Kala Balita Merengek











Bisa menjadi sebuah kebiasaan untuk balita merengek-rengek dan ngambek ketika permintaannya tidak dipenuhi. Orangtua yang selalu mengabulkan permintaan balita atau selalu mengalah ketika  balita merengek-rengek, bisa membawa dampak buruk pada perkembangan anak kelak.

Melalui penolakan orang tua, balita belajar bahwa tidak semua keinginannya bisa dipenuhi. Pastinya, hal itu sangat tidak menyenangkan buat balita. Jengkel dan frustasi adalah wujud perasaannya. Karenanya, ada baiknya orang tua mengungkapkan alasannya, mengapa permintaannya tidak bisa dipenuhi.

Pengalaman ditolak bisa menjadi tantangan sepanjang perkembangan balita. Sikap konsisten Anda sangat diperlukan. Sikap ini membantu anak untuk tahu apa yang tidak boleh dilanggar, sehingga mempermudah balita memahami lingkungannya di kemudian hari.

Sangat sedikit orang tua yang bisa mengatakan tidak kepada anak mereka. Kebanyakan mereka mudah mengalah dan membiarkan anak-anak mendapatkan apa yang diinginkannya. Padahal, itu sama saja dengan Anda mengajarkannya sikap konsumerisme sejak dini.

Anda tidak menolong  balita dengan selalu memberikan apa yang diinginkannya. Realitas menunjukkan ketika ia menjadi dewasa, dia harus menunggu untuk banyak hal yang diinginkannya, dia harus memilih mana yang paling penting untuknya, dan dia tidak selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Ibu yang bijaksana bertindak sebagai fasilitator, membantu anak melakukan pilihan yang paling menguntungkannya. Ibu harus bisa membantunya menyadari bahwa ia tidak bisa mendapatkan segala sesuatu yang diinginkannya, dan menunjukkan kepadanya bahwa ia perlu menetapkan prioritas tertentu.

Memahami konsep pemuasan yang tertunda sejak kecil merupakan pelajaran yang berguna untuk hidupnya. Sehingga anak belajar untuk tidak mengambil keputusan yang impulsif.

 




0 Response to "Kala Balita Merengek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...