Cryotherapy, Inovasi Baru untuk Menurunkan Berat Badan. Apakah Efektif

Banyak cara dilakukan untuk menurunkan berat badan dari mulai diet hingga berolahraga. Seiring dengan perkembangan zaman, makin marak bermunculan berbagai perawatan untuk melangsingkan tubuh, salah satunya dengan cryotherapy. Cryotherapy adalah terapi dingin yang katanya mampu membantu pangkas berat berlebihan. Namun, seberapa ampuh?
Read Also
Sekilas tentang cryoterapi

Krioterapi atau cryotherapy adalah terapi dingin, di mana tubuh akan di tempatkan dalam ruangan yang sangat dingin selama beberapa menit. Setidaknya, selama dua hingga empat menit tubuh akan berada dalam alat yang bersuhu sangat rendah yaitu sekitar -93 hingga -148 derajat celcius.
Namun tak hanya seluruh tubuh, krioterapi juga bisa dilakukan pada bagian tubuh tertentu saja. Untuk krioterapi lokal yakni pada bagian tubuh tertentu, perawatannya bisa diberikan dengan beberapa cara seperti dengan kantong es, pijat es, mandi es, dan semprotan pendingin.
Biasanya, terapi ini akan sangat efektif jika dilakukan secara teratur dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan seperti meringankan nyeri otot hingga mengurangi gejala migrain.
Sebenarnya, cryotherapy adalah cara yang sudah ditemukan cukup lama, yaitu sekitar tahun 1970-an di Jepang. Ketika itu, cryotherapy adalah terapi dingin yang dikhususkan untuk membantu mengatasi penyakit rematik.
Namun, seiring perkembangan teknologi dan ilmu kesehatan, terapi dingin ini disebut-sebut cukup bisa diandalkan untuk memangkas berat badan yang berlebih.
Apakah cryotherapy bisa membantu menurunkan berat badan?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berada di udara dingin dalam jangka waktu yang lama dapat membantu mengurangi berat badan Anda. Menurut Quebbemann, M.D., direktur sebuah klinik penurun berat badan, The N.E.W. Program di Amerika Serikat menyatakan bahwa di suhu dingin, tubuh bekerja dengan meningkatkan suhu dalam tubuh baik dengan menggigil atau proses lainnya yang membantu membakar kalori.
Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Investigation, orang yang menghabiskan waktunya dua jam per hari selama enam minggu di ruangan yang bersuhu 17, 2 derajat celcius terbukti membakar lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang menghabiskan waktunya di ruangan yang bersuhu lebih panas.
Sementara itu, dalam penelitian lainnya ditemukan fakta bahwa orang yang tidur di kamar yang bersuhu 19 derajat celcius, pembakaran lemak dalam tubuhnya meningkat sebesar 42 persen dan mengalami peningkatan metabolisme tubuh sebesar 10 persen.
Namun, hasilnya para objek penelitian ini tidak mengalami perubahan pada komposisi tubuhnya. Selain itu, kadar lemak dan metabolismenya kembali normal setelah mereka berhenti tidur di ruangan yang dingin.
Pada dasarnya, Quebbeman menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa terapi dingin dengan krioterapi dapat menurunkan berat badan secara permanen.
Bahkan, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Oxidative Medicine dan Cellular Longevity menyatakan bahwa krioterapi yang telah dilakukan selama enam bulan dan dikombinasikan dengan latihan aerobik bahkan tidak membawa perubahan apapun pada massa dan lemak tubuh para objek penelitian.
Efek samping melakukan krioterapi

Namun, jika Anda penasaran dan ingin tetap mencobanya, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Meskipun tergolong aman jika dilakukan di bawah pengawasan ahli tetapi terapi dingin yang satu ini tetap memiliki efek samping. Mati rasa, kesemutan, kemerahan, dan iritasi kulit biasanya merupakan efek samping paling umum yang bersifat sementara.
Dalam kasus yang cukup jarang terjadi, kematian dan cedera juga bisa terjadi akibat dari krioterapi. Menurut data dari Dallas Observer, seorang wanita mengajukan gugatannya setelah menderita radang dingin (frostbite) yang cukup serius selesai menjalani terapi ini.
John Hoekman, CEO dan pemilik Quick Cryo di New York, menyatakan bahwa radang dingin (frostbite) adalah risiko terberat yang bisa terjadi akibat krioterapi. Akan tetapi, hal ini bisa terhindarkan jika melakukannya di studio khusus dan memakai perlengkapan yang tepat serta membatasi waktu tidak lebih dari dua hingga tiga menit. Selain itu, sebaiknya Anda juga tidak tidur saat sesi berlangsung agar tidak melewati batas waktu.
Selain itu, krioterapi tidak disarankan untuk orang yang memiliki diabetes, tekanan darah tinggi yang parah, masalah kesehatan yang memengaruhi saraf, anak-anak dan wanita hamil.
0 Response to "Cryotherapy, Inovasi Baru untuk Menurunkan Berat Badan. Apakah Efektif"
Post a Comment