Ayah Juga Berisiko Mengalami Baby Blues
Ternyata baby blues atau postpartum depression dapat pula terjadi pada ayah pasca anak mereka lahir. Bahkan yang dijelaskan bahwa praktisi neurosains terapan, Anne Gracia bahwa ayah dapat mengalami baby blues yang seringkali dialami oleh setiap ibu. Kondisi ini terjadi karena ayah kaget dengan melihat kondisi bayi yang baru lahir. Sehingga ayah menjadi takut dan khawatir terjadi kondisi bayi, ayah cemas akan menyakiti bayi.
Padahal ayah yang juga suami harusnya dapat memberikan dorongan pada istri sehingga tidak mengalami baby blues. Kondisi ini wajar saja terjadi mengingat kecemasan dari ayah yang ingin menolong atau membantu bayinya tapi tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya.
Bahkan post partum depression dapat berupa penolakan ketika bertemu dengan bayi. Rasa enggan untuk menggendong bayi dengan alasan ayah tidka memiliki kesiapan. Bahkan ketika ayah semakin panik, tidak ingin berjumpa dengan anaknya dan panik. Ada pula ayah yang mengalami kondisi suasana hati yang berubah meskipun jarang terjadi.
Inilah pentingnya untuk memberikan dukungan dan informasi pada ayah. Apalagi bagi ayah yang baru saja mempunyai anak. Dukungan dari keluarga dan juga petugas medis sangat berperan. Ini juga yang menyebabkan ketika istri usai melahirkan dokter memanggil suaminya untuk dapat menjelaskan kondisi ibu dan anak. Ini penting untuk membuat ayah tidak terlalu panik dengan kondisi baru.
Beberapa ketakutan yang dialami oleh ayah adalah ketika mengalami depresi atau mengalami ketidaksiapan ketika istrinya harus memasuki proses persalinan. Misalnya ketika bayi tidak menangis kemudian ditepuk tepuk untuk dpaat menangis. Bahkan beberapa ayah mengalami khawatir ketika anak harus memasuki inkubator sehingga dapat dikatakan inilah yang menyebabkan ayah shock.
Untuk menghindari postpartum depression ayah maka diperlukan perlakuan jauh-jauh sebelum anak lahir. Ayah dapat diberikan informasi dan video yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi bayi dan ibu setelah melahirkan.
Kesiapan mental ayah memang sangat diperlukan. Apabila ayah yang mengalami postpartum depression maka akan menyebabkan gangguan penolakaan sesaat yang belum tentu dapat menyimpan dan juga menolak dalam menyimpan memorinya. Sehingga untuk penderita postpasrtum depression yang dialami oleh ayah yang bersifat berkepanjangan maka dapat ditolak sehingga dapat tetap merasakan kehadiran bayi.
Ayah tidak perlu cemas karena setiap manusia membutuhkan cara untuk beradaptasi dengan lingkungan. Sehingga akibat yang terjadi apabila menolak untuk mendekati bayi beberapa saat memang dapat dimaklum hanya saja tidak terjadi berkepanjangan.
Selain itu seorang istri lebih berisiko tinggi mengalami baby blues sehingga membutuhkan dukungan yang tinggi ketika kondisi ini terjadi terlebih bagi suami, peranannya sangat diharapkan akan membantu untuk membuat istri dapat menjalankan perananya sebagai ibu baru tanpa harus membuat ibu baru merasakan terbebani dengan kondisi dalam mengurus anak. Kesiapan menjadi seorang ibu akan terbiasa dan tidak perlu menginginkan menjadi ibu yang sempurna, setiap wanita sudah memiliki kemampuan dan memiliki sifat keibuan.
0 Response to "Ayah Juga Berisiko Mengalami Baby Blues"
Post a Comment