Waspadai Osteoporosis Sekunder
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1458302/original/075382500_1483457858-rubrik-tulang-sehat_Mengenal-Osteoporosis-Sekunder.jpg)
Penyakit osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium di dalam tulang
yang disebabkan bertambahnya usia sehingga seringkali dialami oleh usia lanjut.
Osteoporosis yang semakin parah akan mengakibatkan penderitanya menjadi lumpuh.
Pencegahan sejak dini sangat penting dilakukan terlebih sekarang ditemukan kasus
osteoporosis pada usia muda.
Osteoporosis usia muda atau dikenal dengan osteoporosis primer terjadi pada
usia 30 tahun ke bawah. Umumnya disebabkan karena gangguan medis ataupun
obat-obatan yang digunakan sehingga dapat mengikis kalsium di dalam tulang yang
lebih cepat. Penyakit osteoporosis di usia remaja harus ditangani dengan serius
karena penyakit osteoporosis akan menyebabkan timbul masalah baru pada tubuh
penderita sampai menyebabkan kelumpuhan.
Osteoporosis pada masa remaja akan menjadi masalah besar dikarenakan pada
masa remaja tulang memasuki masa pertumbuhan sehingga apabila massa tulang sudah
mulai berkurang sebelum usia 30 tahun akan mengalami puncaknya dan memperburuk
kesehatan terutama yang berhubungan dengan kepadatan tulang di usia lanjut.
Bahkan dalam studi yang ditemukan anak anak yang mengalami juvenile
rheumatoid arthritis memiliki massa tulang yang lebih rendah. Massa tulang yang
lebih rendah ditemukan pada bagian sendi yang dipengaruhi radang. Sedangkan pada
kasus lainnya ditemukan karena fakor obat-obatan yang mengakibatkan terjadinya
osteoporosis sekunder.
Pada kasus osteoporosis sekunder diperlukan identifikasi dan gangguan yang
diperlukan dengan menggunakan dosis efektif yang membantu penyembuhan
osteoporosis. Apabila ditemukan dosis yang sesuai dengan anak maka dokter akan
memberikan obat yang dapat mengurangi bahaya osteoporosis pada penderita dan
harus pula dibarengi dengan pemenuhan kalsium dan vitamin D, kemudian aktivitas
fisik yang membantu menjaga kesehatan tulang.
Penderita osteoporosis sekunder biasanya disebabkan karena penyakit yang
berhubungan dengan peradangan sendi yang disebabkan karena kekebalan badan pada
penderita, terjadinya penyait hipertiroid, mengalami imperfekta atau mengalami
penyakit ginjal. Selain itu beberapa obat-obatan seperti obat anti kejang atau
obat yang dipake pasien yang menderita asma, ginjal dan rheumatoid arthritis
dapat memicu terjadinya osteoporosis sekunder.
Untuk mencegah terjadinya osteoporosis sekunder maka dapat dilakukan beberapa
tahapan pencegahan. Salah satunya meminimalisir faktor resiko seperti minuman
beralkohol, mengurangi rokok, mencukupi kebutuhan gizi, mengurangi makanan dan
minuman yang dapat mengurangi kalsium dan juga dengan gaya hidup sehat kemudian
melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah tes Bone Mineral
Density (BMD).
Disarankan untuk melakukan rejimen yang teratur sehingga dapat mengurangi
bahaya osteoporosis dengan latihan yang disesuaikan dengan latihan fisik seperti
latihan beban, olahraga tim, jogging dan berjalan. Sedangkan bagi yang menderita
osteoporosis maka harus menggunakan pemeriksaan dokter dalam beberapa gerakan
fisik. Hal ini untuk membantu menentukan gerakan yang memutar apakah akan
berdampak pada penderita osteoporosis atau tidak.
Pengobatan yang dilakukan untuk penderita osteoporosis adalah terapi yang
mencegah menurunnya massa tulang sehingga mengurangi resiko terjadinya patah
tulang. Bagi yang sudah menderita osteoporosis maka harus melakukan rujukan
fisioterapi sehingga membantu dalam kerapuhan dan hati hati dalam resiko latihan
yang berdampak pada kesehatan penderita osteoporosis.
0 Response to "Waspadai Osteoporosis Sekunder"
Post a Comment