Sebenarnya Apa Itu Gigi Mati dan Apakah Bisa Diobati

Rutin memeriksakan gigi Anda ke dokter dapat mencegah dan mendeteksi dini adanya gigi mati. Sebab gigi mati biasa tidak menimbulkan rasa sakit, hanya saja terjadi perubahan warna pada gigi. Apa itu gigi mati dan bagaimana cara mengobatinya? Simak ulasannya berikut ini.
Read Also
Sekilas mengenai gigi mati
Gigi memiliki tiga lapisan, yaitu enamel, dentin, dan pulpa. Pada bagian pulpa gigi, terdapat pembuluh darah dan saraf. Bila saraf mati dan pembuluh darah tidak mengalirkan darah pada gigi tersebut, maka gigi tersebut adalah gigi mati atau gigi tak vital.
Gejala gigi mati
Kadang, sulit untuk mendeteksi gigi mati hanya dengan melihatnya. Hanya dokter gigi yang bisa mendiagnosisnya dengan melakukan pemeriksaan rutin. Apalagi, biasanya pasien tidak merasakan sakit pada gigi, rasa sakit muncul hanya pada beberapa kasus, yaitu terjadi infeksi.
Namun, ada dua gejala utama yang bisa membantu mengindentifikasi gigi mati, yaitu terjadi perubahan warna dan terasa sakit bila terjadi infeksi.
Gigi berubah warna
Jika gigi sudah mati, biasanya akan terjadi perubahan warna misalnya berwarna kuning, abu-abu, atau hitam. Hal ini terjadi karena sel darah merah pada gigi juga ikut mati. Perubahan warna pada gigi akan mengalami peningkatan dari warna kuning menjadi hitam bila tidak ditangani.
Gigi terasa sakit
Gigi mati dapat menyebabkan tingkat rasa sakit yang bervariasi. Namun, rasa sakit bukan berasal dari dalam gigi tetapi dari ujung saraf yang sangat sensitif di sekitar bagian luar gigi, yaitu membran periodontal.
Bakteri dan sisa-sisa saraf yang mati atau nanah, terbentuk di rongga pulpaa di dalam gigi sehingga memberi tekanan pada membran periodontal. Inilah yang menjadi penyebab rasa sakit muncul pada gigi mati.
Selain itu, gigi mati juga bisa terinfeksi. Infeksi tersebut dapat berubah menjadi kantung nanah (abses) dan menghasilkan gejala lain, misalnya:
- Rasa tidak nyaman pada gigi
- Bau busuk
- Terjadi gusi bengkak
- Gigi membusuk
Apa saja penyebab gigi mati?
Ada dua penyebab utama gigi mati, yaitu kerusakan gigi dan trauma gigi.
Kerusakan gigi
Kerusakan yang terjadi pada gigi dapat menyebabkan peluruhan gigi. Peluruhan terjadi dimulai pada lapisan terluar gigi, namun seiring waktu rongga dan peluruhan bisa menembus ke lapisan yang lebih dalam. Jika rongga tidak diobati, maka akan menciptakan jalur bagi bakteri untuk masuk ke dalam gigi.
Pulpa yang sehat memiliki respon terhadap peradangan yang terjadi akibat bakteri. Pulpa dan sel darah putih akan menahan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun, hal ini menyebabkan terjadinya tekanan di dalam pulpa meningkat, kemudian akan memotong suplai darah dan akhirnya membunuh pulpa akibat tidak adanya suplai darah.
Trauma gigi
Trauma pada gigi bisa terjadi akibat cedera olahraga, terjatuh, atau terpukul. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan suplai darah ke gigi menjadi terputus. Akibatnya, saraf dan jaringan hidup di dalam pulpa akan mati karena tidak mendapat suplai darah.

Bagaimana cara mengobati gigi mati?
Pengobatan terhadap gigi yang mati itu penting. Apalagi jika terjadi infeksi, bila tidak segera diobati, bakteri dapat tumbuh dan berpindah ke akar gigi dan mulai menyerang tulang rahang dan gigi lainnya. Bila gigi yang mati tidak menyebabkan rasa sakit, dapat didiagnosis dengan bantuan sinar X (rontgen)
Dilansir dari Medical News Today, ada dua pengobatan yang bisa dilakukan untuk gigi mati, yaitu cabut gigi dan saluran akar kanal pada gigi. Dokter akan menyarankan pengobatan mana yang lebih baik untuk gigi pasien, biasanya pengobatan akan dipilih sesuai dengan kondisi gigi.
Cabut gigi
Jika dokter tidak dapat memperbaiki gigi, akibat pembusukan maka biasanya gigi tersebut harus dicabut. Prosedur ini sangat sederhana, relatif ekonomis dan tidak menimbulkan rasa sakit. Gigi yang dicabut tersebut dapat diganti dengan implan gigi untuk menggantikan jaringan tulang pada gigi yang hilang, atau dengan gigi palsu.
Saluran akar kanal
Pengobatan ini biasanya direkomedasikan terlebih dahulu bila gigi masih dalam keadaan baik. Pengobatan ini juga dikenal dengan endodontik, yang bertujuan untuk membersihkan semua infeksi dari gigi dan akar gigi.
Perawatan saluran akar kanal mungkin akan memakan proses yang panjang, sehingga pasien harus melewati perawatan beberapa kali. Gigi yang telah mati masih bisa berfungsi setelah perawatan karena sebagian besar kondisi gigi masih utuh, namun kondisinya tidak sekuat gigi sehat. Oleh karena itu, gigi ini masih berisiko mengalami kerapuhan.
Bagaimana mencegah terjadinya gigi mati?
Untuk mencegah terjadinya gigi mati, maka yang dapat dilakukan oleh Anda sebagai berikut:
- Berkumur terlebih dahulu sebelum menyikat gigi.
- Gunakan pasta gigi yang mengandung flour (zat yang dapat memperkuat gigi)
- Menyikat gigi dengan teknik yang benar. Jangan terlalu keras sehingga melukai gusi.
- Menyikat gigi dapat dilakukan 2 kali sehari, pagi dan malam hari setelah makan.
- Kurangi konsumsi makanan dan minum yang manis.
- Hindari membuka kemasan yang cukup keras dengan gigi.
- Rutin memeriksakan kesehatan gigi ke dokter.
- Menggunakan pelindung mulut (mouth guard) saat berolahraga untuk mencegah terjadinya trauma gigi.
0 Response to "Sebenarnya Apa Itu Gigi Mati dan Apakah Bisa Diobati"
Post a Comment