Perlukah Saya Melakukan Pap Smear Walaupun Belum Menikah




Penyakit kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu bagi wanita. Risiko kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini mengharuskan Anda untuk mengenali gejala atau tanda kanker serviks sekaligus melakukan tindakan pencegahan melalui pap smear. Bagi Anda yang masih bertanya-tanya, apakah itu pap smear dan pentingkah melakukan pap smear untuk wanita yang belum menikah, simak ulasan berikut ini.


Apa itu pap smear?


Serviks (leher rahim) merupakan bagian penting dalam sistem reproduksi wanita, yaitu area penghubung antara vagina dengan rahim. Sel kanker bisa tumbuh di mana saja pada bagian tubuh termasuk pada serviks. Untuk mencegahnya, perlu dilakukan pap smear atau dikenal juga dengan tes pap. Tes ini sangat akurat, hampir 80 persen menunjukkan adanya kemungkinan sel-sel dan jaringan pada vagina yang tidak normal.


Pada tes ini, dokter memasukkan sebuah alat yang disebut spekulum ke dalam vagina. Alat ini membuat vagina Anda terbuka untuk memberi jalan ke leher rahim. Kemudian, dokter akan mengambil sedikit sampel sel dari leher rahim dengan menggunakan spatula. Sampel sel yang telah didapatkan akan diuji di laboratorium untuk melihat adakah perkembangan sel-sel yang tidak normal pemicu kanker atau tidak.


Kebanyakan wanita merasakan sakit dan kram pada vagina saat tes berlangsung akibat adanya gesekan. Mungkin juga akan terjadi perdarahan ringan dari vagina setelah tes dilakukan. Tenang saja, tes ini tidak makan waktu lama. Bila rasa kram atau sakit pada vagina serta perdarahan terus terjadi satu hari setelah tes dilakukan, Anda perlu melakukan pemeriksaan kembali ke dokter.


dideteksi lewat pap smear


Apakah perlu melakukan pap smear untuk wanita yang belum menikah?


Semua wanita perlu melakukan pap smear, terlebih pada wanita yang terinfeksi HIV atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi atau transplantasi organ. Wanita dengan kondisi tersebut harus rutin melakukan tes pap. Namun, ada juga syarat lain yang harus dipenuhi.


Dilansir dari Mayo Clinic, sebagian besar organisasi kesehatan di dunia menganjurkan bahwa wanita bisa memulai tes pap saat berusia 21 tahun.


Namun, wanita yang usianya belum mencapai 21 tahun dan sudah aktif berhubungan seksual diperbolehkan melakukan pap smear. Mengapa? Dalam kebanyakan kasus, kanker serviks disebabkan oleh virus Human papillomavirus (HPV) yang menular melalui hubungan seksual. Jadi, walaupun usianya belum memenuhi jika sudah aktif melakukan hubungan seks, tes pap perlu dilakukan untuk mencegah penyakit kanker serviks.


Sementara pap smear untuk wanita yang belum menikah dan belum pernah melakukan hubungan seks tidak diwajibkan. Ini karena kemungkinan risiko penyakit kanker serviks sangat kecil. Kecuali jika Anda memiliki kebiasaan merokok dan ada riwayat keluarga dengan penyakit ini, pertimbangan melakukan tes bisa dibicarakan terlebih dahulu kepada dokter. Ini bisa membantu Anda dari kekhawatiran terkena penyakit.


Seberapa rutin wanita harus melakukan pap smear?


Dilansir dari Healthline, tes pap harus dilakukan secara rutin dengan ketentuan berikut ini:



  • Wanita usia kurang dari 21 tahun dan aktif berhubungan seksual sebaiknya melakukan tes pap 3 tahun sekali.

  • Wanita usia 21-29 tahun, aktif berhubungan seksual direkomendasikan melakukan tes pap tiga tahun sekali.

  • Wanita 30-65 tahun, direkomendasikan melakukan tes pap 3 atau 5 tahun sekali jika hasil tes pap atau tes HIV sebelumnya negatif.

  • Wanita usia 65 tahun ke atas tidak memerlukan tes pap lagi, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter mengenai kebutuhan terkait kondisi lain.


0 Response to "Perlukah Saya Melakukan Pap Smear Walaupun Belum Menikah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...