Membaca Selama Hamil Bisa Tingkatkan Perkembangan Otak Anak

Dalam istilahnya, membaca disebut sebagai jendela dunia. Kegiatan membaca juga disebut dapat meningkatkan konsentrasi dan perhatian seseorang dengan baik, dan juga mengurangi ketegangan sehingga kita lebih rileks.
Bagi ibu hamil, kegiatan membaca buku ternyata bukan hanya dapat menambah ilmu pengetahuan semata, tetapi juga membantu dalam membangun ikatan antara ibu dan bayi di dalam kandungan agar semakin kuat.
Ada juga yang mengatakan bahwa ibu hamil yang senang membacakan bayinya buku cerita dapat meningkatkan kecerdasan Si Kecil di dalam kandungan. Benarkah demikian?
Alasan Mengapa Membaca Penting Bagi Bayi
Membaca memang memberikan sepaket manfaat. Bahkan bagi ibu hamil, manfaat itu bukan hanya dirasakan untuk diri sendiri, tetapi juga bagi bayi yang ada di dalam kandungannya. Manfaat membaca bagi bayi di sini bisa didapat ketika Mama membacakan dongeng, buku legenda, atau apa pun yang melibatkan interaksi Mama dan bayi di dalam kandungan.
Berikut alasan mengapa membacakan buku untuk bayi selama hamil itu penting:
- Membaca sambil berinteraksi dengan bayi secara tidak langsung dapat membantunya memahami dan meningkatkan kosakata. Ini tentu akan sangat membantu perkembangan bahasanya. Bayi juga dapat dengan mudah memahami makna kata.
- Membantu perkembangan otak dan meningkatkan kemampuan bicara.
- Ketika Mama membacakan sesuatu untuk bayi di dalam kandungan, itu akan membantunya meningkatkan rentang perhatian yang baik dan juga dalam menghafal.
- Dengan membaca, kedekatan antara ibu dan bayinya akan meningkat.
- Kegiatan ini akan membuat bayi terbiasa membaca dan hal ini akan mempengaruhi cara belajar mereka di masa depan.
- Meningkatkan kemampuan bayi dalam mengingat.
Kapan Harus Mulai Membacakan Buku untuk Bayi di Dalam Kandungan?
Menjelang sekitar enam bulan usia kehamilan, seorang bayi mulai mengenali suara-suara di dalam rahim, mulai dari pencernaan hingga detak jantung sang ibu. Ia bahkan dapat mendengar suara di luar tubuh ibu (eksternal) dengan jelas, tetapi besarnya berkisar antara 10-15 desibel lebih rendah daripada suara-suara yang bersumber dari dalam tubuh ibu (internal).
Memasuki akhir trimester kedua, bayi dipercaya mulai bisa merespons suara dari luar. Ia akan menunjukkan tendangannya dari dalam perut untuk merespon. Ini adalah bagian dari caranya beradaptasi dengan kehidupan dunia sebelum ia lahir.
Oleh karena itu, interaksi Mama dengan bayi di dalam kandungan dalam bentuk apa pun dianggap penting karena dapat membantu perkembangan kognitif bayi di masa depan. Interaksi bisa dilakukan dengan cara bernyanyi, berbicara pada bayi, atau membacakannya buku atau kitab suci.
Bukan Hanya Bayi, Ibu Juga Mendapatkan Manfaatnya!
Kehamilan merupakan fase yang membuat para Mama waspada dan peduli terhadap segala kondisi tubuhnya. Mereka pun tak segan untuk mengubah kebiasaan mereka menjadi lebih baik. Mulai dari kebiasaan makan, lebih memperhatikan kesehatan, kebersihan, kebugaran, serta memberikan nutrisi terbaik untuk bayi dan juga menciptakan lingkungan sebaik mungkin.
Namun, hal tersebut seringkali malah membuat Mama stres karena terlalu memikirkan kondisi tubuh. Nah, membacakan buku untuk bayi di dalam kandungan ternyata bisa memberikan efek detoksifikasi yang baik, lho.
Kegiatan ini disebut bisa membantu mengurangi stres dan kekhawatiran para ibu sebelum persalinan. Saat ibu merasa lebih nyaman, maka denyut jantung bayi pun bisa menurun yang menandakan bahwa ia pun merasa lebih tenang. Selain itu, kegiatan ini juga membuat ikatan antara ibu dan bayi lebih kuat sehingga ibu bisa menikmati setiap momen bersama dengan bayi dengan rileks dan menyenangkan. Ikatan bonding yang terbangun sejak dalam kandungan tersebut juga dapat membantu hubungan antara ibu dan anak di masa depan.
0 Response to "Membaca Selama Hamil Bisa Tingkatkan Perkembangan Otak Anak"
Post a Comment