Bisakah Bibir Sumbing Diperbaiki

Dulu, bayi yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan celah langit-langit (cleft lip and palate) dianggap terkena kutukan serta penyakit turunan. Tak jarang pula penderita bibir sumbing dan celah langit-langit dikucilkan. Padahal, menurut berbagai penelitian, cacat bawaan sumbing dapat muncul antara 1:800 sampai dengan 1:2000 kelahiran. Di Indonesia, penderita bibir sumbing kian banyak. Data pun menyebutkan kasus bibir sumbing terjadi pada 8 dari 1000 kelahiran. 

Bibir sumbing atau celah bibir dan langitan adalah suatu kelainan atau cacat bawaan berupa celah pada bibir, gusi, dan langit-langit. Bibir sumbing dan celah langit-langit terjadi pada trimester pertama kehamilan. Hal ini dipengaruhi nutrisi, obat-obatan, infeksi virus, radiasi, stres, dan trauma saat masa kehamilan.

Bibir sumbing akan menyebabkan masalah sejak bayi lahir. Pasalnya, celah bibir membuat bayi sukar meminum air susu ibu (ASI) karena daya isap yang kurang dan kebocoran. Ibu pun harus bisa memberikan ASI dengan posisi payudara menutupi celah bibir bayi.  Selain itu, posisi bayi harus tegak agar air susu dapat diminum dan bayi tidak tersedak. Cara lainnnya adalah menyuapi anak dengan sendok khusus atau cup feeder. 

Namun jangan khawatir sebab bibir sumbing dan celah langit-langit sudah dapat diperbaiki. Caranya, operasi rekonstruksi yang dilakukan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetika. Sebagai catatan, operasi ini tidak cukup dilakukan sekali. Rangkaian operasinya berupa perbaikan bibir, perbaikan  langit-langit , latihan bicara (speech therapy) dan perbaikan rahang. Evaluasi usai operasi pun harus dilakukan sampai anak berusia 17 tahun. 

Nah, segera konsultasikan kepada dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetika terdekat apabila Anda mendapati anak Anda mengalami bibir sumbing dan celah langit-langit.

Ditulis oleh dr. T. Ari Wibowo

Share this post