Hati-hati, Pemanis Buatan Bisa Bikin Anda Makan Tambah Banyak

loading...



Menjamurnya beragam program diet dan penurunan berat badan juga ditandai oleh peningkatan tren pemakaian pemanis buatan. Pemanis sintetik ini tak hanya memungkinkan para penganut diet untuk terus menikmati makanan minuman favoritnya sembari mengikis beberapa kilo dari timbangan, namun juga lazim digunakan oleh para diabetisi yang harus mengurangi asupan gula.


Read Also

Ironisnya, mengonsumsi pemanis buatan dapat membuat Anda merasa lapar dan karena itu makan lebih banyak, yang bisa mengancam program gaya hidup sehat Anda. Begini penjelasannya.


Pemanis buatan membuat Anda merasa lapar terus


Sebuah studi kolaborasi antara Charles Perkins Center di University of Sydney dan Garvan Institute of Medical Research, dipublikasikan dalam Cell Metabolism, menemukan sebuah peta saraf yang menjelaskan konsumsi tambahan kalori yang diakibatkan oleh pemanis buatan.


Keinginan makan diatur dalam pusat penghargaan otak, yang juga mengatur kegiatan menyenangkan lainnya, seperti seks. Nafsu makan juga berbagi pola perilaku yang sama dengan kecanduan: binge (konsumsi berlebihan dalam satu waktu), gejala penarikan, dan ngidam.


Sejak zaman batu, manusia berevolusi, baik secara biologis dan psikologis, untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori demi ketersediaan energi untuk bertahan hidup. Berlama-lama tanpa asupan kalori dalam tubuh meningkatkan perilaku ngidam dan binge eating atau makan berlebihan. Insting naluriah memaksa kita untuk mengimbangi kekosongan makanan dengan sesuatu yang lebih berkalori tinggi, saat dihadapkan dengan situasi kelangkaan sumber makanan tertentu di saat itu. Begitu sinyal lapar, cari makanan, langsung makan ini diaktifkan, pola pikir ini akan sulit untuk dibatalkan.


Rasa manis umumnya merupakan tolak ukur umum untuk mengetahui kandungan energi dalam sebuah produk pangan. Gula dan madu, misalnya, mengandung kalori alami. Tapi pemanis buatan tidak mengandung kalori, akibatnya sistem otak mendeteksi kekurangan energi ini. Peneliti menunjukkan bahwa pemanis buatan meniru keadaan kelaparan di otak, yang menyebabkan otak memerintahkan tubuh untuk mencari energi tambahan dengan makan lebih banyak. Untuk membantu mendorong respon ini, otak meningkatkan kualitas rasa makanan tertentu.


Pemanis buatan juga bisa bikin Anda makin kecanduan gula


Di sisi lain, rasa pemanis buatan bisa berkali lipat lebih manis dari gula biasa (sukralosa, misalnya, 600 kali lebih manis dari gula putih biasa). Ini mendorong kecenderungan ngidam dan ketergantungan gula. Paparan berulang yang diterima reseptor pengecap lidah melatih selera rasa yang disukai otak.


Ada hubungan kuat antara asupan teratur dari satu rasa tertentu, dan kuatnya ketertarikan pribadi terhadap rasa tersebut. Artinya, konsumsi pemanis buatan berkepanjangan bisa meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap gula, yang menyebabkan otak semakin kecanduan dengan gula, dan ini kemudian meningkatkan motivasi keseluruhan untuk makan lebih banyak.


Para peneliti juga menyimpulkan pemanis buatan memicu hiperaktivitas, insomnia, dan penurunan kualitas tidur, yang semuanya dapat diamati ketika orang berpuasa atau sedang kelaparan ringan.


Related Posts

loading...

0 Response to "Hati-hati, Pemanis Buatan Bisa Bikin Anda Makan Tambah Banyak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel