Apakah Tato Henna Benar Aman untuk Kulit Anda




Bagi orang yang ingin menghias kulitnya dengan gambar-gambar cantik tapi masih ragu atau tidak ingin mendapatkan tato permanen, tato henna bisa jadi solusinya. Henna pun sering dijadikan cara untuk melukis tubuh mempelai wanita dalam beragam upacara adat selama ribuan tahun. Tato henna sejauh ini dianggap aman karena bersifat sementara. Namun, apakah benar-benar aman jika dilihat dari sisi medis?


Amankah tato henna untuk kulit Anda?


Tato henna terbuat dari dedaunan Henna yang dikeringkan dan digerus menjadi bubuk kering. Ketika akan dipakai menjadi tinta untuk melukis tubuh, bubuk henna haruslah diencerkan dulu dengan sedikit air sampai menjadi pasta. Warna alami yang dihasilkan henna adalah cokelat, oranye kecokelatan, atau cokelat kemerahan. Ada juga beberapa produk henna yang dipasarkan memiliki warna hijau, kuning, hitam, atau biru.


Namun meski penggunaan henna sangat populer untuk tato kulit, henna sebenarnya hanya boleh digunakan sebagai pewarna rambut. Bukan untuk dikenakan langsung ke kulit tubuh. Ini karena henna berisiko menimbulkan reaksi alergi pada kulit. FDA, Badan POM di Amerika Serikat melaporkan beberapa orang mengalami reaksi alergi kulit yang serius setelah pakai henna. Mereka mengeluhkan kulit yang lecet kemerahan hingga terluka, warna kulit memudar, timbul jaringan parut, hingga jadi lebih sensitif terhadap matahari.


FDA menduga bahwa ini terjadi akibat kebanyakan produk henna mungkin ditambahkan dengan bahan kimia lain selama proses produksinya agar warna yang dihasilkan jadi lebih intens dan tahan lama di kulit. Zat kimia yang umumnya ditambahkan ke dalam henna adalah pewarna coal-tar yang mengandung p-phenylenediamine (PPD). PPD inilah yang dapat menyebabkan reaksi kulit berbahaya pada beberapa orang.


Tips aman sebelum pakai tato henna


Sejauh ini, keamanan penggunaan henna sebagai tato kulit temporer masih simpang siur. Baik FDA di Amerika Serikat maupun BPOM di Indonesia sendiri tidak mengatur ketat soal peredaran henna karena tergolong sebagai kosmetik dan suplementasi, bukan obat-obatan medis.


Maka sebaiknya sebelum Anda berencana untuk melukis kulit dengan tato henna, coba tes dulu sedikit di kulit. Saran ini juga diamini oleh dr. Laksmi Duarsa, SpKK, ketika berbicara dengan Detik Health.


Caranya, oleskan sedikit pasta henna di area kulit yang tertutup, misalnya lengan dalam, kemudian tunggu kering 2-3 jam. Apabila tidak muncul reaksi aneh sedikit pun pada kulit, seperti gatal atau kemerahan, maka Anda boleh lanjut menggunakan tato henna secara meluas di kulit.


Sebaliknya, jika muncul sensasi-sensasi yang tidak biasa setelah 3 jam uji coba, artinya Anda tidak cocok pakai henna. Hentikan penggunaannya segera dan bilas bersih pakai air mengalir dan sabun.


Amannya, pilih produk henna yang benar-benar terjamin alami dan berkualitas. Jangan mudah tergiur dengan harga produk yang murah dan jasa tattoo artist yang juga murah. Meski segala yang murah tidak selalu buruk, tapi tetap saja Anda harus berhati-hati.


Orang dengan defisiensi G6PD, tidak boleh pakai tato henna


Tato henna bisa berbahaya untuk orang yang memiliki defisiensi G6PD. Ini adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup enzim glucose-6-phosphate dehydrogenase, yang membantu fungsi sel darah merah. Defisiensi G6PD adalah kondisi genetik yang diturunkan dari satu atau kedua orangtua. Kondisi ini paling sering terjadi pada laki-laki.


Seringkali, orang dengan defisiensi G6PD tidak mengetahui jika ia memilikinya karena kondisi ini tidak memunculkan gejala apa pun sampai sel darah merah terpapar pada pemicu tertentu. Bagi sebagian orang, penggunaan tato henna bisa menjadi pemicunya, sehingga mengakibatkan berbagai komplikasi medis.


0 Response to "Apakah Tato Henna Benar Aman untuk Kulit Anda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...