Hemothorax, Kondisi Sulit Bernapas Akibat Ada Darah di Rongga Paru

Tugas utama paru adalah untuk bernapas, atau lebih tepatnya untuk tempat pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida. Namun, tak jarang ada beragam penyakit yang dapat mengganggu fungsi paru, salah satunya hemothorax. Hemothorax adalah gangguan rongga pleura paru. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai hemothorax berikut ini.
Read Also
Hemothorax, ketika darah di dalam rongga pleura
Hemothorax adalah kondisi yang terjadi ketika ada darah pada rongga pleura, yang terletak di antara dinding dada dan paru. Penumpukan volume darah ini memberikan tekanan yang cukup besar pada paru sehingga akhirnya membuat kerja paru menjadi terhambat dan bermasalah.
Penderita hemothorax biasanya akan menunjukkan beberapa tanda dan gejala sebagai berikut:
- Nyeri dada, yang semakin terasa saat bernapas
- Kesulitan bernapas (dyspnea)
- Kulit tampak pucat
- Tempo pernapasan cenderung cepat
- Merasa cemas dan gelisah yang berlebihan
- Demam tinggi, bahkan bisa lebih dari 38 derajat Celcius
Jika Anda mengamali satu atau lebih kondisi di atas, jangan tunda untuk segera mengonsultasikannya dengan dokter.

Apa penyebab hemothorax?
Penyebab paling umum dari hemothorax adalah karena membran pleura yang bertugas untuk melapisi paru, mengalami kerusakan atau pecah sehingga darah di dalam tubuh bisa dengan mudah masuk ke dalam rongga pleura dan menekan paru.
Kerusakan pada membran pleura ini dapat dipicu oleh komplikasi dari operasi jantung atau paru. Pasalnya, prosedur ini mengharuskan dokter bedah untuk membuka dinding dada, yang tidak menutup kemungkinan bisa mengakibatkan darah bocor ke dalam rongga pleura. Terutama ketika sayatan bekas operasi di jantung atau paru tidak ditutup dengan baik.
Di sisi lain, organ atau pembuluh darah yang terbuka di area paru, serta adanya cedera atau kecelakaan yang menyebabkan benturan hebat pada paru juga dapat mengarah pada hemothorax.
Itulah mengapa, dokter dan tim medis wajib memeriksa kondisi paru pasien korban kecelakaan atau cedera.
Namun selain itu, ternyata ada berbagai kondisi kesehatan yang bisa jadi penyebab hemothorax, seperti:
- Infeksi paru, misalnya tuberkulosis (TBC)
- Kanker paru
- Ada gumpalan darah beku yang mengalir ke paru-paru (emboli paru)
- Disfungsi jaringan paru
- Robeknya pembuluh darah akibat masuknya kateter ketika menjalani operasi jantung
Dalam beberapa kasus yang jarang, hemothorax bisa terjadi secara spontan tanpa diawali dengan kondisi serius.
Bagaimana cara mendiagnosa kondisi ini?
Pemeriksaan pertama yang dilakukan dokter berupa mendeteksi suara pernapasan yang abnormal dengan bantuan stetoskop. Bila dirasa mencurigakan, dokter akan menyarankan metode pemeriksaan lainnya yang bisa bantu memastikan hemothorax.
Misalnya dengan CT scan, yang akan menunjukkan gambaran secara lengkap mengenai struktur paru dan rongga pleura sehingga dokter bisa memastikan adanya kelainan atau tidak.
Dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk melakukan foto rontgen atau x-ray bila Anda mengalami cedera atau patah tulang di bagian dada dan perut. Bila ada hemothorax, maka darah yang mengisi rongga pleura terlihat berwarna putih.
Dalam situasi darurat, pilihan pemeriksaan dengan melakukan ultrasound (USG) dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat dalam menilai adanya masalah hemothorax. Dokter juga bisa melakukan tes darah guna mendapatkan sampel cairan pleura agar dapat didiagnosis lebih lanjut.

Lalu, bagaimana penanganan yang tepat untuk hemothorax?
Perawatan yang terpenting dalam kasus hemothorax adalah mengeluarkan cairan yang tersimpan dalam rongga dada dengan cara thoracocentesis. Cara ini melibatkan tabung yang dimasukkan ke dalam dada melalui tulang rusuk Anda guna mengalirkan darah atau cairan yang terkumpul keluar tubuh.
Tabung masih akan tetap berada di dalam dada hingga beberapa hari berikutnya, sampai paru dirasa sudah dapat bekerja dengan baik.
Namun bila perdarahan pada dada masih terus berlanjut, bahkan ketika tabung masih melakukan tugasnya untuk mengeluarkan darah, maka operasi atau pembedahan bisa jadi pilihan selanjutnya. Prosedur ini disebut dengan torakotomi.
Apa komplikasi akibat dari hemothorax?
Ada berbagai macam komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita hemothorax. Mulai dari masalah pada paru yang bisa mengakibatkan kesulitan bernapas; infeksi pada paru, pleura, atau cairan pleura di rongga dada; hingga fibrosis paru.
Dalam kasus yang parah, hemothorax bisa menyebabkan penderitanya mengalami syok karena kekurangan darah dan oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Syok akibat dari kehilangan darah disebut dengan syok hipovolemik, yang bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada organ tubuh termasuk jantung, paru, dan otak.
0 Response to "Hemothorax, Kondisi Sulit Bernapas Akibat Ada Darah di Rongga Paru"
Post a Comment