Vaksin Mungkin Jadi Kurang Efektif Kalau Berat Badan Anda Berlebih

loading...



Vaksin atau imunisasi diperlukan untuk melawan dan mencegah berbagai macam penyakit menular. Namun ternyata, vaksin tidak serta merta efektif untuk melindungi setiap orang. Menurut sejumlah penelitian, kerja vaksin dalam tubuh bisa menurun kalau berat badan Anda berlebih atau bahkan obesitas. Kenapa berat badan berlebih bisa bikin vaksin tidak efektif?


Read Also

Seberapa ampuh kerja vaksin untuk tubuh?


Durasi efektivitas vaksin untuk melindungi tubuh dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti:



  1. Apakah Anda tepat waktu melakukan imunisasi.

  2. Jenis vaksin. Tidak semua vaksin sama efektifnya. Beberapa lebih efektif dibanding yang lain, tergantung vaksin untuk penyakit apa. Beberapa vaksin harus diulang.

  3. Beberapa produk vaksin untuk satu jenis penyakit belum tentu memiliki efektivitas yang sama.


Vaksin tidak efektif kalau berat badan Anda berlebih


Kenaikan berat badan yang diakibatkan oleh pola makan buruk bisa mengganggu metabolisme dan sistem imun untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Berat badan berlebih mengakibatkan lonjakan gula darah, sekaligus menyebabkan kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif adalah suatu proses di dalam sel tubuh yang menghancurkan struktur sel seperti protein, lemak, serta DNA. Stres oksidatif meningkatkan risiko Anda terhadap infeksi.


Pasalnya, berat badan berlebih menyebabkan tubuh tidak cukup memproduksi antibodi yang berfungsi untuk menetralkan racun yang dihasilkan oleh bakteri. Kenaikan berat badan juga membuat tubuh memproduksi hormon leptin dalam jumlah tinggi. Kadar hormon leptin yang berlebihan dapat menghambat kerja sistem imun tubuh.


Nah, beragam faktor inilah yang membuat orang-orang obesitas lebih rentan sakit. Ditambah lagi, sel kekebalan tubuh yang disebut dengan sel T memang tidak bekerja dengan baik pada orang obesitas. Daya tahan tubuh yang lemah membuat obat vaksin tidak efektif. Beberapa vaksin yang efektivitasnya bisa jauh berkurang akibat melemahnya sistem imun adalah vaksin hepatitis B, vaksin flu, vaksin tetanus, dan vaksin rabies.


Terlebih, obesitas juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Kadang, beberapa orang bisa tidak merespon sama sekali terhadap jenis vaksinasi tertentu. Hal ini umumnya disebabkan karena faktor genetik setiap orang yang berbeda-beda.


Lalu, bagaimana saya tahu jika saya obesitas atau tidak?


Untuk mengetahui apakah berat badan Anda termasuk berat badan yang sehat bisa dilakukan melalui metode penghitungan IMT (indeks massa tubuh). Rumus yang dipakai dalam penghitungan IMT adalah berat tubuh dalam kilogram dibagi dengan tinggi tubuh dalam satuan meter kuadrat (m).


Sebagai contoh jika berat badan seseorang adalah 66 kilogram dan tingginya adalah 1,65 meter, maka penghitungannya adalah 66/(1,65 X 1,65) = 24,2. Hasil ini termasuk ke dalam kategori berat badan sehat atau normal karena masih berkisar antara 18,5 sampai 24,9.


Jika hasil akhir penghitungan IMT Anda kurang dari 18,5 maka Anda dianggap kekurangan berat badan. Sebaliknya, jika hasilnya lebih dari 24,9 maka Anda dianggap kelebihan berat badan. Seseorang dinyatakan mengalami obesitas jika memiliki hasil perhitungan IMT diantara 30-39,9. Selanjutnya, seseorang dianggap mengalami obesitas ekstrem jika hasil akhir BMI di atas 40.


Untuk mempermudah Anda menghitung berapa indeks massa tubuh dan apakah berat badan Anda tergolong ideal, kurang, atau berlebih, Hello Sehat telah menyediakan Kalkulator BMI yang bisa Anda gunakan dengan mudah.


Related Posts

loading...

0 Response to "Vaksin Mungkin Jadi Kurang Efektif Kalau Berat Badan Anda Berlebih"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel