Hirsutisme, Penyebab Wanita Berkumis




Rambut yang tumbuh di tubuh dan wajah umumnya tergolong normal. Namun, jika Anda seorang wanita dan Anda memiliki banyak rambut yang biasanya hanya tumbuh di tubuh pria, seperti kumis dan jenggot, kemungkinan ini disebabkan oleh hirsutisme.


Apa penyebab wanita berkumis?


Pertumbuhan dan distribusi rambut tubuh yang Anda miliki sangat ditentukan oleh genetik dan bisa bervariasi antara kelompok etnis yang berbeda. Hirsutisme adalah kondisi umum yang bisa dimiliki oleh sejumlah wanita akibat turunan genetik. Jika ibu atau kakak perempuan Anda memiliki kondisi ini, maka kemungkinan besar Anda akan mengalami hirsutisme. Hirsutisme juga lebih umum ditemukan pada orang-orang etnis Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Mediterania.


Apa itu hirsutisme?


Hirsutisme adalah sebuah kondisi pertumbuhan rambut berlebih pada wanita, yang mengikuti pola pertumbuhan rambut pada pria. Bila dibandingkan dengan bulu-bulu halus pada umumnya, hirsutisme mengakibatkan pertumbuhan rambut yang kaku, kasar, dan berwarna gelap di tempat-tempat di mana pria biasa menumbuhkan bulu, contohnya wajah, dada, paha, dan punggung.


Bulu wajah yang tebal, kumis, atau jenggot pada umumnya tidak dianggap sebagai karakteristik fisik penanda dari gender perempuan.


Apa penyebab hirsutisme?


Sebagian besar penyebab hirsutisme adalah produksi berlebihan dari hormon seks pria (androgen), khususnya testosteron. Semua wanita menghasilkan testosteron, meskipun biasanya dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan pria. Yang menyebabkan testosteron memicu pertumbuhan rambut berlebih pada sejumlah wanita tidak hanya bergantung pada jumlah testosteron yang dikandung dalam tubuh, tetapi juga sensitivitas folikel rambut terhadap androgen, sensitivitas insulin, dan keseimbangan antara testosteron dengan hormon lain, seperti estrogen dan progesteron.


Dilansir dari mayoclinic.org, jika hirsutisme Anda disebabkan oleh produksi hormon pria yang berlebihan, gejala lain yang mengikuti termasuk:



  • Siklus menstruasi yang tidak teratur

  • Jerawat

  • Wajah berminyak

  • Tanda-tanda maskulinitas, seperti perubahan suara, payudara mengecil, kebotakan, klitoris membesar, otot bahu membesar


Sebagian besar kasus hirsutisme tidak tergolong parah. Namun, terkadang hirsutisme menjadi salah satu pertanda dari kondisi yang lebih serius, seperti:



  • Polycystic ovary syndrome (PCOS), pertumbuhan kista di rahim akibat ketidakseimbangan hormon

  • Tumor kelenjar adrenalin (Congenital adrenal hyperplasia)

  • Akromegali


Tumbuhnya rambut lebat di tubuh Anda juga bisa disebabkan oleh sindrom Cushing, jika diikuti oleh sejumlah gejala lainnya, seperti:



  • Obesitas, terutama di bagian perut

  • Tekanan darah tinggi

  • Diabetes, dan

  • Penipisan kulit


Sangat jarang, penyebab lain dari hirsutisme adalah penggunaan obat-obatan tertentu yang bisa mengubah kadar hormon dalam sistem Anda, misalnya:



  • Obat-obatan hormon, seperti steroid anabolik

  • Obat-obatan penumbuh rambut (minoxidil, phenytoin, diazoxide, dan cyclosporine)

  • Obat-obatan endometriosis (danazol)


Pada sejumlah kasus, penyebab hirsutisme tidak ditemukan dan tidak selalu menjadi pertanda penyakit serius. Wanita yang memiliki hirsutisme bisa memiliki tingkat hormon seks pria yang tergolong normal.


Tetapi, jika Anda mengalami perubahan pada pertumbuhan rambut tubuh, seperti tekstur yang menebal, warnanya pekat, atau area distribusinya meluas, ada baiknya berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti dari kondisi Anda.


Apakah hirsutisme bisa diobati?


Pengobatan hirsutisme tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dan seberapa lebat pertumbuhan rambutnya. PCOS atau tumor kelenjar adrenalin bisa ditangani dengan operasi pengangkatan kista. Wanita yang memiliki hirsutisme dan berat badan berlebih bisa menyiasatinya dengan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat.


Selain itu, pertumbuhan rambut berlebihan bisa Anda siasati dengan metode menghilangkan bulu pada umumnya, misalnya bercukur atau cabut bulu.


Yang perlu dipahami, tidak ada satu pun dari semua teknik di atas bersifat permanen dan mungkin harus diulang secara berkala. Apapun teknik menghilangkan bulu yang Anda gunakan harus dilakukan dengan hati-hati, karena perawatan yang sembrono dapat mengakibatkan folikulitis dan menimbulkan komplikasi infeksi kulit, seperti luka cukur atau infeksi kulit Staph.


0 Response to "Hirsutisme, Penyebab Wanita Berkumis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...