Semua Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Golongan Darah

loading...



Apa golongan darah Anda? A, B, O, atau AB? Pada dasarnya setiap orang memiliki tipe darah yang berbeda-berbeda. Perbedaan tipe golongan ini didasari oleh ada tidaknya antigen pada sel darah merah dan plasma darah. Mengingat darah memiliki peran penting untuk tubuh, maka Anda perlu mengetahui karakteristik setiap tipe darah tersebut. Simak ulasan lengkap tentang tipe darah di bawah ini.


Read Also

Mengenal karakteristik golongan darah


Darah yang ada di dalam tubuh umumnya mengandung komponen dasar yang sama, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Sel darah merah yang diproduksi di sumsum tulang belakang berperan dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Setiap 600 sel darah merah dalam tubuh, hanya ada 40 trombosit dan satu sel darah putih yang bertugas untuk melindungi tubuh Anda dari kuman penyakit.


Pada permukaan sel darah merah terdapat protein yang berikatan dengan karbohidrat. Ikatan inilah yang digunakan untuk menentukan tipe darah yang Anda miliki, disebut dengan antigen. Nah, antigen ini dikelompokkan ke dalam delapan tipe darah dasar, yaitu A, B, AB, dan O yang masing-masing bisa positif atau negatif.



  • Golongan darah A: hanya memiliki antigen A pada sel darah merah (dan antibodi B dalam plasma)

  • Golongan darah B: hanya memiliki antigen B pada sel darah merah (dan antibodi A dalam plasma)

  • Golongan darah AB: memiliki antigen A dan B pada sel darah merah (tetapi antibodi A maupun B tidak di dalam plasma)

  • Golongan darah O: tidak memiliki antigen A dan B pada sel darah merah (tetapi antibodi A dan B ada di dalam plasma)


Anda wajib tahu tipe darah apa yang Anda miliki, apalagi bila Anda ingin melakukan transfusi atau donor darah. Pasalnya, pasien yang menerima darah dengan golongan yang tidak cocok seringkali mengalami reaksi berbahaya.


Jika golongan darah A memberikan darah pada pasien golongan darah B, maka tubuh akan merangsang respon kekebalan untuk menghancurkan zat asing yang tidak cocok dengan tubuhnya.


Umumnya orang yang memiliki golongan O negatif dapat mendonorkan darahnya ke semua tipe darah, karena tipe darah ini tidak memiliki antibodi yang dapat memicu reaksi. Itulah sebabnya, golongan O sering disebut sebagai pendonor universal.


Sementara, golongan AB sering disebut sebagai penerima universal karena orang dengan tipe darah ini bisa mendapatkan transfusi darah dari golongan A, B, AB ataupun O. Sayangnya, tipe darah ini hanya bisa mendonorkan darahnya pada orang yang dengan tipe darah yang sama.


tes darah deteksi kesehatan jantung


Selain antigen A dan B, ada juga antigen ketiga yang disebut dengan faktor Rh (rhesus) yang dapat berupa present (+) atau absent (-). Anda juga perlu memperhatikan apakah tipe darah Anda termasuk positif atau negatif sebelum melakukan transfusi. Bila darah Anda termasuk positif, artinya tipe darah Anda mengandung antigen rhesus D atau jika negatif maka tidak memiliki antigen itu.


Ada tidaknya tanda-tanda ini dalam darah Anda, tidak membuat darah Anda menjadi lebih sehat atau kuat. Perbedaan ini terjadi karena faktor genetik. Meski begitu, hal ini penting juga untuk diperhatikan ketika Anda ingin transfusi darah.


Pengaruh tipe darah orangtua terhadap tipe darah anak


Seperti warna mata dan jenis rambut, tipe darah juga diwariskan secara genetik dari orangtua. Oleh karena itu, tipe darah orangtua akan menentukan tipe darah anak juga nantinya. Meski begitu, tipe darah anak tidak selalu sama persis dengan orangtua. Pasalnya berbagai kombinasi tipe darah akan menghasilkan jenis yang berbeda pula.


Jika Anda bingung, berikut ini tipe darah yang mungkin akan dimiliki anak Anda.



  • Jika tipe darah Anda dan pasangan sama-sama AB, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan A, B, atau AB.

  • Jika tipe darah Anda AB dan pasangan B, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan A, B, atau AB.

  • Jika tipe darah Anda AB dan pasangan A, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan A, B, atau AB.

  • Jika  darah Anda AB dan pasangan O, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan A atau B.

  • Jika tipe darah Anda dan pasangan sama-sama B, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan O atau B.

  • Jika tipe darah Anda A dan pasangan B, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan O, A, B, atau AB.

  • Jika tipe darah Anda dan pasangan sama-sama A, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan O atau A.

  • Jika tipe darah Anda O dan pasangan B, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan O atau B.

  • Jika tipe darah Anda O dan pasangan A, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan O atau A.

  • Jika tipe darah Anda dan pasangan sama-sama O, maka anak Anda mungkin akan memiliki golongan O.


Hanya sedikit orang yang memiliki golongan darah AB negatif


Bila Anda termasuk orang yang memiliki golongan AB, artinya Anda unik. Pasalnya, golongan ini sangat jarang ada dalam masyarakat. Dilansir dari Medical Daily, penelitian yang dilakukan oleh Stanford School of Medicine menunjukkan proporsi tipe darah di masyarakat sebagai berikut:



  • O positif: 37,4 persen

  • O negatif: 6,6 persen

  • A positif: 35,7 persen

  • A negatif: 6,3 persen

  • B positif: 8,5 persen

  • B negatif: 1,5 persen

  • AB positif: 3,4 persen

  • AB negatif: 0,6 persen


Meskipun masih merupakan persentase kasar, terlihat jelas bahwa golongan darah AB termasuk langka dan sangat jarang di masyarakat. Namun, hasil ini juga tergantung pada latar belakang etnis dan wilayah negara, misalnya saja golongan darah B lebih banyak ditemukan pada orang Asia, sementara golongan darah O banyak ditemukan di Amerika Latin.


Lantas, apa yang membuat golongan darah AB sangat jarang?


Golongan darah yang Anda miliki berasal dari satu gen golongan darah masing-masing orang tua. Contohnya, orang dengan golongan darah A bisa mewarisi gen A dari kedua orang tuanya atau bisa juga dari gen A satu orang tua dan gen O dari pihak lainnya. Ini sama halnya dengan golongan darah B. Sedangkan golongan darah O mewarisi dua gen O dari orang tuanya.


Sementara, orang dengan golongan darah AB mewarisi gen A dari satu orang tua dan gen B dari pihak yang lain. Namun, untuk menghasilkan golongan darah AB ini termasuk cukup sulit. Sebab, berdasarkan jumlah orang yang memiliki golongan darah A dan B termasuk sedikit sehingga kemungkinan untuk menghasilkan kombinasi ini termasuk rendah.


Meski tergolong langka, golongan AB ternyata memiliki satu keuntungan besar yang tidak dimiliki golongan darah lainnya. Orang dengan tipe golongan darah AB positif bisa menerima semua golongan darah. Ini sebabnya golongan darah AB disebut dengan penerima universal. Sedangkan pemberi atau donor universal merupakan keuntungan dari orang dengan tipe golongan darah O.


Mendeteksi risiko penyakit dari tipe darah yang Anda miliki


tes viral load hepatitis


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tipe darah Anda ditentukan oleh zat-zat yang terkandung dalam darah. Namun, tahukah Anda jika zat tersebut dapat berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh yang bisa memengaruhi risiko Anda terkena penyakit tertentu di kemudian hari?


Jadi, entah itu tipe darah A, B, AB, atau O, Anda bisa saja lebih rentan atau justru kebal terhadap masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, kanker, atau penyakit lainnya. Hal ini berdasarkan beberapa penelitian baru yang menemukan hubungan sejumlah penyakit dengan tipe darah tertentu.


Meski masih dibutuhkan penelitian lanjutan, tapi mengetahui potensi risiko sejak dini akan sangat membantu Anda untuk mencegah terkena berbagai macam penyakit nantinya. Berikut ini beberapa risiko penyakit berdasarkan tipe darah.


Golongan darah A


Anda yang memiliki darah jenis ini berisiko 20 persen lebih tinggi terkena kanker perut dibandingkan orang yang bergolongan darah B atau O. Menurut Gustaf Edgren MD, PHD, seorang ahli epidemiologis di Karolinska University Hospital Swedia, golongan darah A dan AB memiliki reaksi sistem kekebalan tubuh yang lebih sensitif terhadap bakteri H. pylori, yaitu bakteri penyebab kanker perut.


Anda dapat mengurangi risiko penyakit ini dengan membatasi konsumsi daging olahan kaya akan nitrat seperti sosis, kornet, nugget, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, orang yang memiliki tipe darah ini juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan golongan A.


Golongan darah B


Orang yang memiliki golongan darah B berisiko 20 persen lebih tinggi terkena penyakit diabetes tipe 2 daripada mereka pemilik golongan darah O. Pemilik golongan darah B juga berisiko terkena tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung di kemudian hari.


Jika Anda pemiliki golongan darah B, Anda dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung, darah tinggi, dan diabetes dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mulailah untuk memperbaiki pola makan Anda dan perbanyak aktivitas fisik.


Golongan darah AB


Menurut penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh para ahli dari University of Vermont, orang yang memiliki golongan AB berisiko mengalami gangguan kognitif jika dibandingkan dengan tipe darah lainnya. Olahraga secara rutin dan banyak mengonsumsi makanan yang baik untuk otak adalah cara utama mencegah risiko tersebut.


Olahraga dan melakukan banyak aktivitas fisik dapat melancarkan sirkulasi dan membawa lebih banyak oksigen ke otak. Selain itu, lakukan kegiatan yang membuat otak Anda terpacu untuk terus bekerja dan berpikir, seperti belajar bahasa asing, bermain TTS, serta membaca buku yang sulit.


Golongan darah O


Menurut hasil studi yang dilaukan oleh para peneliti dari Harvard School of Public Health, golongan darah O memiliki risiko 23 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibanding dengan tipe darah lainnya. Sayangnya, pemilik tipe darah ini lebih rentan terhadap penyakit lambung yang disebabkan oleh bakteri H pylori.


Untuk mencegah risiko tersebut, selalu perhatikan asupan makanan Anda. Jangan lupa, imbangin pula dengan penerapan hidup sehat secara keseluruhan seperti berhenti merokok, membatasi minum alkohol, serta mengontrol berat badan.


Mengatur pola makan dengan diet golongan darah


menurunkan gula darah


Menurut Peter DAdamo dalam bukunya yang berjudul Eat Right for Your Type disebutkan bahwa darah adalah makanan paling mendasar bagi tubuh Anda. Hal ini membuat jenis darah yang berbeda akan bereaksi berbeda pula terhadap makanan yang Anda makan. Oleh karena itu, Peter DAdamo memberikan rekomendasi makanan berdasarkan diet golongan darah.


Pola makan untuk diet golongan darah A


Umumnya, seseorang yang memiliki golongan darah A sistem kekebalan tubuhnya cenderung lebih lemah. Selain itu, orang dengan tipe darah ini juga memiliki kadar asam lambung yang lebih rendah. Akibatnya, mereka cenderung lebih sulit untuk mencerna makanan yang mengandung banyak lemak dan protein hewani.


Pola makan untuk diet golongan A yang dianjurkan adalah banyak makan makanan yang mengandung protein seperti kedelai, tempe, kacang polong, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan yang berifat alkali seperti alpukat, kurma, apel, berry, dan lain-lain. Namun karena pemilik golongan darah A cenderung sensitif terhadap lektin, maka mereka tidak dianjurkan untuk konsumsi kentang, umbi-umbian, serta pepaya, mangga, dan jeruk yang dapat memicu diabetes.


Pola makan untuk diet golongan darah B


Dibandingkan dengan golongan darah lain, orang yang bergolongan darah B lebih fleksibel dalam mengonsumsi makanan. Mereka dapat mengonsumsi makanan yang mengandung protein nabati maupun hewani. Itulah sebabnya, pola makan untuk diet golongan B dianjurkan memperbanyak makan daging merah, sayuran hijau, telur, dan produk susu rendah lemak.


Namun, pemilik golongan darah B tidak dianjurkan untuk konsumsi ayam, gandum, jagung, kacang, tomat, kacang tanah dan biji wijen karena makanan tersebut dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh yang dapat mengakibatkan kelelahan, retensi cairan, dan hipoglikemia.


Pola makan untuk diet golongan darah O


Pemilik golongan O cenderung memiliki kadar asam lambung yang tinggi, namun mereka memiliki kemampuan untuk mencerna protein dan lemak dengan baik. Orang dengan golongan O tidak dianjurkan minum susu dan olahannya terlalu sering. Pasalnya, produk susu sulit dicerna tubuh.


Selain itu, pola makan untuk diet golongan darah O tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kubis, dan gandum karena dapat menghambat hormon tiroid. Makanan tersebut juga memiliki pengaruh buruk bagi insulin sehingga dapat menghambat sistem metabolisme tubuh.


Bagi Anda pecinta buah, buah yang baik dimakan untuk diet golongan darah O adalah buah-buahan yang bersifat alkali seperti alpukat, apel, dan kurma.


Pola makan untuk diet golongan darah AB


Sama seperti golongan A, orang dengan tipe darah AB memiliki asam lambung yang rendah sehingga mereka tidak dianjurkan untuk makan daging karena sistem pencernaannya sulit menerima makanan tersebut. Mereka juga tidak dianjurkan untuk konsumsi kafein dan alkohol terlebih saat mereka sedang stres.


Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah tahu, susu, sayuran hijau, dan makanan laut yang merupakan sumber terbaik protein seperti salmon, sarden, tuna, dan ikan kakap merah.


Related Posts

loading...

0 Response to "Semua Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Golongan Darah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel