Memahami Tahapan Stadium Kanker Kelenjar Getah Bening




Ketika Anda didiagnosis dengan kanker kelenjar getah bening, dokter akan memberi tahu stadium kanker Anda. Stadium adalah cara untuk mengetahui kondisi Anda, juga sekaligus cara bagi dokter untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke organ lain. Mengetahui stadium kanker juga akan membantu dokter untuk merencanakan pengobatan yang terbaik. Lalu, apa saja stadium kanker kelenjar getah bening dari yang paling ringan sampai yang lanjut?


Sekilas tentang kanker kelenjar getah bening


Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah jenis kanker yang muncul pada sel limfosit, yaitu sel di dalam sistem kekebalan tubuh. Kanker limfoma memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lainnya dari tubuh yang termasuk dari sistem limfatik yang seharusnya memerangi penyakit dalam tubuh Anda.


Kanker limfoma ada banyak jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Perbedaan stadium kanker mungkin dibedakan dari jenisnya.


Mendiagnosis kanker kelenjar getah bening


Untuk memahami stadium kanker, Anda harus mengetahui dulu apa gejala kanker kelenjar getah bening dan tes yang mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosisnya.


Beberapa pemeriksaan yang umumnya dilakukan untuk meresmikan diagnosis kanker kelenjar getah bening, antara lain:



  • Riwayat kesehatan keluarga terkait keturunan kanker

  • Pemeriksaan fisik. Kelenjar getah bening di leher dan ketiak akan diperiksa untuk cek adanya pembengkakan atau tidak. Pembengkakan hati dan limpa juga diperiksa, berikut gejala lainnya yang timbul.

  • Biopsi. Untuk mengambil sampel sebagian atau keseluruhan kelenjar getah bening yang terinfeksi melalui sebuah jarum, kemudian diperiksa di laboratorium.

  • Tes pencitraan tubuh, seperti X-ray, CT scan, MRI scan, dan PET scan.

  • Tes darah dan urin untuk mengetahui kesehatan tubuh secara menyeluruh, mengetahui kadar sel darah putih/sel darah merah/keping darah, sekaligus memastikan apakah ginjal dan hati (liver) bekerja dengan baik.

  • Pungsi lumbal, yaitu prosedur pengambilan sampel cairan sistem saraf untuk melihat adanya penyebaran kanker di sumsum tulang belakang. Biasanya ini dilakukan untuk pemeriksaan limfoma non-Hodgkin.


Memahami tahapan stadium kanker kelenjar getah bening


Dari rangkaian pemeriksaan di atas, dokter kemudian dapat menentukan tingkat stadium kanker kelenjar getah bening dan merencanakan terapi pengobatan sesuai dengan kondisi pasien.


Stadium kanker limfoma terbagi menjadi empat kategori. Semakin tinggi angkanya, berarti semakin jauh sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.


Berikut stadium kanker kelenjar getah bening yang perlu diwaspadai:


Stadium 1: kanker hanya ditemukan di satu daerah kelenjar getah bening atau organ limfoid seperti timus (I). Kanker ditemukan hanya di satu daerah di luar organ kelenjar getah bening (IE).


Stadium 2: kanker menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, bisa pada bagian atas atau bawah diafragma. Misalnya pada nodus di area ketiak dan leher tapi bukan kombinasi nodus ketiak dan pangkal paha (II). Kanker berada dalam kelompok kelenjar getah bening dan di satu area organ terdekat (IIE). Hal ini juga dapat mempengaruhi kelompok kelenjar getah bening lainnya di sisi yang sama dengan diafragma.


Stadium 3: kanker telah menyerang jaringan di sekitarnya atau organ lain, misalnya limpa. Pada kondisi ini, kanker juga telah menyebar dari lokasi kemunculan pertama kemudian ke kumpulan kelenjar di atas dan bawah dari diafragma.


Stadium 4: kanker telah menyebar ke paling sedikit satu organ di luar sistem getah bening, seperti paru-paru, tulang, hati, limpa, kulit, dan tulang sumsum.


Untuk stadium stadium I dan II, jika sel kanker memengaruhi organ di luar dekat kelenjar getah bening, ditambahkan huruf E di belakang stadiumnya (IE atau IIE).


Namun, pada stadium kanker kelenjar getah bening atau limfoma Hodgkin ada tambahan huruf A dan B pada penentuan stadium kanker. Huruf B ditambahkan (misalnya, tahap IIIB) jika seseorang memiliki gejala berikut ini:



  • Kehilangan lebih dari 10% berat badan selama 6 bulan sebelumnya (tanpa diet)

  • Demam yang menetap, sekitar 38 derajat celcius atau lebih

  • Berkeringat di malam hari


Jika tidak ada gejala B, huruf A ditambahkan di belakang stadium, misalnya IIIA. Kanker kelenjar getah bening stadium B biasanya membutuhkan perawatan yang lebih intensif.


0 Response to "Memahami Tahapan Stadium Kanker Kelenjar Getah Bening"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...