Info Penting yang Perlu Pria Ketahui Tentang Tes PSA, Skrining Kanker Prostat




Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2013 ada sekitar 25 ribu pria dewasa mengidap kanker prostat. Dilansir dari Republika, Chaidir Arif Mochtar, spesialis urologi dari RS Siloam ASRI, mengatakan bahwa kanker prostat menduduki peringkat keenam dari kanker terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara, kanker paru, kanker usus besar, kanker serviks, dan kanker hati. Kunci utama dari kesuksesan pengobatan kanker adalah dengan deteksi dini. Tes PSA adalah salah satu pilihan skrining kanker prostat. Berikut semua yang perlu Anda ketahui seputar tes ini.


Apa itu tes PSA?


Tes PSA adalah tes darah yang sering digunakan untuk skrining kanker prostat. Tes ini mengukur jumlah Prostat Specific Antigen (PSA) dalam darah Anda. PSA itu sendiri adalah protein yang khusus diproduksi oleh kelenjar prostat.


Setelah Anda ambil darah di klinik atau rumah sakit, sampel darah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasil tes biasanya dilaporkan sebagai nanogram per mililiter (ng/mL).


Berapa kadar PSA yang normal?


Kadar PSA tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada usianya. Berikut adalah gambaran umum kadar PSA normal per kelompok usia:



  • Usia 40-49 kadar PSA normal 2,5 ng/mL

  • Usia 50-59 kadar PSA norma 4,5 ng/mL

  • Usia 60-69 kadar PSA normal 5,0 ng/mL

  • Usia 70-75 kadar PSA normal 7,2 ng/mL


Apa artinya jika hasil tes PSA saya lebih dari normal?


Tingkat PSA tinggi dalam darah sering dikaitkan dengan risiko kanker prostat. Namun, kebanyakan pria dengan tingkat PSA tinggi ternyata tidak memiliki kanker prostat.


Pasalnya, peningkatan kadar PSA bukan cuma disebabkan oleh kanker saja. Ada berbagai kondisi lain yang tidak ada hubungannya dengan kanker prostat namun juga bisa mempengaruhi tingginya kadar PSA dalam darah, seperti:



  • Usia. Semakin tua usia seseorang, kadar PSA dalam darah juga semakin meningakat.

  • Ejakulasi. Kadar PSA dalam darah akan meningkat sedikit setelah Anda mengalami ejakulasi.

  • Pembesaran kelenjar prostat, atau dalam bahasa medisnya disebut dengan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Meski kelenjar prostat mengalami pembesaran, namun kondisi ini bukanlah kanker prostat.

  • Prostatitis. Peradangan pada kelenjar prostat yang seringnya disebabkan karena infeksi.

  • Penangan medis. Semua penanganan medis yang dilakukan di sekitar kelenjar prostat bisanya juga akan meningkan kadar PSA dalam darah.


Bahkan ada kondisi dimana kadar PSA rendah akibat obat-obatan yang digunakan untuk mengobati BPH dan juga akibat obat kemoterapi dosis tinggi. Obesitas juga dapat mengakibatkan hasil yang rendah.


Maka  ketika dokter menemukan kadar PSA Anda tinggi, mereka umumnya akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan biopsi  untuk mencari tahu apakah benar ada sel kanker pada sampel jaringan prostat Anda.


Biopsi bertujuan untuk memastikan diagnosis kanker prostat. Meski demikian, hanya sekitar 25% pria yang ditemukan memiliki kanker prostat setelah menjalani biopsi sebagai rujukan tes PSA.


Variasi tes PSA


Dokter Anda mungkin menggunakan cara lain untuk menafsirkan hasil tes PSA sebelum memutuskan merekomendasikan prosedur biopsi untuk menguji jaringan kanker. Metode lain ini dimaksudkan untuk meningkatkan akurasi tes PSA sebagai alat skrining meliputi:



  • Kecepatan PSA. Kecepatan PSA adalah perubahan tingkat PSA dari waktu ke waktu. Kenaikan PSA yang cepat dapat mengindikasikan adanya kanker atau bentuk kanker yang agresif. Namun, penelitian terbaru meragukan nilai kecepatan PSA dalam memprediksi temuan kanker prostat dari biopsi.

  • Persentase PSA terikat. PSA bersirkulasi dalam darah dengan dua bentuk, yaitu menempel pada protein darah tertentu atau tidak terikat (bebas). Nah, jika Anda memiliki tingkat PSA tinggi namun persentase PSA terikat yang rendah, kemungkinan besar Anda terkena kanker prostat.

  • Kepadatan PSA. Pengukuran kepadatan PSA menyesuaikan nilai PSA untuk volume prostat. Mengukur kepadatan PSA umumnya membutuhkan MRI atau USG transrectal.


Ada cara lain untuk mendeteksi kanker prostat selain lewat PSA


Tes PSA merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memastikan ada tidaknya tanda-tanda awal kanker prostat. Uji skrining umum lainnya yang sering dilakukan selain tes PSA adalah pemeriksaan colok dubur.


Dalam tes ini, dokter akan memasukkan jarinya yang sudah dilumasi dengan glukosa ke rektum untuk mencapai prostat. Dengan merasakan atau menekan prostat, dokter akan menilai apakah Anda memiliki benjolan ataupun area yang tidak normal atau tidak.


Baik tes PSA maupun pemeriksaan colok dubur, keduanya sama-sama memberikan informasi untuk memastikan diagnosis kanker prostat. Hasil yang tidak normal dalam tes ini dapat menyebabkan dokter Anda merekomendasikan prosedur biopsi prostat.


Tes PSA tidak hanya untuk memastikan diagnosis kanker prostat


Tes PSA tidak hanya dilakukan untuk memastikan diagnosis kanker prostat saja. Pada pria yang telah didiagnosis kanker prostat, tes ini dapat digunakan untuk menilai efektifivas pengobatan serta pemeriksaan kanker yang berulang.


0 Response to "Info Penting yang Perlu Pria Ketahui Tentang Tes PSA, Skrining Kanker Prostat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...