Mendeteksi Kondisi Kesehatan Tubuh Lewat Warna Feses

loading...



Kita biasanya tidak menjadikan feses sebagai topik pembicaraan sehari-hari, baik itu dengan alasan jorok, pamali, hingga bersangkutan dengan etika di meja makan. Tetapi, meski menjijikan, memuaskan rasa ingin tahu terhadap beberapa pertanyaan penting seputar ritual buang air besar Anda dapat memberikan beberapa wawasan baru mengenai kesehatan pencernaan Anda.


Read Also

Ada banyak hal yang dapat Anda pelajari tentang kondisi kesehatan Anda hanya dengan mengamati warna dan tekstur dari kotoran Anda, serta frekuensi seberapa seringnya Anda bolak-balik ke kamar mandi. Meski kebanyakan orang mungkin tidak peduli dengan rincian proses buang air besar mereka, buang air besar (BAB) adalah fungsi esensial tubuh yang dapat memberi sinyal jika ada sesuatu yang salah. Perubahan pada ritual buang air besar bisa diakibatkan oleh perubahan pola makan. Namun, juga bisa berarti tubuh sedang bekerja keras melawan suatu infeksi atau menderita suatu kondisi serius.


Mengapa feses berwarna cokelat?


Pup datang dalam berbagai warna. Pada dasarnya, warna feses akan dipengaruhi oleh apa yang Anda makan serta dari jumlah empedu (lendir kuning kehijauan yang mencerna lemak dari hati) dalam feses Anda. Sementara pigmen dari empedu mengalir melalui saluran pencernaan Anda, komponen mereka akan diubah secara kimiawi dengan bantuan enzim, mengubah pigmen empedu menjadi kecokelatan.


Sistem tubuh memiliki pigmen yang disebut bilirubin, yang terbentuk ketika sel-sel darah merah di hati dan sumsum tulang belakang memecahkan diri. Pecahan sel darah merah ini kemudian bermuara di dalam usus di mana bakteri mulai terbentuk dan makan untuk bertahan hidup, sehingga mengubah warna feses menjadi kecokelatan. Saat zat besi dalam darah berinteraksi dengan bilirubin, warna feses berubah menjadi kecokelatan.


Nuansa kecokelatan, bahkan sedikit kehijauan, adalah warna feses yang normal selepas Anda buang air besar. Anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang hal ini.


Warna-warna feses dan artinya bagi kesehatan tubuh


Sangat jarang warna feses menunjukkan sesuatu yang berpotensi serius. Kemungkinan terbesarnya, kotoran Anda berwarna sedikit berbeda dari biasanya akibat makanan yang tidak menghabiskan cukup waktu dalam saluran pencernaan Anda misalnya saat diare, ketika usus Anda bekerja terburu-buru sehingga mencegah bakteri bekerja dengan baik untuk mewarnai feses dengan benar. Namun demikian, warna bisa menjadi sinyal peringatan bahaya ketika terjadi perubahan drastis.


Berikut adalah 7 petunjuk dari warna dan penampilan fisik feses yang bisa memberikan Anda gagasan tentang gambaran besar kondisi kesehatan Anda.


Mengambang


Kotoran yang mengambang adalah tanda pencernaan Anda tidak berjalan dengan baik, dan Anda memiliki terlalu banyak udara dalam usus Anda. Hal ini biasa terjadi saat Anda mengonsumsi fast food atau camilan yang berlemak dan tidak bernutrisi.


Hijau


Feses yang berwarna kehijauan dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari proses pencernaan yang sangat kilat hingga konsumsi dari banyak sayuran hijau (akibat kandungan klorofil) atau makanan yang mengandung pewarna hijau. Pada kasus lain, pup berwarna hijau tua dapat disebabkan oleh sensitivitas terhadap minyak Anise, efek samping dari suplemen zat besi atau obat antibiotik.


Bakteri seperti Salmonella (penyebab umum di balik kasus keracunan makanan), parasit air Giardia, dan norovirus dapat menyebabkan perut Anda membersihkan diri lebih cepat daripada biasanya, yang dapat menyebabkan tinja berwarna kehijauan.


Pucat, terang, atau keabuan seperti tanah liat


Feses yang berwarna pucat atau terlalu muda (seperti abu-abu tanah liat) bisa berarti masalah jika timbul berbeda dari apa yang biasanya Anda lihat. Meskipun jarang terjadi, tinja berwarna pucat keabuan dapat menandakan pembokiran pada aliran empedu atau penyakit hati. Beberapa obat-obatan, seperti penggunaan bismut subsalisilat (Kaopectate, Pepto-bismol) dan obat anti-diare lainnya juga dapat menyebabkan pup berwarna terang.


Meski terdengar aneh, Anda juga bisa memproduksi tinja yang berwarna silver. Warna tidak biasa ini menunjukkan sistem pencernaan yang sangat buruk. Hal ini menunjukkan adanya pemblokiran pada saluran transportasi empedu dan perdarahan pada usus bagian atas. Saat feses berwarna pucat (akibat defisit empedu) bercampur dengan darah, interaksi ini akan mengubah warna feses menjadi silver. Jika Anda menyadari warna silver pada pup Anda, dapatkan bantuan medis segera.


Kuning, berminyak, berbau aneh


Pup berwarna kuning berminyak dan sering diikuti oleh bau menyengat, seperti telur busuk atau amis terjadi ketika banyak lemak dalam kotoran yang belum atau tidak termetabolisme dengan baik. Feses yang memiliki tiga karakteristik ini juga bisa menjadi pertanda penyakit gangguan penyerapan (malabsorpsi) nutrisi, dikenal sebagai penyakit Celiac segera hubungi dokter jika Anda memperhatikan ada yang berbeda dengan warna pup Anda.


Kadang, feses berwarna kekuningan bisa disebabkan oleh gluten protein, yang terdapat pada roti dan sereal.


Hitam legam, lengket seperti lumpur


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mengapa pup Anda bisa berwarna hitam. Feses kehitaman bisa menjadi hasil dari konsumsi licorice, atau bir hitam, juga dapat dipicu oleh konsumsi suplemen zat besi atau obat yang mengandung bismut subsalisilat (Kaopectate, Pepto-bismol).


Tetapi, tinja yang berwarna hitam legam diikuti oleh penampilan fisik yang terlihat lengket (seperti tar), dan berbau busuk dapat berarti Anda mengalami perdarahan dalam, sebagai akibat dari maag, tumor, atau kanker, terletak cukup jauh dari rektum untuk memiliki waktu pemulihan yang cukup. Timbul warna ini pada feses Anda merupakan alasan untuk kekhawatiran, dan Anda harus segera mengunjungi dokter.


Merah


Feses yang berwarna merah termasuk sangat umum, dan disebabkan oleh konsumsi buah bit, tomat, cranberry, atau makanan yang mengandung pewarna merah.


Warna merah juga bisa menjadi pertanda adanya darah dalam feses Anda akibat perdarahan dalam pada usus bawah atau benjolan ambeien (wasir). Darah dalam tinja juga bisa menjadi gejala dari potensi bahaya, seperti kanker, yang membutuhkan perhatian medis segera bahkan jika Anda berpikir perdarahan hanya akibat dari wasir, atau luka kecil pada jaringan anal akibat sembelit atau diare.


Jika Anda berusia 50 tahun ke atas, atau jika Anda memiliki riwayat kanker kolorektal, kolonoskopi mungkin akan direkomendasikan dokter.


Secara umum, darah bukanlah sesuatu yang wajar untuk ditemukan dalam feses Anda, dan Anda harus pastikan bahwa dokter mengetahui kondisi ini, serta seberapa banyak darah yang muncul.


Tanda-tanda peringatan lainnya untuk diperhatikan saat sistem pencernaan Anda bermasalah adalah demam, nyeri perut, atau dehidrasi salah satu dari faktor ini dapat terkait dengan gangguan perncernaan, baik oleh virus, usus buntu, atau keracunan makanan.


Berlendir


Feses berlendir umum ditemukan saat Anda menderita diare. Lendir adalah cairan lengket berwarna transparan, putih, atau kekuningan seperti jelly, yang diproduksi oleh membran mukus di usus besar. Umumnya, lendir ada untuk melindungi dinding usus dan membantu perjalanan zat sisa makanan atau kotoran agar lebih lancar, namun hal ini bisa menjadi pertanda dari penyakit Crohn. Saat Anda memiliki tumor dalam usus, benjolan ini akan menghasilkan nanah dan lendir. Jika Anda melihat adanya lendir atau nanah yang keluar bersama feses Anda, dan belum pernah terjadi sebelumnya, segera hubungi dokter.



Related Posts

loading...

0 Response to "Mendeteksi Kondisi Kesehatan Tubuh Lewat Warna Feses"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel