Daftar Makanan Penambah Darah yang Paling Manjur




Sumsum tulang adalah tempat penghasil utama sel darah dalam tubuh. Jika sumsum tulang tidak bisa memproduksi sel darah merah yang cukup untuk menggantikan sel yang mati, tubuh Anda pun akan kekurangan darah. Akibatnya, Anda sering merasa lemas dan letih. Nah, untuk membantu produksi sel darah merah dalam tubuh, ada berbagai jenis makanan penambah darah dan obat penambah darah yang bisa jadi penyelamat Anda. Simak daftarnya berikut ini.


Kenapa tubuh bisa kekurangan darah?


Anemia adalah kondisi umum yang menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah. Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak memiliki sel darah merah (hemoglobin) sehat yang cukup.


Sel darah merah yang terlalu sedikit dalam tubuh dapat menyebabkan pengantaran oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh menjadi terganggu. Hal ini kemudian dapat menyebabkan Anda mengalami gejala anemia, seperti lelah, sakit kepala, kulit pucat, tangan dan kaki dingin, serta sesak napas.


Tubuh membutuhkan vitamin, mineral, dan nutrisi tertentu agar bisa memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang cukup. Zat besi, vitamin B12, dan asam folat merupakan tiga zat yang paling penting untuk memproduksi sel darah merah. Sayangnya, tidak semua orang mendapatkan asupan nutrisi tersebut karena berbagai faktor, seperti:



  • Kurang asupan nutrisi tertentu. Jika Anda mengonsumsi makanan yang rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat secara menerus, maka Anda berisiko mengalami anemia.

  • Riwayat keluarga. Jika keluarga Anda terkena anemia yang diturunkan, seperti anemia sel sabit, potensi Anda untuk terkena penyakit tersebut pun tinggi.

  • Usia. Semakin bertambahnya usia Anda, maka Anda pun akan semakin berisiko terkena anemia. Jenis anemia yang paling sering dialami lansia adalah anemia karena kekurangan vitamin B12 dan asam folat.

  • Gangguan usus. Memiliki gangguan usus yang memengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil (seperti penyakit Celiac dan penyakit Crohn) membuat Anda berisiko anemia.

  • Efek samping operasi. Pernah melakukan operasi pengangkatan atau operasi yang berkaitan dengan sistem pencernaan seperti lambung dan usus akan memengaruhi penyerapan nutrisi sehingga dapat menyebabkan Anda berisiko mengalami kekurangan gizi dan anemia.

  • Menstruasi. Secara umum, perempuan yang belum mengalami menopause memiliki risiko lebih besar mengalami anemia kekurangan zat besi daripada laki-laki dan wanita setelah menopause. Itu karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.

  • Kehamilan. Jika Anda sedang hamil, Anda lebih berisiko mengalami anemia kekurangan zat besi. Pasalnya selama hamil, kebutuhan zat besi Anda akan meningkat guna membantu peningkatan volume darah serta menjadi sumber hemoglobin untuk bayi Anda agar dapat tumbuh dan berkembang.

  • Kondisi kronis. Jika Anda memiliki penyakit kanker, ginjal atau gagal hati, atau kondisi kronis lainnya, Anda akan berisiko lebih tinggi mengalami anemia karena penyakit kronis.

  • Faktor-faktor lain. Riwayat infeksi tertentu, memiliki penyakit darah dan gangguan sistem kekebalan tubuh, pecandu alkohol (alkoholisme), paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat tertentu juga dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.


Apa saja komplikasi yang dapat terjadi akibat kekurangan sel darah merah?


Jika tidak diobati, anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:


Kelelahan berat


Ketika Anda mengalami anemia yang cukup parah, hal ini akan membuat Anda cepat lelah dan lesu. Anda mungkin begitu lelah sehingga Anda tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari, bahkan Anda mungkin terlalu lelah untuk sekadar bermain.


Masalah jantung


Anemia dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur yang disebut aritmia. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk mengkompensasi kekurangan oksigen dalam darah ketika Anda anemia. Hal ini bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.


Rentan terserang infeksi


Jika Anda asupan sel darah merah Anda tidak terkecukupi dengan baik, Anda akan lebih rentan mengalami infeksi. Hal ini terjadi karena sel darah merah memengaruhi kinerja sistem imun dalam memerangi berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit.


Gangguan kehamilan


Jika Anda kekurangan sel darah merah selama kehamilan, Anda juga akan berisiko mengalai gangguan kehamilan dan perkembangan janin, seperti kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, dan lain sebagainya.


Kematian


Beberapa anemia yang diwariskan, seperti anemia sel sabit, bisa serius dan menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat menyebabkan anemia berat dan bisa berakibat fatal.


Mencegah anemia dengan mengonsumsi makanan penambah darah


daging merah vs daging putih


Anemia merupakan masalah kesehatan sering dialami oleh banyak orang. Meski biasanya masalah kesehatan ini terjadi dalam tingkat ringan dan dalam jangka waktu yang pendek, namun anemia yang tidak diobati bisa menjadi masalah yang serius. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk melakukan pencegahan supaya masalah kesehatan ini tidak semakin serius.


Salah satu cara mudah yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produksi sel darah merah guna mencegah kekurangan darah adalah dengan memerhatikan asupan makanan yang Anda konsumsi sehari. Ini dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat yang kaya nutrisi. Beberapa nutrsi yang harus Anda penuhi agar produksi sel darah merah Anda tercukupi di antaranya:


1. Zat besi


Kekurangan zat besi bisa memicu anemia atau kurang darah. Maka, Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi. Zat besi sendiri memiliki dua bentukm yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme.


Zat besi heme dapat Anda temukan dalam makanan hewani seperti daging unggas, daging merah (daging sapi atau kambing), jeroan (ati dan ampela), ikan serta kerang-kerangan. Sementara zat besi non-heme dapat Anda temukan dalam makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau, biji-bijian, kacang0kacangan, dan buah-buahan.


2. Zat tembaga


Zat tembaga merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Makanan penambah darah yang kaya akan zat tembaga antara lain gandum utuh, kacang-kacangan, daging unggas seperti ayam dan bebek, makanan laut seperti udang dan kepiting, buah ceri, dan cokelat.


3. Asam folat


Asam folat atau vitamin B9 bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Kekurangan asam folat berisiko sebabkan anemia. Makanan penambah darah yang memiliki kandungan asam folat tinggi misalnya kacang polong, kacang merah, kacang hijau, serta sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.


4. Vitamin B12


Jenis vitamin B kompleks ini mampu meningkatkan fungsi sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah. Nah, itu sebabnya Anda dapat menjadikan vitamin ini sebagai makanan penambah darah.


Anda dapat mendapatkan vitamin B12 melalui beragam jenis makanan, seperti ati sapi, ikan, daging merah, telur, susu dan produk olahannya, serta sereal. Vitamin B12 memang jarang ditemukan pada sayur atau buah-buahan, maka Anda yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan lebih riskan mengalami kekurangan vitamin B12.


5. Vitamin B6


Mirip seperti vitamin B12, vitamin B6 juga bisa membantu pembentukan sel darah merah bagi Anda yang kurang darah atau anemia. Untuk meningkatkan kadar vitamin B6 dalam darah, cobalah untuk mengonsumsi nasi, gandum, sereal, dan kacang-kacangan. Daging sapi, kambing, domba, dan ayam juga kaya akan vitamin B6.


Berbagai buah untuk penambah darah


Berbagai nutrisi esensial untuk membentuk sel darah merah ternyata tidak melulu terkandung dalam daging dan sayuran hijau saja. Nyatanya, buah-buahan pun mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Beberapa buah yang dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah di antaranya:


1. Jeruk


Jeruk mengandung asam folat yang tinggi. Nah, hal inilah yang membuat jeruk jadi salah satu makanan penambah darah yang ampuh karena asam folat sendiri dapat membantu tubuh untuk membuat sel darah merah baru. Menurut USDA National Nutrition Database for Standard Reference, kandungan asam folat dalam satu gelas jeruk sebesar 31,5 mcg.


Tidak hanya kaya asam folat, jeruk nyatanya juga dapat menyerap zat besi pada tubuh karena buah satu ini kaya akan kandungan vitamin C. Zat besi merupakan komponen sel darah merah yang membantu pengikatan oksigen sehingga mempercepat pembentukan sel darah merah.


2. Kismis


Buah kering satu ini ternyata juga dapat membantu Anda menambah darah. Hal ini karena adanya kandungan zat besi dalam kismis. Dalam 2/3 gelas kismis mengandung zat besi sekitar 2 gram.


Anda pun bisa menikmati buah kering ini dengan berbagai cara, seperti ditambahkan dalam kue, sereal, oatmeal, dan lainnya. Hal ini tentu dapat memudahkan Anda dalam mendapatkan sumber zat besi.


3. Anggur


Sama seperti jeruk, anggur juga jadi salah satu buah yang kaya asam folat. Dalam satu gelas anggur, diketahui mengandung 21 mcg asam folat. Tidak hanya itu, meski bentuknya kecil, buah satu ini juga ternyata mengandung vitamin A yang membantu pembentukan sel darah merah.


4. Stroberi


Stroberi mengandung antioksidan yang tinggi sehingga dapat membantu tubuh dalam memproduksi sel darah merah. Kandungan antioksidan dalam buah yang banyak disukai orang, terutama kaum wanita, ini juga berguna untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, loh!


5. Wortel


Wortel sering disebut sebagai buah yang kaya vitamin A. Ya, kandungan vitamin A  dalam bentuk retinol pada buah berwarna oranye ini berperan untuk membantu tubuh dalam memproduksi sel darah merah sekligus mengantar oksigen ke sel-sel tubuh.


Agar memaksimalkan produksi sel darah merah dalam tubuh, Anda disarankan untuk makan wortel minimal dua kali per minggu.


6. Semangka


Satu lagi buah yang dapat menjadi makanan penambah darah adalah semangka. Satu potong buah semangka ukuran sedang diketahui mengandung zat besi sebanyak 1,5 gram. Selain itu, semangka juga mengandung vitamin C, yang merupakan nutrisi penting untuk memudahkan tubuh dalam menyerap zat besi. Jadi, dalam sekali makan, Anda bisa mendapatkan kedua manfaat ini.


Mengonsumsi obat penambah darah guna meningkatkan produksi sel darah merah


suplemen untuk diabetes


Dalam beberapa kasus, memenuhi asupan makanan penambah darah tidak cukup untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Jika sudah begini, obat penambah darah diperlukan guna mencegah terjadinya anemia atau kurang darah.


Biasanya obat penambah darah berbentuk suplemen makanan. Meski tergolong suplemen, obat penambah darah tetaplah harus diminum sesuai aturan pakai dan dosis yang tepat. Terlebih, jangan sembarangan minum suplemen ini kalau Anda tidak benar-benar memerlukannya.


Sebelum mengonsumsi obat penambah darah berbentuk suplemen, Anda dianjurkan terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi guna memastikan apakah Anda benar-benar membutuhkannya atau tidak.


Tergantung penyebabnya, suplemen yang biasa digunakan untuk mengatasi kekurangan darah adalah suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya.


Dokter juga mungkin akan meresepkan Anda beberapa obat penambah darah lainnya, seperti:



  • Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh

  • Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel darah


Jika obat-obatan tersebut tidak membuat kondisi Anda lebih baik, transfusi darah mungkin menjadi pilihan terbaik guna meningkatkan asupan darah merah Anda.


Hati-hati, mengonsumsi obat penambah darah sembarangan dapat merusak DNA Anda


Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa obat penambah darah yang dikonsumsi oleh jutaan orang tanpa resep dokter bisa merusak tubuh hanya dalam waktu 10 menit.


Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari National Heart and Lung Institute di Imperial College London ini menguji efek dosis tinggi dari obat penambah darah pada sel endotel manusia, yang menghubungkan arteri dan vena.


Hasilnya, setelah sepuluh menit menyuntikkan obat penambah darah  dosis tinggi pada sampel kultur sel tersebut, para peneliti menemukan tanda-tanda terjadinya kerusakan DNA di dinding pembuluh darah vena dan arteri.


Reaksi ini terjadi pada obat penambah darah dalam bentuk suplemen zat besi. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui jika sel endotel tampak cukup sensitif terhadap zat besi dalam jumlah berlebih dan dapat memicu kerusakan pada sel hanya dalam waktu 10 menit setelah obat tersebut diminum.


Sebenarnya setiap sel dalam tubuh kita memiliki program otomatis yang akan memperbaiki dirinya sendiri ketika sedang mengalami kerusakan. Namun, ketika Anda menambahkan zat besi, program tersebut justru dipaksa untuk bekerja lebih kerasa dari biasanya sehingga memicu kerusakan sel.


Sampai saat ini para peneliti belum mengetahui secara pasti apa perwujudan dari kerusakan DNA pada dinding pembuluh darah akibat overdosis asupan zat besi. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak kerusakan sel tersebut hingga ke tingkat yang lebih besar.


Meski begitu, beberapa orang yang mengonsumsi suplemen zat besi untuk kondisi telangiectasia haemorrhagic, sebuah kelainan bawaan pada pembuluh darah melaporkan mengalami hidung mimisan yang lebih sering setelah minum obat tersebut.


Lantas, bagaimana caranya agar tidak mendapatkan efek samping tersebut? Caranya mudah. Jika Anda tidak sedang hamil, perdarahan menstruasi yang parah, atau gejala anemia lainnya, pastikan Anda mendapatkan asupan zat besi, folat, vitamin B12 dan nutrisi lainnya yang terkandung dalam makanan penambah darah seperti yang sudah disebutkan di atas.


0 Response to "Daftar Makanan Penambah Darah yang Paling Manjur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...