Hati-hati, Sembarangan Komentar Gendut Bisa Berdampak Fatal

Di tengah masyarakat yang mengagung-agungkan bentuk tubuh tinggi ramping singset nan seksi, tidak mengherankan jika mencibir mereka yang tampak jauh dari kata ideal telah menjadi suatu kebiasaan yang mendarah daging. Entah itu bisik tetangga membicarakan ibu RT yang kata orang berat badannya justru makin subur setelah menikah, atau menuliskan kritik pedas di akun sosial media idola favorit Anda tentang tubuhnya yang sedikit lebih chubby. Suka tidak suka, sadar tidak sadar, mencibir dan memperolok sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Read Also
Kapan diet?
Kok ngemil terus sih?
Kamu kalo kurusan pasti lebih cakep, deh!
Banyak dari komentar ini yang sebenarnya bermaksud mulia. Mereka benar-benar percaya bahwa komentar seperti ini mampu mendongkrak motivasi orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas untuk mulai memangkas lemak di perut. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Sejumlah bukti studi menegaskan bahwa komentar gendut yang bernada nyinyir tidak efektif dan malah bisa berakibat fatal. Ini alasannya.
Komentar gendut justru memicu mereka makan lebih banyak lagi
Orang-orang yang kelebihan berat badan dan obesitas yang tanpa henti menerima komentar gendut tentang bentuk tubuhnya, lebih cenderung mengalami kenaikan berat badan secara drastis daripada mereka yang menerima motivasi dan dukungan positif, dilaporkan oleh Tech Times.
Para peneliti percaya bahwa efek ini disebabkan oleh faktor penghiburan dan pembangkit mood yang mereka dapatkan dari perlindungan makanan setelah menerima kritikan. Stres yang mereka hadapi dalam menanggapi cibiran dan cemooh dapat meningkatkan nafsu makan terhadap makanan yang tidak sehat: tinggi gula dan kalori. Diskriminasi berat badan juga telah ditunjukkan membuat kepercayaan diri seseorang semakin menipis untuk terlibat dalam aktivitas fisik karena mereka takut menjadi bahan ejekan khalayak ramai.
0 Response to "Hati-hati, Sembarangan Komentar Gendut Bisa Berdampak Fatal"
Post a Comment