Deteksi Komplikasi Kehamilan
loading...
Saat hamil, setiap ibu memang lebih rajin menjaga kesehatan baik dirinya mupun si janin. Salah satu dasarnya adalah angka keracunan kehamilan (pre-eklampsia) di seluruh dunia sangat tinggi, yakni mencapai 8% dari seluruh kehamilan. Akibatnya fatal baik baik sang ibu maupun janin yang akan terlahir prematur serta harus di operasi caesar.
Kondisi tersebut mengilhami tim Dr. Richard J. Levine dari National Institute of Child Health and Human Development, Amerika Serikat yang mengupayakan agar angka keracunan kehamilan bisa ditekan serendah mungkin.
Kondisi tersebut mengilhami tim Dr. Richard J. Levine dari National Institute of Child Health and Human Development, Amerika Serikat yang mengupayakan agar angka keracunan kehamilan bisa ditekan serendah mungkin.
Penelitian yang dilakukan menyarankan tes darah untuk mengetahui kadar dua jenis protein dalam darah ibu hamil sehingga akan dideteksi risiko pre-eklampsia. Jika terdeteksi ada, dokter akan mengambil tindakan penanganan dan pencegahan secara dini.
Protein endoglin dan sFit1 inilah yang dicermati pada tes darah pada ibu hamil. Pada ibu hamil yang berisiko terkena pre-eklampsia pada awal kehamilan akan kadar endoglin mulai merangkak naik pada usia kehamilan 17-20 minggu. Mereka yang terkena risiko pre-eklampsia pada akhir kehamilan, kadar endoglin berangsur naik pada minggu ke 27 dan 28. Sedangkan kadar protein sFit1 akan naik diatas normal pada semua ibu yang berisiko pre-eklampsia.
loading...
0 Response to "Deteksi Komplikasi Kehamilan"
Post a Comment