Mematikan! Ketahui Bahaya Herpes Genital pada Ibu Hamil dan Janin

Herpes merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Sekali seseorang terinfeksi herpes, maka virusnya akan selalu berada di dalam tubuh.
Namun tenang saja, virus herpes tidak selalu aktif, dan jika kambuh tidak akan separah ketika pertama kali terinfeksi.
Penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, hubungan seksual, atau berbagi sex toys.
Sayangnya, penyakit herpes pada ibu hamil juga bisa menular kepada anak yang sedang dikandungnya.
Mengetahui bahaya yang tersimpan pada virus yang satu ini, maka dari itu berikut Popmama.com merangkum 4 hal yang perlu Mama ketahui mengenai herpes genital pada ibu hamil.
Yuk, simak baik-baik penjelasan berikut ini!
1. Bahaya herpes genital pada ibu hamil trimester kedua
Jika Mama baru pertama kali terinfeksi penyakit herpes dan sedang melalui fase kehamilan hamil trimester kedua, maka bisa jadi Mama dapat berisiko tinggi mengalami keguguran.
Sedangkan jika kehamilan tetap berlanjut, tidak ada risiko lebih lanjut dalam pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Kemungkinan bayi dalam kandungan tertular penyakit herpes pun kurang dari 3 persen.
Akan tetapi, dokter kemungkinan akan menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi obat antivirus dan tidak melahirkan secara normal, melainkan melalui proses operasi caesar.
Meskipun jarang terjadi, faktor lain seperti gangguan imunitas, kelelahan, stres, atau tidak memeriksakan kehamilan dengan rutin pada kondisi ini dapat memperbesar risiko keguguran.
2. Gejala herpes genital pada ibu hamil
Jangan pernah sepelekan jika Mama merasa demam dan sakit kepala, karena ini bisa jadi pertanda ada yang tidak sehat di tubuh Mama.
Bagi ibu hamil yang baru pertama kali terinfeksi herpes yang disebabkan oleh virus HSV, bisa saja tidak menyadari adanya gejala-gejala tertentu. Akibatnya, mereka tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi virus herpes.
Gejala-gejala herpes genital sebenarnya bisa ditandai dengan hal berikut:
- Mengalami gejala-gejala flu seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan
- Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit, gatal, atau geli
- Bermacam sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal
- Luka kulit melepuh yang nantinya pecah lalu terbuka di area genital, rektum, paha, dan bokong
- Merasakan sakit dan panas saat buang air kecil
- Luka terbuka atau melepuh pada leher rahim
- Adanya cairan yang keluar dari vagina
- Punggung bawah terasa sakit.
3. Pengobatan herpes genital pada ibu hamil
Jika Mama terkena herpes untuk pertama kalinya ketika sedang hamil, maka Mama dapat mengobatinya dengan antivirus acyclovir yang berguna untuk membersihkan infeksi sebelum bayi lahir. Tidak ada bukti risiko untuk bayi dari obat ini.
Namun, jika Mama sudah mengidap herpes genital sebelumnya dan kembali mengalaminya lagi selama masa kehamilan, maka Mama dapat mengobatinya dengan asiklovir sejak usia kehamilan minggu ke-36 sampai bayi lahir.
Jika kondisi Mama sangat menyakitkan, atau sampai tidak bisa buang air, sebaiknya hubungi dokter dan dirawat di rumah sakit.
4. Mencegah penularan herpes dari Mama ke bayi
Untuk mencegah penularan penyakit herpes pada wanita ke bayi, maka ibu hamil kemungkinan disarankan untuk mengkonsumsi obat antivirus dan menjalani persalinan melalui operasi caesar.
Karena jika melahirkan secara normal, Si Kecil bisa terkena virus melalui kontak dengan luka terbuka atau lentingan berisi cairan pada vagina ibu hamil.
Saat bayi lahir, pisahkan juga handuk dan alat mandi bayi, jaga kebersihan alat makannya, dan cuci tangan setelah dari toilet atau setelah menyentuh luka.
Tak hanya itu, ketika herpes kambuh dan menyerang mulut maka jangan sekalipun mencium bayi, bahkan hanya sekedar menyentuhnya.
Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Ini Dia Tanda Si Kecil Terserang Herpes!
Baca juga: Sayuran dan Buah Ini Membantu Penanganan Penyakit Herpes Pada Anak




0 Response to "Mematikan! Ketahui Bahaya Herpes Genital pada Ibu Hamil dan Janin"
Post a Comment