Suara Bising Bisa Menyebabkan Perut Buncit. Lho, Kok Bisa

Apakah Anda tinggal di kota, contohnya Jakarta? Jika iya, mungkin Anda harus berhati-hati karena suara bising yang ada di sekitar dapat membuat Anda mengalami obesitas dan memiliki perut buncit. Bagaimana bisa?
Read Also
Suara di atas 45 desibel meningkatkan risiko Anda mengalami obesitas
Polusi suara atau suara bising merupakan bentuk polusi yang tidak terlihat, namun menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya bisa meningkatkan risiko obesitas. Polusi suara bisa saja berasal dari suara lalu lintas, suara kendaraan, suara konstruksi bangunan, dan suara-suara lain yang mengganggu pendengaran.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia melibatkan sebanyak kurang lebih 5 ribu orang dewasa yang tinggal di kota maupun pinggiran kota di Swedia yang mungkin terkena polusi suara dari suara lalu lintas, kereta api, pesawat terbang, dan berbagai suara bising yang muncul di sekitar rumahnya. Sebagian partisipan sudah memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus tipe 2 pada keluarganya, sedangkan sebagiannya lagi merupakan orang yang sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apapun.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa hampir seluruh responden telah terkena polusi suara atau merasakan kebisingan di sekitar mereka. Terbukti dengan 62% orang mendengar kebisingan akibat suara lalu lintas, 22% terkena polusi suara dari bisingnya suara pesawat, dan 5%-nya terkena polusi suara akibat suara kereta api. Ketiga kelompok tersebut terkena suara bising yang memiliki desibel lebih dari 45 dB. Sedangkan hanya 30% orang yang tidak terpapar polusi suara atau mendengar suara yang kurang dari 45 dB. Padahal, ambang batas pendengaran yang normal adalah 25 dB, melebihi angka tersebut maka dapat membahayakan bagi kesehatan pendengarnya.
Suara bising menyebabkan lingkar pinggang makin besar
Pada penelitian ini ditemukan juga hubungan antara kejadian obesitas dengan polusi. Hal ini dibuktikan dengan fakta yang didapatkan. Kelompok yang terkena polusi suara dari bisingnya lalu lintas, memiliki lingkar pinggang 0,21 cm lebih besar dibandingkan yang tidak terkena polusi sama sekali. Sedangkan pada kelompok yang mendengar suara kereta api sehari-hari diketahui mempunyai 0,46 cm lebih besar dari pada orang yang normal.
Yang tertinggi adalah kelompok yang sering mendengar suara bising dari pesawat, yang ternyata memiliki lingkar pinggang 0,99 cm lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak terkena polusi. Selain itu, penelitian ini juga menyebutkan bahwa orang yang sering mendengar suara bising di atas 45dB berisiko 2 kali lebih besar untuk mengalami obesitas atau perut buncit.
Apa hubungan antara suara bising dengan obesitas atau bahkan perut buncit?
Kita tidak bisa bilang bahwa kebisingan suara merupakan penyebab tunggal dari kejadian perut buncit dan obesitas. Perut buncit terjadi akibat berbagai faktor, dan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kejadian ini adalah faktor lingkungan. Hubungan antara kebisingan dengan risiko perut buncit memang belum jelas. Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa kebisingan dapat menimbulkan stress dan gangguan tidur pada orang yang sering terekspos.
Suara keras dan bising dianggap dapat meningkatkan hormon kortisol yang akan muncul setiap tubuh mengalami stress. Hormon kortisol akan melakukan berbagai hal yang berkaitan untuk merespon stress yang sedang terjadi, seperti peningkatan lemak tubuh, menghambat kerja insulin, mempercepat detak jantung tubuh, serta membuat gula darah menjadi naik. Berbagai respon tersebutlah yang dianggap dapat membuat seseorang berisiko untuk mengalami obesitas dan perut buncit. Selain itu, hormon kortisol juga secara tidak langsung meningkatkan nafsu makan seseorang dengan cara memicu munculnya hormon lain yang mengatur nafsu makan.
Gangguan tidur juga dianggap sebagai salah satu penyebab kejadian obesitas yang terjadi pada kelompok yang sering terkena suara bising. Orang yang kurang tidur berisiko tinggi untuk mengalami obesitas dan perut buncit. Hal ini disebutkan juga pada The American Journal of Human Biology yang menyatakan bahwa kekurangan tidur dapat membuat metabolisme tubuh tidak bekerja dengan baik, meningkatkan nafsu makan, serta meningkatkan tekanan darah. Pada jurnal tersebut diketahui bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam dalam sehari memiliki kadar gula darah 30% lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidur lebih dari 6 jam. Tidur yang kurang akan meningkatkan hormon ghrelin dalam tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan. Tidak hanya itu, orang yang kurang tidur memiliki waktu yang lebih banyak untuk makan dan ngemil di malam hari, sehingga sangat berisiko memiliki berat badan yang berlebihan.
BACA JUGA
- Obesitas Mengurangi Kesuburan Wanita
- Obesitas Tak Selalu Disebabkan Makan Terlalu Banyak
- Hati-Hati, Diet Malah Bisa Bikin Gemuk
0 Response to "Suara Bising Bisa Menyebabkan Perut Buncit. Lho, Kok Bisa"
Post a Comment