Kenali Gejala dan Pengobatan Diare Pada Anak

Pada anak anak atau bahkan pada bayi, diare bukanlah kasus yang jarang terjadi. Kasus diare masih dianggap sepele oleh orang tua karena dianggap biasa terjadi dan dapat sembuh dengan sendirinya. Pada kenyataannya, menurut WHO pada tahun 2015, sembilan persen kasus kematian pada anak anak dibawah 5 tahun di dunia terjadi akibat diare. 

Pengertian Diare
Diare akut adalah buang air besar dengan konsistensi lebih encer/cair dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari, dapat/tidak disertai dengan lendir/darah yang timbul secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu (14 hari). Jika diare berlangsung 2 minggu atau lebih disebut dengan diare kronik.
Penyebab diare bisa diakibatkan oleh infeksi (virus, bakteri, dan  parasit), alergi (susu), malabsorpsi (karbohidrat, lemak, dan protein), dan keracunan makanan.

Berdasarkan penyebabnya diare terbagi  menjadi 3 jenis meliputi :

1.    Diare sekretorik
Diare sekretorik ini sering disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme Vibrio, ETEC, Shigella, Clostridium, Salmonella, Campylobacter. Racun yang dihasilkannya tersebut akan merangsang enzim adenil siklase, selanjutnya enzim tersebut akan mengubah ATP menjadi cAMP. Akumulasi cAMP intrasel akan menyebabkan sekresi aktif ion klorida, yang akan diikuti secara pasif oleh air, natrium, kalium dan bikarbonat ke dalam lumen usus sehingga terjadi diare dan muntah-muntah. Diare sekretorik pada anak paling sering disebabkan oleh kolera. Gejala dari diare sekretorik ini adalah diare yang cair dan bila disebabkan oleh vibrio biasanya hebat dan berbau amis,  muntah-muntah, tidak disertai dengan panas badan, dan penderita biasanya cepat jatuh ke dalam keadaan dehidrasi.

2.    Diare Invasif
Diare invasif adalah diare yang terjadi akibat invasi mikroorganisme dalam mukosa usus sehingga menimbulkan kerusakan pada mukosa usus. Diare invasif ini disebabkan oleh Rotavirus, bakteri (Shigella, Salmonella, Campylobacter, EIEC, Yersinia), parasit (amoeba). Diare invasif yang disebabkan oleh bakteri dan amoeba menyebabkan tinja berlendir dan sering disebut sebagai dysentriform diarrhea. Gejala dysentriform diarrhea adalah tinja berlendir dan berdarah biasanya b.a.b sering tapi sedikit-sedikit dengan peningkatan panas badan, tenesmus ani, nyeri abdomen, dan kadang-kadang prolapsus ani, bila disebabkan oleh amoeba, seringkali menjadi kronis dan meninggalkan jaringan parut pada kolon/rektum, disebut amoeboma. Gejala diare yang disebabkan oleh rotavirus adalah paling sering pada anak usia dibawah 2 tahun dengan tinja cair (tidak berdarah), seringkali disertai dengan peningkatan panas badan dan batuk pilek,  muntah.

3.    Diare Osmotik
   Diare osmotik adalah diare yang disebabkan karena tingginya tekanan osmotik pada lumen usus sehingga akan menarik cairan dari intra sel ke dalam lumen usus, sehingga terjadi diare berupa watery diarrhea. Gejala dari diare osmotik adalah tinja cair akan tetapi biasanya tidak seprogresif diare sekretorik,  tidak disertai panas,  pantat anak sering terlihat merah karena tinja yang asam, dan perut kembung. Bentuk yang paling sering dari diare osmotik ini adalah intoleransi laktosa akibat kurangnya enzim laktase yang dapat terjadi karena adanya kerusakan mukosa usus. Dilaporkan kurang lebih sekitar 25-30% dari diare oleh rotavirus terjadi intoleransi laktosa.


Kenali Tanda Dehidrasi
Gejala yang paling penting untuk dikenali adalah terjadinya dehidrasi. 


Penilaian                                  Diare tanpa dehidrasi          Dehidrasi ringan- sedang        Dehidrasi berat
1. Lihat : 
    Keadaan umum                   Baik/sadar                            *Gelisah rewel                        *Lesu/lunglai/tdk sadar
     Mata                                    Normal                                  Cekung                                   Sangat cekung/kering

     Air Mata                               Ada                                       Tidak ada                                 Tidak ada

    Mulut dan Lidah                    Basah                                   Kering                                       Sangat kering

    Rasa Haus                           Minum biasa, tidak haus        *Haus ingin minum banyak        *Malas minum/tdk bisa minum

2. Periksa Turgor (Kelenturan kulit)
*dilakukan oleh dokter*              Kembali cepat                      *Kembali lambat                       *Kembali sangat lambat

PENGOBATAN
a) Mencegah terjanya dehidrasi
Mencegah terjadi nya dehidasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin , kuah sayur, air sup.

Macam Cairan yang dapat digunakan akan tergantung pada :
- Kebiasaan setempat dalam mengobati diare
- Tersedianya cairan sari makanan yang cocok
- Jangkauan pelayanan Kesehatan
- Tersedianya oralit

Bila tidak mungkin memberikan cairan rumah tangga yang diajukan , berikan air matang.
b. Mengobati dehidrasi
Bila terjadi dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke petugas atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat, yaitu dengan oralit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberikan cairan intravena dengan ringer laktat sebelum dilanjutkan terapioral.

c. Memberi makanan
Berikan makanan selama diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Berikan cairan termasuk oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan.
- Anak yang masih mimun ASI harus lebih sering diberi ASI.
- Anak yang minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya.
- Anak Usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus  
   diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit sedikit tetapi sering.
Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak.

d. Pemberian zink
Zink diberikan selama 10 14 hari berturut turut meskipun anak sudah sembuh dari diare dengan dosis pada bayi < 6 bln diberikan 10 mg/hari dan usia 6 bulan diberikan 20 mg/hari.

e. Antibiotik selektif
Penggunaan antibiotik hanya boleh diberikan jika ada resep dari dokter.


Ditulis Oleh: dr. Dewi Ratnasari

0 Response to "Kenali Gejala dan Pengobatan Diare Pada Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...