Sedih! Cerita tentang Foto Seorang Kakak Menemani Adiknya yang Sekarat

Sedih Cerita tentang Foto Seorang Kakak Menemani Adik Sekarat
Facebook.com/Matt Sooter

Seorang anak laki-laki berdiri di sebelah ranjang pasien. Seorang anak perempuan memegang erat tangan kiri anak laki-laki itu, sementara tangan kanan Si Anak menyentuh dahi anak perempuan itu.

Foto itu di-posting di dinding Facebook Matt Sooter dan di-share ribuan orang yang melihatnya.

Matt Sooter adalah papa kedua anak di dalam foto itu. Gadis cilik yang sakit bernama Adallyn Addy Joy Sooter, usianya 4 tahun. Bocah laki-laki di sampingnya adalah Jackson, kakak Addy.

Ini cerita di balik foto viral tersebut.

Jackson sedang melepas Addy

Jackson sedang melepas Addy
Facebook.com/Matt Sooter

Foto tersebut diambil pada 2 Juni 2018. Saat itu kondisi Addy sudah sangat lemah. Ia terserang tumor otak yang sudah sangat parah. Jackson, menurut Matt, tidak sedetik pun meninggalkan Addy sendirian. Mereka saling berpegangan meskipun respon Addy sudah sangat turun.

Selama ini Jackson dan Addy dikenal sebagai kakak dan adik yang saling menyayangi. Kemana-mana mereka bersama. Bermain, bertengkar, rukun lagi, selayaknya saudara yang saling mencintai.

Menjelaskan isi foto itu, Matt menulis, Seorang anak kecil tidak seharusnya mengucapkan salam perpisahan kepada teman mainnya, sahabat baiknya, partner in crime, adik kecilnya. Ini tidak seharusnya terjadi, tetapi inilah kenyataan hidup. Kemarin Addy bangun dan mengajak Jackson bermain. Namun kami tahu, Addy tak punya banyak waktu. Penyakitnya telah sangat parah, bahkan ia tidak bisa menelan makanannya dengan baik. Doakan Jackson. Ia tidak mau meninggalkan Addy dan kami tidak ingin memaksanya.

Di situasi menyedihkan itu Matt menulis, Tuhan ada di dalam situasi ini. Ia sedang mengerjakan sesuatu, dan Ia merancang sesuatu yang indah.

Addy terserang tumor otak

Addy terserang tumor otak
Facebook.com/Matt Sooter

Tumor otak yang diidap Addy adalah jenis Diffuse Intrinsic Pontine Glioma (DIPG). Tumor ini adalah tumor ganas dan paling banyak menyerang anak-anak.

Addy telah terdiagnosis tumor sejak akhir tahun 2016. Matt dan keluarganya memperjuangkan dan mencoba segala macam pengobatan untuk Addy. Sayangnya, tumor semakin parah dan menjadi sangat tidak terkendali dalam beberapa bulan terakhir.

DIPG menyerang bagian pons yang ada di bagian terdalam otak, dekat batang otak. Pons adalah bagian otak yang mengatur fungsi tubuh untuk bernapas, tidur, dan menjaga tekanan darah.

Otak dan sumsum tulang Addy untuk penelitian

Otak sumsum tulang Addy penelitian
Facebook.com/Matt Sooter

Satu hari setelah foto tersebut di-posting, 3 Juni 2018, Addy meninggal dunia. Ia didampingi seluruh anggota keluarga tercinta, termasuk dipeluk erat oleh Jackson.

Karena sulitnya deteksi DIPG dan semakin meningkatnya jumlah pasien penyakit ini, Keluarga Sooter merelakan otak dan sumsum tulang belakang Addy untuk dijadikan bahan penelitian.

Kami sangat berharap, para ahli bisa menemukan penyebab tumor dan bisa mencari cara untuk mencegahnya. Mereka memerlukan bahan untuk penelitian itu sehingga kami menyumbangkan organ Addy untuk hal itu. Ini semua dilakukan agar tidak ada lagi keluarga yang bersedih karena kehilangan anaknya, kata Matt.

Waspada DIPG

Waspada DIPG
thebraintumorcharity.org

Dari situs The Brain Tumor Charity dijelaskan bagaimana cara mendeteksi dini DIPG. Karena pasiennya kebanyakan anak-anak, maka Mama perlu waspada jika:

  • Anak mama mengalami mata juling, gangguan penglihatan diplopia (melihat benda-benda dobel atau berbayang), dan arah mata yang tidak sinkron satu sama lain.
  • Kelemahan otot wajah dan wajah yang tidak simetris, atau salah satu bagian wajah terlihat tidak ekspresif.
  • Kelemahan otot tangan dan kaki.
  • Keseimbangan yang tidak baik dan motoric yang buruk.
  • Kesulitan berjalan dan bicara.
  • Dalam beberapa kasus, DIPG menyebabkan hidrosefalus yang menimbulkan pengendapan cairan di otak. Tekanan akibat jumlah cairan itu bisa menimbulkan sakit kepala (terutama di pagi hari), pusing, dan kelelahan yang tidka bisa dijelaskan.

DIPG sangat ganas dan berkembang sangat cepat. Saya ingin semua keluarga waspada agar penanganan bisa lebih dini dan kemungkinan sembuh lebih besar, kata Matt.

0 Response to "Sedih! Cerita tentang Foto Seorang Kakak Menemani Adiknya yang Sekarat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...