Seni Membungkus Bayi
Membedong merupakan seni membungkus bayi dengan kain atau selimut yang lembut. Belakangan, bedong sering jadi perdebatan antara pro dan kontra. Tapi, asal tahu aturan mainnya, membedong bayi tetap bermanfaat.
Sebagian ibu muda memilih tidak membedong bayinya dengan alasan agar ruang gerak bayi sejak dini tidak dibatasi. Dengan demikian, bayi akan punya pengalaman bermanfaat yang didapat saat bereksplorasi dengan gerak tubuhnya sendiri.
Sebagian ibu yang lain tetap membedong bayinya, karena terpengaruh mitos. Mereka beralasan, membedong bayi itu perlu, agar pertumbuhan anggota tubuhnya berjalan baik. Dikhawatirkan, kalau terlalu dini bayi banyak bergerak tanpa arah, pertumbuhan anggota tubuhnya jadi tidak normal.
Ya, tentu saja alasan yang terakhir ini tidak masuk akal. Tetapi, bukan berarti bayi tidak lagi memerlukan bedong. Ada lho, saat-saat dimana bayi, terutama yang masih berumur di bawah satu bulan, perlu dibedong. Bahkan, asal tahu aturan main penggunaan bedong, membungkus bayi seperti ini punya segudang manfaat.
Sebagian ibu muda memilih tidak membedong bayinya dengan alasan agar ruang gerak bayi sejak dini tidak dibatasi. Dengan demikian, bayi akan punya pengalaman bermanfaat yang didapat saat bereksplorasi dengan gerak tubuhnya sendiri.
Sebagian ibu yang lain tetap membedong bayinya, karena terpengaruh mitos. Mereka beralasan, membedong bayi itu perlu, agar pertumbuhan anggota tubuhnya berjalan baik. Dikhawatirkan, kalau terlalu dini bayi banyak bergerak tanpa arah, pertumbuhan anggota tubuhnya jadi tidak normal.
Ya, tentu saja alasan yang terakhir ini tidak masuk akal. Tetapi, bukan berarti bayi tidak lagi memerlukan bedong. Ada lho, saat-saat dimana bayi, terutama yang masih berumur di bawah satu bulan, perlu dibedong. Bahkan, asal tahu aturan main penggunaan bedong, membungkus bayi seperti ini punya segudang manfaat.
0 Response to "Seni Membungkus Bayi"
Post a Comment