Sering Terpapar Polusi Udara Hati-Hati Terkena Alzheimer

Indonesia adalah negara yang berada di 10 besar negara yang memiliki tingkat polusi paling tinggi di dunia, hal ini disampaikan oleh World Resource Institute (WRI). Sedangkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang, menurut riset yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), tingkat polusi yang terjadi sudah memasuki tingkat berbahaya. Menurut pengertian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat polusi yang berbahaya merupakan tingkat kualitas udara yang secara umum dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius pada suatu kelompok masyarakat. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari paparan polusi adalah risiko Alzheimer.
Read Also
Apa buktinya polusi udara menyebabkan Alzheimer?
Salah satu penelitian yang dilakukan di Swedia, menemukan bahwa orang yang sering terpapar dengan polusi udara memiliki risiko terkena Alzheimer lebih tinggi. Sama dengan hasil penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan pada 399 perempuan lanjut usia di Jerman, menemukan bahwa paparan polusi udara menyebabkan kerusakan fungsi kognitif pada kelompok tersebut. Sementara di Amerika Serikat, penelitian yang dilakukan pada 1.764 orang dewasa, mengemukakan bahwa kelompok yang lebih sering terkena polusi udara memiliki kemampuan kognitif yang kurang dibandingkan dengan orang yang tidak terlalu sering terpapar polutan.
Penelitian yang dilakukan di Taiwan pada tahun 2014, menyatakan jika kelompok yang sering terpapar nitrogen dioksida dan karbon monoksida memiliki risiko tinggi mengalami demensia, yang juga merupakan risiko dari penyakit Alzheimer.
Bagaimana polusi udara bisa menyebabkan penyakit Alzheimer?
Alzheimer merupakan penyakit yang disebabkan oleh kerusakan jaringan otak sehingga mengakibatkan gangguan ingatan dan pikiran. Hal ini bisa terjadi jika tubuh terkena polutan terus menerus. Dampak yang ditimbulkan oleh polusi udara terhadap sistem saraf bersifat kronis dan muncul setelah terakumulasi sekian lama, bahkan bertahun-tahun kemudian. Udara yang sudah tercemar, mengandung berbagai zat kimiawi yang sangat berbahaya jika terhirup oleh tubuh. Contohnya saja, polutan karbon monoksida, yaitu zat yang berasal dari pembuangan kendaraan bermotor. Terhirup karbon monoksida dengan kadar yang rendah saja, dapat mengganggu fungsi otak dan sistem saraf, seperti gangguan memori, kemampuan motorik dan visual, serta konsentrasi.
Hubungan antara polusi udara dengan sistem saraf memang belum diketahui secara pasti, namun banyak ahli yang menyimpulkan bahwa udara yang mengandung polusi kemudian terhirup oleh tubuh akan mengakibatkan kerusakan jaringan saraf dan stress oksidatif. Ketika polusi udara tersebut masuk ke dalam tubuh, beberapa sel saraf yang berfungsi untuk menjaga otak dari paparan dari luar menjadi aktif, yaitu sel mikroglia dan endotel kapiler otak. Aktivitas sel mikroglia yang berlebihan akan mengakibatkan peradangan pada sel-sel saraf lainnya yang kemudian menyebabkan terganggunya fungsi otak.
Tubuh memang memiliki sistem penjagaan agar tidak tercemar oleh berbagai paparan dari luar yang berbahaya bagi tubuh. Pada keadaan yang normal dan polusi udara yang tidak terlalu tinggi, hidung akan menjadi benteng utama tubuh agar zat-zat yang berbahaya dari polusi tersebut tidak masuk ke dalam tubuh. Di dalam hidung, terdapat lapisan lendir atau mukosa yang berperan sebagai penghalang zat-zat tersebut. Namun yang terjadi saat ini adalah polusi udara yang kronis, yang mungkin setiap harinya zat-zat dari berbagai sisa bahan bakar terhirup oleh hidung. Polusi udara yang terus menerus terhirup oleh hidung akan merusak sistem saraf pada hidung dan lapisan lendir yang melindungi hidung. Hal ini mengakibatkan zat-zat polutan tersebut masuk dan mencapai otak lalu mengaktifkan sel mikroglia yang kemudian merusak jaringan saraf secara perlahan.
Bagaimana cara menghindari polusi udara jika kita tinggal di kota besar?
Mungkin Anda tidak bisa mengurangi tingkat polusi udara yang sudah sangat tinggi di tempat Anda. Namun Anda bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk menghindari dan mengurangi dampak buruknya bagi kesehatan Anda:
- Melakukan olahraga rutin di pagi hari. Olahraga yang dilakukan pada pagi hari tidak hanya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, namun pada saat itu tingkat polusi masih cukup rendah. Anda bisa berolahraga sambil menghirup udara pagi yang belum terlalu banyak tercemar.
- Hindari jam-jam sibuk. Jika Anda tidak bekerja dan ingin berpergian keluar rumah maka lebih baik menghindari jam-jam macet dan sibuk seperti jam berangkat dan jam pulang orang kerja, karena pada jam tersebut polusi udaranya sangat tinggi. Jika terpaksa, lindungi hidung dan mulut Anda dengan menggunakan masker.
BACA JUGA
- Perbedaan Dementia dan Alzheimer, Dua Penyakit Penyebab Pikun
- 7 Makanan untuk Meningkatkan Daya Ingat Anda
- 6 Langkah Penting untuk Menjaga Kesehatan Otak
0 Response to "Sering Terpapar Polusi Udara Hati-Hati Terkena Alzheimer"
Post a Comment