Kupas Tuntas Lip Filler, Suntik Bibir ala Kylie Jenner Manfaat, Risiko, dan Harganya di Indonesia
Berbagai cara dilakukan untuk terlihat cantik dan menarik. Salah satu tren yang sedang digemari adalah filler bibir atau yang disebut juga dengan lip filler. Selebritis kenamaan Hollywood, Kylie Jenner, tampaknya telah menjadi trend setter dalam hal ini.
Tidak sedikit wanita yang akhirnya memutuskan untuk melakukan prosedur ini demi mendapatkan bibir yang lebih full dan bervolume. Melalui tulisan ini, saya akan mengulas serba-serbi lip filler dilihat dari kacamata medis. Ini memang penting untuk diketahui sebelum Anda memutuskan untuk melakukan tindakan ini.
Apa itu filler bibir?
Filler bibir merupakan prosedur medis ringan yang bertujuan untuk memberikan perubahan pada kontur bibir seseorang. Caranya dengan menyuntikkan gel khusus ke dalam bibir. Gel yang umumnya dipakai hampir di seluruh dunia adalah gel yang disebut asam hyaluronat (AH).
Gel AH yang digunakan diambil dari bakteri yang sudah dimurnikan yang terdapat dalam lapisan kulit manusia. Karena sifatnya yang alami dan merupakan bagian dari tubuh manusia, gel ini tergolong aman sehingga meminimalisir efek samping yang akan bereaksi negatif pada tubuh.
Gel ini tidak memicu efek imunogenik seperti pada suntik kolagen. Selain itu, jika terjadi efek samping atau bentuk bibir yang tidak sesuai harapan maka filler jenis gel AH ini bisa dihancurkan dengan suntik Hyaluronidase.
Sebagian orang awam mungkin akan menyamakan prosedur suntik silikon dengan filler bibir ini. Padahal, kedua prosedur ini berbeda. Penggunaan cairan silikon untuk filler bibir sudah ditinggalkan karena sifat silikon yang tidak dapat diprediksi dengan baik. Selain itu, silikon juga tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang cukup sulit ditangani.
Manfaat lip filler
Lip filler pada dasarnya diperuntukkan untuk memperbaiki tampilan bibir seseorang. Namun, selain untuk mempercantik diri, lip filler juga dapat digunakan pada pasien dengan kelainan scleroderma. Scleroderma adalah penyakit autoimun yang mengakibatkan pengerasan kulit di beberapa bagian tubuh dan wajah.
Hal ini dapat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri orang dengan scleroderma. Lip filler dengan gel AH bisa dilakukan untuk mengembalikan rasa percaya diri akibat ketidaknormalan struktur wajah karena pengerasan kulit.
Seperti apa prosedur lip filler?
Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan lip filler, ada baiknya untuk mengetahui prosedur apa saja yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan setelah tindakan.
Sebelum prosedur
Sebagai dokter kulit, hal pertama yang akan saya tanyakan adalah tujuan yang ingin dicapai. Apakah murni untuk mempercantik diri atau untuk mengatasi kelainan akibat penyakit tertentu? Selain itu, saya juga akan melakukan sesi tanya jawab singkat terkait harapan pasien terhadap prosedur ini dan riwayat kesehatannya. Tak ketinggalan, pasien harus menandatangani lembar persetujuan tindakan medis sebagai tanda persetujuan. Kemudian saya akan memotret kondisi bibir Anda sebagai perbandingan before dan after prosedur.
Selanjutnya, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh pasien lip filler, yaitu:
- Berusia di atas 17 tahun.
- Tidak sedang memiliki infeksi aktif di area sekitar mulut seperti sariawan, herpes mulut, atau luka di bibir.
- Tidak mengonsumsi obat-obatan atau vitamin yang bersifat mengencerkan darah dalam waktu 2 minggu sebelum tindakan lip filler.
Secara umum, tidak diperlukan tes kesehatan tertentu sebelum melakukan suntik filler bibir dengan gel AH. Hal yang terpenting ialah Anda memenuhi semua syarat yang telah disebutkan di atas. Jika Anda dianggap memenuhi syarat dan sudah siap untuk melakukan tindakan, maka prosedur injeksi pun akan segera dilakukan.
Saat prosedur
Saat prosedur dimulai, pasien akan dibawa ke ruangan untuk kemudian dipersilakan duduk di kursi khusus. Kemudian, area bibir pasien akan diberikan krim baal atau bius lokal selama 60 menit untuk mengurangi rasa nyeri.
Dokter kemudian mulai menyuntik bibir untuk memasukkan gel AH sebagai bahan baku utama dalam lip filler. Tindakan ini pada umumnya membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.
Setelah injeksi selesai, area bibir pasien akan diolesi krim antibiotik tertentu. Jadi total waktu yang dibutuhkan dalam satu sesi sekitar 90-120 menit.
Setelah prosedur
Setelah injeksi selesai, pasien umumnya akan mengalami pembengkakan di area bibir selama 7-10 hari sebelum hasil nyatanya dapat terlihat jelas. Pasien juga tidak disarankan untuk merokok, mengonsumsi minuman yang terlalu panas, terpapar panas secara langsung di wajah, dan melakukan aktivitas yang melibatkan panas seperti sauna atau ruang steam dalam waktu 2 minggu setelah tindakan.
Apakah prosedur lip filler berisiko?
Lip filler aman dan terjamin, selama Anda memerhatikan semua aspek kesehatannya. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan.
Jangan lakukan filler bibir di sembarang tempat!
Prosedur medis apa pun perlu dilakukan oleh dokter yang tepat, termasuk filler bibir. Jangan sembarangan melakukan lip filler di salon atau klinik kecantikan yang belum jelas sertifikasinya. Pasalnya, tak sedikit kasus lip filler yang gagal karena tidak dilakukan oleh ahlinya. Anda harus menjadi konsumen cerdas dalam menentukan tempat perawatan yang tepat. Pilih dokter atau klinik yang berkualitas yang sudah jelas tersertifikasi.
Selain itu, jangan malu untuk menanyakan sertifikasi dokter yang bersangkutan sebelum melakukan tindakan. Di Indonesia, injeksi filler dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp. KK) yang berkompeten di bidangnya atau dokter lain dengan sertifikasi khusus.
Hal ini sangat penting diperhatikan karena pemilihan dokter yang tepat bisa menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan lip filler yang akan Anda lakukan.
Efek samping prosedur lip filler
Pengerjaan lip filler yang tidak dilakukan oleh ahlinya akan menimbulkan efek samping yang ditandai dengan munculnya benjolan di sekitar area bibir.
Selain itu, efek negatif yang terjadi juga bisa berupa infeksi yang jika tidak segera ditangani akan memperparah dan menyebar luas ke bagian bibir lainnya. Lama kelamaan, jaringan kulit di sekitar bibir bisa mati.
Tanda-tanda ini bisa diikuti dengan rasa nyeri dan demam akibat peradangan yang terjadi. Jika tanda-tanda ini terjadi, segera periksa ke dokter agar tidak semakin parah.
Berbagai faktor yang dapat merusak filler
Filler bibir bukanlah prosedur permanen yang akan bertahan seumur hidup. Daya tahannya sekitar 6-12 bulan, tergantung metabolisme dan gaya hidup yang Anda lakukan. Prosedur ini bisa diulangi setelah 6 bulan jika Anda merasa filler tidak seutuh ketika awal disuntik.
Seiring dengan berjalannya waktu, filler gel AH akan terkikis secara alami oleh tubuh. Akan tetapi, berbagai aktivitas yang melibatkan panas di area bibir bisa mempercepat proses kerusakannya, seperti:
- Merokok
- Mengonsumsi minuman yang terlalu panas
- Sauna
- Steam
Kegiatan lain yang melibatkan bibir seperti berciuman dan kebiasaan menggigit bibir tidak akan mengganggu bentuk filler bibir. Ini karena gel AH yang digunakan memiliki sifat elastis dan lentur. Maka setelah mendapat tekanan tertentu, filler akan kembali lagi ke bentuk dan posisi awal.
Berapa kisaran harga lip filler di Indonesia?
Pada dasarnya, kisaran biaya sangat bergantung pada merek filler, takaran filler, dan kualitas serta kemampuan dokter terkait. Di Indonesia sendiri kisaran harga filler bibir berada di angka 4-10 juta rupiah.
Injeksi filler bibir dengan gel AH merupakan satu-satunya tindakan yang mampu memberikan volume pada bibir secara instan. Tindakan lain yang memanfaatkan energi cahaya atau panas umumnya tidak akan memberikan perubahan pada volume bibir, melainkan hanya meremajakan kulit di sekitar bibir dan mukosa bibir.
Hal yang terpenting ialah pastikan untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu ke dokter ahli sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini.
0 Response to "Kupas Tuntas Lip Filler, Suntik Bibir ala Kylie Jenner Manfaat, Risiko, dan Harganya di Indonesia"
Post a Comment