5 Masalah Menyusui Bagi Mama Setelah Melahirkan Caesar

Bagi Mama yang menjalani operasi caesar, kemungkinan besar akan menemukan masalah-masalah menyusui setelah melahirkan.
Meskipun faktor keberhasilan menyusui sebenarnya dipengaruhi oleh kepercayaan diri dan kesiapan mental, tapi tetap saja banyak Mama yang menganggap efek dari operasi caesar mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.
Bagi Mama yang memang sudah berencana melakukan operasi caesar karena alasan tertentu, yuk ketahui apa saja sih masalah menyusui yang sering terjadi dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi masalah-masalah tersebut!
1. Rasa sakit saat menyusui
Mama yang habis melakukan operasi caesar tentu akan merasakan nyeri pada bagian jahitan yang akan membuat sulit bergerak.
Pada awal setelah operasi, Mama mungkin akan kesulitan untuk duduk. Untuk mengatasinya Mama dapat menyusui sambil berbaring miring. Mintalah pada suster atau konselor laktasi untuk mengajari cara yang nyaman saat menyusui dalam posisi tidur miring.
Setelah 24 jam, Mama akan beradaptasi dengan rasa sakit dan sudah dapat duduk. Untuk mengurangi tekanan pada perut sehingga mengurangi nyeri, Mama bisa memangku bayi dengan dilapisi bantal.
2. Keterlambatan menyusui
Kebanyakan perempuan yang melalui proses operasi caesar mengeluhkan jika ASI mereka tidak langsung keluar atau hanya keluar sedikit saja di awal-awal pasca melahirkan. Banyak yang beranggapan jika melahirkan caesar, ASI akan terpending selama kurang lebih 3 hari, tidak seperti perempuan yang melahirkan normal.
Kenyataannya Ma, tidak ada hubungan antara cara melahirkan (baik normal ataupun caesar) dengan produksi ASI. Keberhasilan dan kelancaran ASI dipengaruhi oleh kepercayaan diri seorang ibu menyusui. Jika sedari awal Mama sudah memiliki pemikiran seperti ini tentu ASI akan terhambat.
Selain itu ASI juga dipengaruhi oleh hormon oksitosin yang muncul jika Mama merasa bahagia dan tidak stres. Semakin stres, semakin sulit juga tubuh memproduksi ASI. Jadi hati yang gembira dan kemauan yang kuat adalah faktor utama dalam kesuksesan memproduksi ASI lho!
3. Kesulitan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Permasalahan satu ini sebenarnya hanya terjadi pada Mama yang memerlukan bius total saat operasi caesar. Jika nanti Mama menjalani operasi dengan bius lokal, Mama tetap bisa menjalani IMD dengan seizin dari dokter kandungan.
Mama dapat mengatakan pada dokter jika Mama ingin melakukan IMD sesaat setelah bayi keluar. Jika kondisi Mama dan bayi sehat tanpa masalah, tentu dokter akan mengijinkan.
IMD sendiri sangat penting, karena mempengaruhi 80% produksi ASI. Jadi pastikan, rumah sakit serta dokter kandungan Mama juga mendukung IMD supaya Si Kecil bisa melalui proses ini ya.
4. Bayi cenderung mudah mengantuk saat disusui
Ada pula bayi yang terkena efek anestesi sehingga setelah keluar, bayi dari persalinan caesar akan lebih lama tidurnya ketimbang bayi yang lahir dari persalinan normal.
Hal ini tentu akan mempengaruhi berat badan bayi, karena normalnya bayi yang baru lahir harus disusui setiap 1-2 jam sekali.
Jangan tunggu sampai Si Kecil kelaparan dan menangis minta susu ya Ma, tapi cobalah untuk lebih sering menyusui dengan cara membangunkan bayi setiap 1-2 jam sekali. Sebab, jika Mama lebih sering menyusui, maka payudara akan lebih terangsang untuk memproduksi ASI lebih banyak lagi.
5. Bayi lahir caesar tidak bisa mendapat ASI ekslusif
Hal ini juga merupakan suatu kesalahan yang dipikirkan oleh kebanyakan orang yang melalui proses lahir caesar.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, keberhasilan menyusui didukung karena kepercayaan diri serta mental ibu menyusui. Jika Mama selalu merasa bahagia dan terus dirangsang oleh Si Kecil, ASI akan terus terproduksi. Terlepas dari apakah anak Mama lahir secara normal ataupun caesar.
Jadi, sudah tahu fakta menyusui pasca operasi caesar kan Ma? Tidak ada yang berbeda dalam hal menyusui antara Mama yang melahirkan normal maupun caesar. Mama tidak perlu khawatir ya!
0 Response to "5 Masalah Menyusui Bagi Mama Setelah Melahirkan Caesar"
Post a Comment