Senam Aerobik di Darat vs Senam Aerobik di Air Mana yang Lebih Baik

Olahraga aerobik adalah jenis olahraga yang memerlukan banyak oksigen dan melibatkan banyak otot-otot besar. Selama ini olahraga aerobik memang identik dengan jogging, senam, dan bersepeda di daratan. Padahal, sekarang sudah cukup banyak olahraga aerobik yang dilakukan di dalam air. Selain berenang, salah satu jenis lainnya yang cukup populer adalah senam aerobik di air. Memang, apa bedanya senam aerobik di air dengan senam aerobik di dalam ruangan? 

Senam aerobik di air

Prinsip-prinsip gerakan aerobik di darat ataupun di dalam air sebenarnya sama. Seperti yang telah dijelaskan di atas, aerobik merupakan sebuah set gerakan senam yang terkadang menggunakan bantuan beberapa alat tertentu. Olahraga tipe ini dilakukan dalam intensitas yang rendah dan dalam kurun waktu yang cukup lama.

Yang menjadi perbedaan paling kentara antara senam aerobik di darat dan di air adalah beda tempatnya. Namun selain itu, senam aerobik di darat lebih mengandalkan kekuatan tumpuan kaki ketika Anda bergerak atau berganti pose. Sementara senam aerobik di air menggunakan ketahanan seluruh tubuh Anda untuk menghadapi tekanan air yang menyambut setiap gerakan Anda di dalam kolam.

Sederhananya, setiap gaya atau gerakan senam yang Anda lakukan di air dapat terasa lebih enteng karena tidak memaksa Anda untuk menumpu seluruh berat badan Anda pada kedua kaki.

Lalu, apa bedanya manfaat senam aerobik biasa dengan aerobik di air?

Beda tempat prakteknya, beda pula manfaat yang diberikan oleh keduanya. Latihan aerobik di dalam air umumnya cocok untuk orang-orang yang sedang dalam tahap pemulihan cedera atau orang lanjut usia (lansia) karena gerakannya yang cukup lambat dan tidak membutuhkan banyak tekanan.

Berikut adalah beberapa manfaat dan perbedaan yang bisa Anda dapatkan pada senam aerobik di darat dan dalam air:

Beda manfaatnya untuk mengencangkan tubuh

Aerobik biasa: Aerobik di darat biasanya berfokus pada gerakan untuk mengencangkan tubuh bagian bawah, seperti pinggul, paha, dan betis. Maka tak heran jika pola gerakannya lebih sering seperti baris-berbaris di tempat, melompat dan mengangkat lutut. Pemusatan latihan pada salah satu area tubuh saja tidak akan memberikan hasil yang seimbang. Bukannya tidak mungkin jika lama kelamaan paha dan betis Anda langsing berotot kalau sering aerobik di darat, tapi dari pinggang ke atas tak ditemukan banyak perubahan berarti.

Aerobik di dalam air: Latihan aerobik di air memiliki potensi yang lebih tinggi untuk mengencangkan seluruh bagian tubuh. Pasalnya, ketika tubuh bergerak di dalam air, tekanan air yang 12 kali lipat lebih kuat menerjang Anda selama bergerak bisa menghasilkan kekuatan dan kekencangan otot yang dua kali lebih baik.

Beda manfaatnya untuk tulang

Aerobik biasa: Manfaat aerobik pada umumnya bisa membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Akan tetapi, latihan yang berlebihan, atau misalnya Anda menggunakan alas kaki yang tidak tepat, dapat menyebabkan cedera pada kaki bagian bawah seperti shin splints dan fraktur pada tulang telapak kaki.

Aerobik di air: Tubuh terasa lebih ringan ketika sedang berenang karena massa tubuh dapat berkurang hingga 40 persen di dalam air. Itulah mengapa setiap gaya atau gerakan senam yang Anda lakukan di air akan terasa lebih enteng karena tidak memaksa Anda untuk menumpu seluruh berat badan Anda pada kedua kaki. Jadi jika Anda memiliki masalah sendi, hal ini baik dan tidak akan memperparah persendian Anda.

Manfaatnya untuk kehamilan

Aerobik biasa:  Sebuah studi pada awal tahun 2017 dalam Journal of Sports Medicine dan Physical Fitness menemukan bahwa aerobik meningkatkan mood dan tingkat energi pada ibu hamil.

Aerobik di air: Penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa wanita hamil yang melakukan senam aerobik di dalam air lebih merasa nyaman dan mengurangi keluhan nyeri dan pegal-pegal dibanding latihan di darat. Aerobik di air juga bagus untuk kesehatan fisik dan mental ibu hamil secara keseluruhan berkat efek relaksasinya.

Share this post