3 Kebiasaan Mandi yang Ternyata Bisa Merusak Kulit
Air memiliki manfaat yang luar biasa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Akan tetapi, para ahli juga mengingatkan bahwa tidak semua air itu baik buat kulit. Justru ada beberapa kondisi yang bisa membuat air merusak kulit. Ah, masa air bisa merusak kulit? Untuk mencari tahu penyebabnya, simak dulu penjelasan berikut ini.
Beragam kesalahan yang bikin air merusak kulit Anda
1. Pakai air mandi yang terlalu panas
Di bawah kulit Anda, terdapat kelenjar minyak yang memang akan menghasilkan minyak alami atau sebum guna melembapkan dan menjaga kesehatan kulit. Sayangnya, sebum bisa hilang kalau Anda mandi dengan air panas. Akibatnya, kulit Anda jadi sangat kering sampai bersisik atau terasa gatal.
Air panas memang lebih merusak kulit daripada air yang hangat atau suam-suam kuku. Karena itu, pilih air dengan suhu yang membuat kulit nyaman. Ketika Anda mandi dengan air panas dan kulit menjadi merah, itulah tandanya kulit tidak bisa menerima air tersebut. Mandi dengan air yang terlalu panas bisa membakar kulit, menyebabkan kemerahan, gatal, dan bahkan mengelupas mirip dengan sengatan matahari.
Kulit kering juga bisa meningkatkan peluang infeksi. Maka, usahakan untuk tidak mandi atau berendam air panas apalagi jika Anda memang punya masalah kulit kering.
2. Mandi atau berenang terlalu lama
Mandi terlalu lama akan melucuti pelembab alami kulit yang dihasilkan kelenjar minyak dan membuat kulit jadi lebih kering. Apalagi kalau Anda mandi air panas, berendam, atau berenang.
Cuci muka yang cukup untuk membersihkan kulit. Jangan terlalu lama. Menghabiskan lebih sedikit waktu di bak mandi tidak hanya menguntungkan kulit, tetapi juga akan mengurangi jumlah air yang terbuang. Sudahi aktivitas mandi sebelum kulit menjadi keriput. Mandi selama 5-10 menit, bila lebih akan meningkatkan risiko air merusak kulit Anda.
3. Tidak langsung mandi setelah berenang
Klorin adalah campuran zat kimia yang digunakan untuk membunuh bakteri. Klorin sering ditemukan di kolam renang sebagai bahan pembentuk kaporit. Klorin bukan hanya membunuh bakteri yang jahat, tetapi juga bisa membunuh bakteri baik yang ada di kulit Anda.
Klorin bersifat asam sehinga bisa mengikis lapisan pelindung kulit. Jika Anda merasa kulit kering atau gatal setelah keluar dari kolam renang, biasanya ini adalah reaksi kulit terhadap klorin. Lapisan terluar kulit mengandung jaringan padat protein dan kreatin yang membantu menjaga kulit tetap lembap sekaligus mencegah penguapan air. Sel-sel ini akan menyerap air dan membantu menyesuaikan diri. Nah, klorin bereaksi dengan sel-sel kulit ini dan menempel pada lapisan di atas kulit.
Saat Anda keluar dari air kolam renang, kulit biasanya masih tertutupi dengan klorin dan jika dibiarkan mengering tanpa dibilas, kulit kita akan lengket atau mengering bersisik. Oleh karena itu, sebelum bersentuhan dengan air yang mengandung klorin seperti di kolam renang sebaiknya menggunakan lotion untuk mengurangi penyerapan klorin.
Yang tak kalah penting, setelah keluar dari kolam renang segera mandi dengan air bersih dan sabun yang lembut untuk menghilangkan sisa-sisa zat klorin yang menempel di kulit. Jangan lupa pakai pelembap untuk mengembalikan kelembaban kulit setelah Anda mandi.
0 Response to "3 Kebiasaan Mandi yang Ternyata Bisa Merusak Kulit"
Post a Comment