Waspada 3 Gejala Hipoalbuminemia, Ketika Tubuh Kekurangan Albumin

Darah yang mengalir dalam tubuh Anda mengandung berbagai zat protein yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Salah satu protein tersebut adalah albumin. Bila tubuh kekurangan albumin atau biasa disebut dengan hipoalbuminemia, efeknya buruk bagi kesehatan. Seperti apa bahaya yang ditimbulkan? Berikut ulasannya.
Apa itu hipoalbuminemia?
Sebelum membahas hipoalbuminemia, baiknya Anda ketahui dulu apa itu albumin. Albumin merupakan protein yang membentuk sebagian besar plasma darah dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Sekitar 60 persen plasma darah terdiri dari albumin.
Albumin dalam tubuh diproduksi oleh hati (liver). Kadar normal albumin dalam darah berkisar antara 3,5 sampai 4,5 mg/dL. Ketika kadar albumin lebih rendah dari seharusnya, kondisi ini disebut hipoalbuminemia (kekurangan albumin). Anda harus menjalani beberapa penanganan untuk mengembalikan kadar albumin jadi normal.
Apa bahayanya kekurangan albumin?
Waspadai jika Anda mengalami hal-hal berikut ini, yang bisa menandakan tubuh kekurangan albumin:
- Luka bakar yang sulit sembuh
- Kekurangan vitamin
- Malnutrisi atau tidak mendapatkan cukup zat gizi
- Disfungsi ginjal
- Diabetes
- Penyakit hati
- Hipertiroidisme
- Gagal jantung
- Sindrom nefrotik
- Sirosis
- Lupus
Apa tanda dan gejala kekurangan albumin?
Albumin memiliki banyak peran penting dalam tubuh, seperti menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mengangkut berbagai macam zat dan nutrisi penting bagi tubuh.
Hipoalbuminemia bisa menyebabkan:
1. Asites
Asites adalah kondisi penumpukan cairan pada rongga perut. Jika Anda sebelumnya pernah didiagnosis mengalami penyakit hati, risiko asites muncul akan lebih besar. Bila Anda mengalami gejala dengan melihat pembengkakan yang tidak normal di daerah perut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
2. Otot pegal linu
Kadar albumin yang rendah dapat berdampak buruk pada otot-otot tubuh Anda. Pasalnya, rendahnya kadar protein dalam tubuh akan memudahkan Anda untuk mengalami kelemahan dan kelelahan otot, hingga kram pada otot.
3. Pembengkakan tubuh
Hipoalbuminemia dapat menyebabkan penurunan tekanan onkotik tubuh. Tekanan onkotik sendiri merupakan tekanan yang berfungsi untuk membawa cairan ke dalam sistem peredaran darah. Dilansir dari laman Livestrong, tekanan onkotik yang menurun dapat menyebabkan pembengkakan di seluruh bagian tubuh atau hanya pada lokasi tertentu.
Jika albumin rendah, apa yang harus dilakukan?
Hipoalbuminemia dapat dideteksi lewat tes serum albumin dengan menggunakan sampel darah. Diagnosis kekurangan albumin juga bisa dilakukan lewat tes darah c-reactive protein dan tes urin.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di atas, jika Anda benar dinyatakan memiliki kadar albumin rendah maka dapat dilakukan pengobatan oleh dokter sesuai kondisi kesehatan Anda. Beberapa pilihan pengobatan untuk masalah albumin rendah, meliputi:
- Transfusi albumin
- Memperbaiki pola makan dengan lebih banyak mengonsumsi protein seperti kacang-kacangan, telur, ikan, produk susu.
- Hindari/berhenti minum minuman beralkohol. Alkohol dapat menurunkan kadar protein dalam darah yang akan memperburuk kondisi Anda.
- Bila Anda menderita penyakit ginjal, cara yang tepat dengan minum obat tekanan darah yang membantu mengurangi pelepasan albumin melalui urin.
0 Response to "Waspada 3 Gejala Hipoalbuminemia, Ketika Tubuh Kekurangan Albumin"
Post a Comment