Lumpuh di Sebelah Wajah Tidak Selalu Tanda Stroke, Mungkin Anda Punya Penyakit Ini




Beberapa saat lalu, Angelina Jolie didiagnosis menderita penyakit Bells palsy. Dulu, Rano Karno eks-artis Indonesia yang sekarang menjabat sebagai gubernur Banten juga sempat didiagnosis oleh penyakit ini meski sudah dinyatakan sembuh. Gejala utama penyakit Bells palsy adalah kelumpuhan di salah satu sisi wajah tiba-tiba yang hampir mirip dengan tanda stroke pada umumnya. 


Berikut semua yang perlu Anda ketahui seputar penyakit Bells palsy, dari penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.


Apa itu penyakit Bells palsy?


Penyakit Bells palsy adalah kelumpuhan wajah akibat peradangan dan pembengkakan saraf perifer yang mengontrol otot pada salah satu sisi wajah, yang menyebabkan perubahan bentuk pada salah satu sisi wajah. Saraf perifer sendiri berfungsi untuk menggerakkan wajah seperti tersenyum di satu sisi saja, seperti saat mencibir, atau bahkan mengedipkan sebelah mata.


Siapapun bisa terkena, tapi penyakit ini biasanya muncul antara umur 15-45 tahun. Perlu diketahui juga kalau penyakit ini menimpa 40.000 orang tiap tahunnya.


Apa yang menyebabkan bells palsy?


Penyebab pasti Bells palsy secara jelas belum diketahui. Walau demikian, beberapa studi menunjukkan bahwa penyakit ini biasanya terkait dengan paparan virus, seperti virus influenza, herpes simpleks, infeksi adenovirus pada saluran pernapasan, campak Jerman (rubella), hingga virus gondok.


Selain itu ada beberapa kondisi lain juga yang bisa memicu penyakit bells palsy seperti tekanan darah tinggi, kekebalan tubuh menurun, sarcoidosis, tumor, dan penyakit Lyme. Kondisi trauma seperti fraktur atau patah tengkorak dan cedera wajah juga bisa menyebabkan kelumpuhan saraf ini terjadi. 


Apa saja gejala Bells palsy?


Gejala utama dan palin khas dari Bells palsy adalah kelumpuhan saraf pada satu sisi wajah yang terjadi secara mendadak. Kelumpuhan saraf ini membuat wajah dan bibir jadi tidak simetris, alias mencong, mirip dengan gejala stroke.


Ada beberapa hal yang bisa mengindikasikan adanya kelainan saraf pada wajah Anda. Tapi, penting untuk dicatat bahwa tingkat kelumpuhan saraf ini umumnya berbeda-beda tergantung pada kerusakan yang ditimbulkan oleh saraf kranial (saraf yang ada di kepala). Contoh kecilnya, mungkin Anda mulai merasa sulit untuk memindahkan pipi dan tersenyum lebar terbuka.


Untuk mendiagnosis kelainan saraf ini, Anda membutuhkan tes pemeriksaan visual dan tes gerakan. Biasanya, dokter juga akan meminta Anda untuk mencoba dan memindahkan otot wajah tertentu guna untuk mengevaluasi kondisi kelainan saraf yang Anda alami.


Berikut merupakan gejala lain dari Bells palsy yang harus Anda waspadai:



  • Ada masalah saat mengendalikan mata. Anda mungkin sulit mengedipkan satu atau kedua mata. Terkadang, produksi air mata juga berpengaruh pada gejala kelumpuhan saraf ini, sehingga mata akan terasa kering.

  • Sensor indera pendengaran menjadi bermasalah. Contoh, jika mendengar suara keras, indera pendengaran Anda akan sakit di bagian yang terkena kelumpuhan.

  • Timbulnya rasa nyeri di antara atau di belakang telinga yang terkena. Kadang sakit pada telinga bisa berkembang ke bagian kepala.


Apa yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit Bells palsy?


Pengobatan penyakit ini biasanya tergantung berdasarkan tingkat keparahan risiko dan gejalanya. Terapi bells palsy umumnya memiliki rencana terapi, obat dan pemulihan yang umum. Namun, kadang-kadang obat dan pengobatan lain juga diperlukan, yang mana tujuan pengobatan ini adalah memperbaiki fungsi saraf wajah, mengurangi kerusakan saraf dan melindungi bagian mata.


Pengobatan yang paling umum termasuk prednison untuk mengurangi peradangan pada saraf, agen antivirus seperti asiklovir (biasanya digunakan untuk mengobati infeksi herpes) bila dokter mencurigai adanya peran infeksi virus pada penyakit bells palsy yang Anda alami dan perawatan mata untuk mencegah mata kering dan abrasi pada kornea.


0 Response to "Lumpuh di Sebelah Wajah Tidak Selalu Tanda Stroke, Mungkin Anda Punya Penyakit Ini"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...