Bayi Tidak Merangkak Tapi Ngesot, Bahaya Dan Normalkah

Bayi Tidak Merangkak



?
























Setiap orang tua tentu menginginkan kondisi bayinya dalam keadaan yang sehat dan dapat memiliki perkembangan fisik maupun mental yang baik. Untuk mendapatkan kondisi tersebut, orang tua terutama ibu dituntun melakukan berbagai macam usaha dan upaya dalam tanggung jawabnya membesarkan, merawat, dan memperhatikan kondisi perkembangan bayi serta menjaganya agar terhidar dari segala macam permasalahan kesehatan maupun permasalahan yang mengarah pada gangguan tumbuh kembang anak.


Sejak awal kelahiran, ibu dituntut untuk dapat menjaga kondisi anak melalui pemberian nutrisi yang baik untuk perkembangan tubuhnya melalui konsumsi air susu ibu. Manfaat asi untuk bayi yang banyak menjadikan salah satu alasan mengapa hal tersebut harus diupayakan menjadi prioritas. Selain pemberian asi, ibu juga harus dapat memantau serta memperhatikan segala bentuk perubahan yang terjadi pada bayinya setiap detik, setiap jam, setiap hari, dan setiap bulan dari penambahan usianya.



Dalam proses pertumbuhan bayi pastinya ada fase yang bertahap untuknya dapat melakukan aktivitas sebagai seorang manusia secara sempurna dan salah satunya itu adalah masa dimana bayi akan merangkak. Secara normal, sebagian bayi pastinya akan melakukan masa merangkak tersebut sebelum dapat berdiri dan berjalan secara mandiri. Dalam masa merangkak tersebut ternyata ada beberapa bayi yang tidak melakukannya dengan merangkak namun ngesot. Dalam penjelasan kali ini, hamil.co.id akan membahas mengenai berbagai hal terkati bayi tidak merangkak tapi ngesot dalam ulasan di bawah ini.


Bayi Mulai Merangkak


Sebelum memahami lebih lanjut mengenai kondisi bayi yang ngesot apakah merupakan suatu hal yang normal maka sebaiknya lebih dulu mengenail kapan bayi mulai merangkak. Pada dasarnya dan yang umum terjadi, bayi akan mulai merangkak pada saat memiliki usia 6 bulan sampai 10 bulan dan merupakan salah satu bentuk perkembangan bayi 7 bulan. Waktu tepatnya bayi merangkak sangat bervariasi dan berbeda beda namun yang paling dominan dan umum terjadi adalah pada saat bayi berusia 10 bulan. Bayi yang lambat merangkak dapat disebabakn oleh faktor tertentu seperti malnutrisi, obesitas, dan karena keterlambatan perkembangan bayi.


Bayi Tidak Merangkak Tapi Ngesot


Secara umum, bayi akan merangkak dengan posisi yang menyerupai cara berjalan hewan 4 kaki seperti kucing, anjing, maupun hewan lain. Namun ternyata, bentuk merangkak pada bayi dapat berbeda beda antara satu dengan lainya. Beberapa bentuk merangkak pada bayi tersebut diantaranya seperti bayi yang merangkak dengan tangan dan lututnya, bayi yang merangkak dengan tangan dan kakinya, bayi yang merangkak dengan perutnya, serta bayi yang merangkan dengan memindahkan pantatnya atau disebut sebagai ngesot.


Resiko Bayi Yang Ngesot


Jika dilihat dari penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa kondisi bayi tidak merangkak tapi ngesok sebenarnya merupakan bentuk atau cara merangkak yang lain dan tentunya bukan suatu kondisi yang membahayakan atau abnormal perkembangannya. Karena kondisi tersebut maka secara umum tidak ada resiko serius yang dapat muncul dari keadaan bayi yang ngesot terkecuali beberapa kondisi seperti :



  • Pantat terluka, kondisi pantat yang terluka memang akan sangat jarang terjadi namun tetap saja dapat beresiko dikarena bayi bergerak dengan mengeser bagian pantat tersebut. Adanya kontak antara pantat dengan permukaan lantai menyebabkan munculnya resiko terluka.

  • Mudah lelah, bayi yang ngesot merupakan cara merangkak yang paling menyebabkan terkurasnya tenaga pada bayi sehingga memiliki resiko kondisi bayi yang mudah mengalami kelelahan.


Cara Melatih Bayi Agar Merangkak Dengan Benar


Bayi secara alamiah dan normal sebenarnya akan dapat merangkak dengan sendirinya serta kondisi ngesot yang terjadi tidak harus selalu dikembalikan menjadi bentuk rangkakan yang sempurna. Namun untuk dapat menjadikan bayi memiliki cara merangkak yang benar dan baik maka ada beberapa cara melatih bayi merangkak yang perlu dilakukan seperti :



  • Membiasakan bayi tengkurap dengan dua kaki dan tangan yang mulai dicoba menopang tubuhnya.

  • Menunjukan bentuk merangkak yang benar pada bayi yang dilakukan oleh orang tua secara rutin.



  • Menstimulus bayi dengan mainan yang dapat merangsangnya untuk mengambilnya dengan cara merangkak. Selain mainan ada beberapa cara menstimulus bayi merangkak lainnya.

  • Menggunakan matras untuk melatih bayi agar tidak trauma dengan rasa sakit ketika jatuh pada saat merangkak

  • Bayi menjalani pijatan dan terapi okupasi atau senam ketika memang sudah memasuk usia yang cukup tua namun tidak kunjung juga dapat merangkak.


Itulah beberapa penjelasan mengenai kondisi bayi tidak merangkak tapi ngesot yang perlu diperhatiakan oleh orang tua terutama ibu. Kondisi ngesot merupakan bentuk lain dari merangkak pada bayi yang sebenarnya bukanlah sebuah keadaan yang termasuk ke kondisi gangguan tumbuh kembangnya sehingga tidak harus menyebabkan ibu merasa khawatir akan kondisi tersebut. Bayi yang sudah terlanjut ngesot dapat dicoba untuk kembali merangkak dengan umum melalui cara melatih bayi merangkak yang disebutkan diatas. Ibu tidak perlu khawatir dengan kondisi bayi yang ngesot selama tidak ada tanda berbahaya dari keadaan perkembangan bayi tersebut.
































0 Response to "Bayi Tidak Merangkak Tapi Ngesot, Bahaya Dan Normalkah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...