang setiap orang di dalam sel darah merahnya memiliki bilirubin.
Dalam jangka waktu tertentu sel sel darah merah tersebut bisa  mati dan
menguraikan selnya, salah satu penguraian selnya tersebut bisa menjadi sebuah
bilirubin. Organ yang berfungsi untuk menguraikan bilirubin itu adalah hati,
setelah itu penguraiannya akan dibuang melalui BAB.


Jenis Kondisi Bayi Kuning




Bayi Kuning Fisiologis
(Normal)


Bayi yang mengalami penyakit kuning dan dikatakan normal apabila kadar
bilirubin di dalam tubuhnya bisa menurun dengan sendirinya. Menurunnya kadar
bilirubin tersebut diiringi dengan semakin sempurnanya perkembangan janin pada
organ hati dalam menguraikan kadar bilirubin di dalam tubuh bayi.


Bayi akan mengalami penyakit kuning selama 3 sampai 4 hari setelah bayi
dilahirkan ke dunia ini. Bayi yang normal pada hari ketujuh setelah dilahirkan,
bayi tersebut sudah tidak akan berwarna kuning lagi. Hal tersebutlah yang
disebut dengan penyakit kuning yang normal pada bayi.



Bayi Kuning Patologis (Tidak
Normal)


Setelah mengetahui penyakit kuning yang normal atau fisiologis, ada baiknya
ibu tahu apa saja yang termasuk ke dalam penyakit kuning yang patologis atau
tidak normal. Berikut ini adalah ciri-ciri penyakit kuning patologis yang harus
diketahui :


1- Penyakit kuning patologis akan
lebih cepat muncul dibandingkan dengan penyakit kuning yang fisiologis. Penyakit
kuning akan muncul sehari atau 24 jam setelah bayi dilahirkan.


2- Meningkatnya kadar bilirubin
lebih cepat di dalam tubuh bayi. Kadar normal adalah 2 mg/dl, bayi yang memiliki
penyakit kuning patologis akan mulai terlihat kuning kulitnya ketika kadar
bilirubin di dalam tubuhnya mencapai 6 sampai dengan 7 mg/dl.


3- Kadar bilirubin yang sudah
mencapai 12 mg/dl, bayi tersebut perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit agar
kadar bilirubin tidak meningkat lagi. Perawatan itu bisa menggunakan penyinaran
atau fototherapi, caranya adalah meletakkan bayi ke dalam box kemudian dilakukan
terapi sinar tersebut. Tujuan terapi tersebut adalah mengubah kadar bilirubin
agar bisa dilarutkan dalam air sehingga bisa terbuang saat bayi berkemih.


4- Ketika kadar bilurubin
mencapai 20 mg/dl, dokter akan memikirkan dilakukannya transfusi darah. Hal itu
dikarenakan kadar bilirubin mencapai 20 mg/dl termasuk kadar bilirubin yang
tinggi. Jika angkanya terus meningkat bisa menembus otak dan bisa menimbulkan
kerusakan pada sel-sel otak bayi. Jika sel-sel otak bayi dirusak, bayi akan
mengalami steps atau kejang.


Jika tidak dilakukan penanganan dengan segera,
bayi akan mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius. Oleh sebab itulah
meski wajar, penyakit kuning terutama penyakit kuning yang patologis tidak boleh
diremehkan.



Penanganan bayi kuning yang mengalami penyakit kuning fisiologis dan juga
patologis tentunya berbeda. Penanganan yang dilakukan akan menyesuaikan jenis
penyakit kuning tersebut dan melihat sejauh apa penyakit kuning tersebut berada
di dalam tubuh bayi.


Berikut ini cara mengatasi penyakit kuning yang ada pada bayi :


1. ASI Lebih Sering


Untuk mengatasi penyakit kuning terutama penyakit kuning yang sifatnya
patologis ibu bisa menyusui bayi lebih sering. Hal itu dikarenakan ASI bisa
membentuk sistem imun bayi lebih meningkat dibandingkan sebelumnya, tugas sistem
imun itu adalah untuk menjaga sel otak dari serangan bilirubin yang tinggi. ASI
yang sering juga bisa memberikan ketenangan pada bayi, menghindarkan bayi dari
dehidrasi.


ASI tersebut harus masuk ke dalam tubuh bayi, sehingga ibu harus bisa
memastikan apakah bayi tersebut benar benar menyusu atau hanya sekedar
mengempeng saja. Lakukan cara memperbanyak bagi ibu yang mengalami kesulitan
dalam produksi ASI.


2. Menjemur Bayi


Menjemur bayi bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning yang terjadi
secara fisiologis atau normal. Vitamin D yang ada pada sinar matahari pagi
sangat membantu bayi untuk bisa menghilangkan penyakit kuning yang ada di
tubuhnya. Caranya adalah dengan sebagai berikut ini :



  • Menjemur bayi pada pukul setengah tujuh pagi sampai dengan pukul sembilan
    pagi, pastikan bahwa cuaca di pagi itu tidak mendung.
  • Menjemurnya bisa selama 30 jam sampai dengan satu jam.
  • Kondisi bayi yang dijemur dalam posisi telanjang sehingga tidak hanya
    kulit tertentu saja yang mendapatkan sinar matahari tersebut namun seluruh
    tubuh bayi terkena sinar.
  • Usahakan juga kulit yang terdapat penyakit kuningnya mendapatkan cukup
    sinar matahari.
  • Lindungi mata bayi, hal itu dilakukan agar mata tidak terpapar langsung
    dengan sinar matahari.

3. Perhatikan Fisik Bayi


Untuk mengatasi penyakit kuning, ibu harus memperhatikan fisik bayi yang
terjadi. Bagaimana kondisi bayi anda setelah menderita penyakit kuning tersebut.
Yang harus diwaspadai adalah :



  • bayi yang memiliki fisik lemas
  • tidak aktif bergerak
  • tidak mau menyusu ibunya
  • menangis tidak kencang atau bisa juga hanya bisa merintih

Ketika hal itu terjadi ibu harus segera tanggap dan segera membawa bayinya ke
rumah sakit.


4. Terapi Sinar


Terapi sinar bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning. Terapi sinar itu
akan dilakukan oleh pihak rumah sakit yang dilengkapi dengan fototherapi. Untuk
melakukannya, bayi bisa diletakkan ke dalam box bayi kemudian tubuh bayi
dilakukan penyinaran. Bisa juga dengan cara ibu menggendong bayi masuk ke dalam
ruangan fototherapy setelah itu bayi dilakukan penyinaran dengan rentang waktu
yang ditentukan.


5. Tindakan Medis


Bahaya bayi kuning yang terjadi lebih dari 2 minggu dan tidak kunjung
sembuh sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan tindakan medis.
Dokter yang mengatasi penyakit kuning tersebut akan mengecek kadar bilirubin
bayi apakah memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Jika tinggi dokter akan
melakukan penyinaran atau bahkan melakukan transfusi darah kepada bayi
tersebut.


6. Mencari Penyebab Bayi Kuning


Salah satu hal yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya bayi kuning
adalah mencari penyebab bayi kuning tersebut. Apakah disebabkan oleh faktor
fisiologis atau karena patologis. Jika fisiologis, kuning tersebut bisa hilang
dengan sendirinya sedangkan jika karena patologis diperlukan campur tangan
dokter untuk mengatasinya.


7. Jangan Membuat Bayi Dehidrasi


Jangan membuat bayi terkena dehidrasi, dehidrasi bisa membuat bayi terus
mengalami penyakit kuning. Oleh sebab itulah berikan cairan sesering mungkin
kepada bayi, caranya adalah dengan memberikan ASI selama 3 sampai dengan 4 jam.
Ketika bayi bangun tidur berikan ASI dengan segera jangan tunggu bayi sampai
menangis terlebih dahulu.


Cara Mencegah Bayi Kuning


Setelah mengetahui bagaimana cara mengatasi bayi kuning baru lahir, ada
baiknya ibu tahu bagaimana cara mencegah agar bayi tidak mengidap atau mengalami
penyakit kuning. Berikut ini adalah cara mencegah bayi memiliki penyakit kuning
yang harus diketahui :



  • Lebih Peka Dan Teliti

Peka dan teliti diperlukan untuk mencegah bayi terkena penyakit kuning. Peka
dan teliti itu bisa dilakukan dengan mengetahui kapan munculnya gangguan
kehamulan tersebut. Bagaimana peningkatan penyakit kuning tersebut di dalam
tubuh bayi serta berapa lama bayi mengalami penyakit kuning itu.



  • Hindari Obat-Obatan

Selama hamil hindari obat-obatan sembarangan, hal itu bisa digunakan untuk
mencegah bayi terkena penyakit kuning. Alasannya adalah ada jenis obat-obatan
yang memiliki sulfa, sulfa tersebut adalah penghancur sel darah merah. Selain
berhati-hati dalam mengkonsumsi obat selama kehamilan, ibu juga tidak boleh
memberikan sembarangan obat kepada bayi yang mengidap penyakit kuning.



  • Hindari Infeksi

Bayi rentan untuk terkena infeksi, oleh sebab itulah sebagai ibu harus bisa
menghindarkan bayi dari berbagai macam infeksi. Hal yang bisa dilakukan oleh ibu
adalah selalu menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungan di sekitar bayi.
Jangan sampai bayi atau lingkungan bayi tersebut tercemar.


Ibu juga harus memperhatikan kesterilan dari perlengkapan bayi yang digunakan
misalnya saja kempong, alat makan dan lain sebagainya, jika tidak steril kuman
dan bakteri bisa masuk ke dalam tubuh bayi dan menyebabkan bayi terkena penyakit
kuning.



  • Hindari Kapur Barus

Ibu yang biasa menggunakan kapur barus sebaiknya mulai menghindari penggunaan
kapur barus tersebut. Alasanya adalah kapur barus itu akan menempel pada bayi
dan menimbulkan infeksi pada kulit bayi. Aroma pada kapur barus itu akan masih
menempel pada pakaian yang dikenakan bayi, jika terhirup bisa menimbulkan efek
ke pernafasan bayi juga.


Penanganan bayi kuning diperlukan sesegera mungkin agar ibu yang memiliki
bayi kuning terutama penyakit kuning patologis bisa mendapatkan penanganan 
dengan segera. Jika penyakit kuning patologis tidak segera diatasi akibatnya
adalah bisa membahayakan sel syaraf pusat bayi dan berbagai macam gangguan yang
berbahaya lainnya.

loading...

Related Posts

0 Response to "7 Cara Penanganan Bayi Kuning"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel